Taehyung menuruni tangga dengan wajah khas bangun tidurnya. Pria itu mengucek matanya memastikan jika yang ia lihat didapur sana benarlah Lisa, wanita yang sudah beberapa hari ini menjadi istrinya.
"Sedang apa kau disini?" Lisa terkejut, wanita itu sontak membalikan tubuhnya yang sedang memasak sup.
"Aku sedang masak untuk sarapan." Taehyung mengernyitkan dahinya.
"Jam berapa sekarang?"
"Sekarang sudah jam tujuh." Ujar Lisa, lalu kembali mengaduk-aduk supnya dan sedikit mencicipinya. Taehyung melirik tempat dimana Lisa tidur, Sofa. Semalam, ia yakin jika dirinya membuat kekacauan disana tapi, Taehyung tidak begitu yakin karena ingatannya yang belum pulih sepenuhnya.
"Apa aku melakukannya lagi semalam?"
"Huh?" Lisa menoleh, lalu dengan canggung wanita itu mengangguk mengiyakan.
"Sial, kau tidak lupa meminum pilnya kan?" Lisa diam, tidak menjawab pertanyaan Taehyung. Wanita itu sungguh lelah dan kesal, semuanya bercampur aduk setiap kali Taehyung membahas masalah pil setelah mereka melakukan hubungan sex.
"Hey, jawab ak-"
"Taehyung-ah, Ayah Kim mengatakan kepadaku jika dia ingin aku cepat hamil, dan memberinya keturunan." Taehyung menaikan satu alisnya lalu menyeringai saat paham maksud dari perkataan wanita dihasapannya.
"Itu karena dia belum mengetahui siapa dirimu yang sebenarnya, Lisa-ya. Dia tidak akan menginginkan cucu dari seorang wanita jalang sepertimu." Mata Lisa langsung memerah, perkataan pria dihadapannya benar-benar menyakiti hati Lisa.
"Apa setidak pantas itu wanita sepertiku memiliki anak dari orang terpandang seperti dirimu?"
"Jelas! Sifat ibunya akan menurun kepada anaknya. Aku tidak ingin dia memiliki sifat jalang mu, dan begitupun dengan Ayahky. Dia tidak akan pernah menginginkan itu jika dia tahu siap dirimu sebenarnya." Lisa memalingkan wajahnya, air matanya mulai jatuh membasahi pipi mulusnya.
"Aku bukan wanita seperti itu, Taehyung-ah." Ujar Lisa, dibarengi dengan ia yang mengambil mangkuk kecil didalam rak.
"Tidak perlu mengelak, aku mempunyai banyak bukti saat kau menjadi jalang dirumah bordil milik Alice." Lisa diam, dia menghapus pelan air matanya lalu menyendokan sup penghilang pengar kedam mangkuk kecil.
"Sebaiknya kau makan dulu, aku memasak sup pereda pengar untukmu." Lisa menaruh sup dan nasi nya diatas meja makan. Wanita itu menggeser sedikit bangku yang tidak jauh dari tempat Tehyung berdiri, lalu menepuk pelan kursinya.
"Duduklah, Taehyung-ah."
"Aku tidak makan dirumah." Lagi-lagi Taehyung membuat Lisa diam. Lisa menatap sendu makanan yang sudah ia sajikan sepenuh hati untuk Taehyung.
"Aku peringatkan, jangan pernah jatuh cinta kepadaku, Lisa-ya!"
"Jangan berharap apapun dari pernikahan ini! Aku tidak pernah menginginkan pernikahan ini. Kau hanya kuanggap sebagai wanita pemuas nafsuku saja, tidak lebih dari itu. Kau tidak cukup berharga untuk kuanggap sebagai istriku dan menjadi Ibu dari anak-anakku nanti."
"Aku sedang menyelidiki niat Haejin memberiku wanita jalang seperti dirimu." Lagi, Lisa mulai menggesekkan kuku-kukunya. Ingin sekali wanita itu menjawab setiap kata yang keluar dari mulut Taehyung tapi, nyalinya tidak sebesar itu. Sehingga yang bisa ia lakukan hanyalah memendamnya.
"Rose, sahabatmu akan kujadikan umpan pertama untuk mengetahui rencana apa yang sedang Haejin rencanakan kepada keluargaku." Mendengar nama sahabatnya disebut Lisa langsung menatap Taehyung dengan air mata yang terus mengalir deras dipipi putihnya.
![](https://img.wattpad.com/cover/273279176-288-k153122.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
The Mafia's Pathetic Wife
Fanfiction*SUDAH TAMAT* "Itu masalahmu Lisa! Sudah aku katakan jangan pernah jatuh Cinta kepadaku." -Taehyung "Gugurkan!" Ucapnya dengan nada kelewat dingin dengan tatapan menghunus tajam tepat ke manik sendu milik Lisa. "Aku tidak ingin memiliki anak dari...