Pagi ini keluarga Lee dikejutkan dengan tulisan besar yang ada ditembok depan rumahnya.
"THE GAME IS NOT FINISHED."
Tuan Lee menatap tajam tulisan didepannya, pandangannya lalu turun kebawah dimana cairan itu mengalir. Disana, dibawah tulisan itu terdapat dua bangkai tikus dengan semangkuk darah.
"Cepat bereskan semua ini." Ujar Tuan Lee dengan menggeram marah.
"Baik, Tuan." Tuan Lee memijat pelipisnya lantara denyut nyeri didalam kepalanya semakin terasa.
"Apa lagi ini, tuhan. Kenapa kau tidak membiarkan anak perempuanku menjalankan kehidupannya dengan tenang."
Sedangkan didalam kamar, Lisa tengah mondar mandir sambil menaruh ponselnya ditelinga, menunggu ayah dari anak-anaknya mengangkat panggilan darinya. Lisa menggeram frustasi, sudah ke sekian kalinya ia menelpon Taehyung tapi dengan hasil yang nihil.
"Tolong angkat telpon ku, Kim." Guman Lisa sambil meletakan kembali ponselnya ditelinga.
Lisa menggigit kuku ibu jarinya, sambil berjalan kearah kaca besar yang memperlihatkan keadaan didepan rumahnya.
"Ayolah, aku membutuhkan-" Lisa tidak melanjutkan ucapannya saat netranya jatuh pada sosok perempuan yang berdiri tak jauh dari kediamannya saat ini.
Sosok itu, ia berjalan semakin mendekat kearah Tuan Lee dengan senapan ditangannya. Napas Lisa memburu, tubuhnya seakan kaku. Mulutnya menggumam kan kata Ayah tapi suaranya begitu sulit untuk keluar.
Hingga, detik berikutnya adalah telinganya berdengung bersamaan dengan suara senapan yang ditembakkan tepat mengenai jantung Ayahnya. Dan bertepatan dengan itu pula, pria yang sejak tadi ia hubungi menjawab telponnya. Lisa menjatuhkan ponselnya kelantai, ia dapat mendengar suara Taehyung yang menyerukan namanya tapi, tatapannya masih tertuju kearah Tuan Lee yang tengah dikerumuni oleh anak buahnya sedangkan Eva, ia melihat perempuan itu berlari masuk kedalam rumahnya.
Bruk.
"Lisa-ya. Cepat bawa pergi anakmu." Eunwoo membantu Lisa berdiri. Eunwoo mengguncang bahu Lisa saat ia menyadari kembarannya itu belum merespon perkataannya.
"Hey, hey, sadarkan dirimu." Lisa menatap kosong Eunwoo yang berdiri didepannya.
"Lisa-ya, anakmu. Bawa pergi anakmu."
Huh
Huh
Lisa terbangun dari tidurnya, ia manatap sekeliling ruangan tempat tidurnya yang sepi. Wanita itu berlari kearah ranjang anaknya, ia bernapas lega saat melihat ketiga anaknya ada, tertidur pulas diranjang mereka.
Akibat kejadian kemarin perasaan Lisa menjadi begitu sensitif. Ia takut jika sewaktu-waktu Eva akan muncul dan mengambil seluruh anaknya.
Lisa berjalan pelan menuju balkon, menatap orang-orang dibawah yang melakukan penjagaan ketat diseluruh penjuru rumahnya.
"Aku masih khawatir padahal penjagaan dirumah ini sudah sangat ketat."
—•^•—
Pagi ini keadaan rumah lebih sepi dari biasanya, Ayah dan Ibu Lisa tengah pergi keluar kota untuk melakukan pekerjaan. Lisa begitu khawatir, ia tidak ingin orang-orang tersayangnya pergi dari jangkawan penglihatan Lisa. Tapi, bagaimanapun orang tua nya tetap harus melakukan pekerjaan mereka.
KAMU SEDANG MEMBACA
The Mafia's Pathetic Wife
Fanfiction*SUDAH TAMAT* "Itu masalahmu Lisa! Sudah aku katakan jangan pernah jatuh Cinta kepadaku." -Taehyung "Gugurkan!" Ucapnya dengan nada kelewat dingin dengan tatapan menghunus tajam tepat ke manik sendu milik Lisa. "Aku tidak ingin memiliki anak dari...