65. THE MAFIA'S PATHERIC WIFE [REST]

732 41 5
                                    

Keadaan menjadi sangat kacau saat anak buah Alexander yang tiba-tiba sudah masuk kedalam gedung. Taehyung, Seokjin, Yoongi, Jungkook bahkan Tuan Kim mereka berpencar.

Taehyung berlari kelantai 10 menggunakan tangga darurat saat melihat dari CCTV ada sekitar 5 halikopter yang mendarat di rooftop. Taehyung jadi membenarkan perkataan Tuan Kim yang perlu persiapan yang matang untuk melawan Alexander.

"Shit, kenapa dia memiliki banyak sekali anak buah."

Bruk

Bruk

Taehyung melumpuhkan satu persatu anak buah Alexander yang mencoba menyerangnya. Tidak kenal ampun, Taehyung bahkan melempar mereka kelantai dasar gedung ini. Taehyung merogoh saku sebelah kirinya, mengambil pistol nya lalu menarik pelatuknya tepat ke arah salah satu kepala anak buah Alexander.

Setiap lantai pada gedung ini sudah dipenuhi oleh darah yang berceceran bahkan, wajah Taehyung pun sudah dipenuhi oleh darah dari musuhnya.

Taehyung menyeka darah yang menyiprat tepat kebagian mata kanan pria itu saat salah satu anak buah Alexander berlari dengan cepat hendak memukul Taehyung dengan tongkat baseball tapi, dengan tak kalah cepat Taehyung menembak kepala pria itu dengan jarak yang sangat dekat.

Taehyung berjalan pelan saat ia telah menginjak lantai rooftop. Disana, Taehyung dapat melihat Alexander sedang duduk dengan sebatang nikoting yang tengah pria itu hisap dimulutnya. Disamping kanan, kiri bahkan dibagian belakang pria itu terdapat 20 anak buah yang menjaga ketat sang Tuan.

Taehyung menyeringai tipis melihatnya, ia pun berjalan sambil mengeluarkan sapu tangan dari dalam saku bajunya. Taehyung menyeka darah yang menempel diwajahnya lalu membuang sapu tangan itu kesembarang.

"Bagaimana hidangan makan siangku? Apa kau menikmatinya?" Ujarnya, dengan kepulan asap yang keluar dari mulut pria itu. Taehyung menyeringai, ia menaikan satu alisnya lalu menjawab dengan tenang.

"Kurang memuaskan." Lalu setelahnya Taehyung menyunggingkan senyumnya.

Taehyung berjalan mendekat kearah Alexander sambil menggulung lengan bajunya sebatas siku.  Taehyung mengangkat kedua tangannya keatas saat ia melihat anak buah Alexander yang sigap mengeluarkan pistol mereka dan mengarahkannya kepada Taehyung.

"Hey, hey aku bahkan tidak memegang senjata apapun." Ujar Taehyung sambil terus berjalan kearah Alexander.

"Aku hanya akan duduk disana lalu kita berbincang." Taehyung menatap Alexander, memberi kode agar anak buah pria itu menurunkan senjata mereka. Alexander pun memberiperintah untuk menurunkan senjata mereka lalu setelahnya Taehyung duduk disalah satu kursi disana.

"Huh." Taehyung membuang napas saat bokongnya berhasil menyentuh kursi yang terletak tepat didepan Alexander.

"Wah, dengarlah kekacawan dibawah sana." Ujar Taehyung kepada Alexander, matanya dibuat semelotot mungkin seolah Taehyung terkejut dengan keramaian yang berasal dari lantai dasar gedung itu.

"Ini benar-benar akan menambah pekerjaanku. Setelah ini pasti banyak sekali nyawa yang hilang sehingga aku harus mencari pengganti mereka dan harus memberikan uang kepada keluarga para korban." Alexander menaikkan satu alis nya saat mendengar ucapan Taehyung.

"Uangmu tidak akan habis dengan kerugian ini." Ujarnya santai, Taehyung terkekeh lalu menyandarlan punggungnya pada sandaran kursi.

"Kau benar. Aku lupa jika kekayaanku tidak sebanding dengan kekayaanmu." Taehyung menyeringai sambil menaikan satu alisnya kearah Alexander yang mengetatkan rahangnya.

"Kau tahu, kekayaan tidak akan bertahan lama. Jangan sombong! Siapa tahu setelah perang ini seluruh kekayaanmu lenyap, Kim."

"Kita lihat saja." Ujar Taehyung lalu menegakkan tubuhnya sambil menggeliat melemaskan ototnya yang terasa begitu kencang.

The Mafia's Pathetic WifeTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang