11. Tawaran Baru

240 25 16
                                    

Jangan lupa berikan vote dan komentar ya guys, karena sangat berharga untuk saya 💖

***

Entah apa yang akan terjadi pada Clara jika ia tidak bisa mengembalikan arloji milik pria itu. Sudah bisa ia bayangkan bagaimana dirinya akan dihabisi oleh pria itu, mengingat apa yang dikatakannya kemarin.

Apakah Clara akan dibuang di tengah laut? Atau menjadi santapan buas hewan buas di Afrika sana? Gila, walau agak mustahil mendengarnya, Clara tetap meyakini jika hidupnya tidak akan aman selama arloji itu belum kembali.

Jadi, bisakah Clara mengembalikan saja arloji itu? Well, itu berarti ia harus meminta kembali atas hadiahnya untuk Aldrian bukan? Lalu, bagaimana cara Clara mengatakannya?

"Clara, kau sedang memikirkan apa?"

Kemudian teguran pelan dari Aldrian seketika membuyarkan lamunan Clara yang sudah berjalan agak lama. Bahkan Clara harus mengabaikan Aldrian yang sejak tadi mengoceh mengenai kegiatannya hari ini. Bisa saja itu akan membuat pria itu kehilangan respek padanya.

"Apa aku berdiam terlalu lama?" tanya Clara dengan nada tidak enak hati.

"Tidak juga. Tapi heran saja melihatmu agak diam hari ini," jawab Aldrian. "Ada sesuatu yang mengganggu pikiranmu?"

"Tidak." Clara segera menggelengkan kepala, jelas tidak ingin memberitahu apa yang terjadi pada Aldrian. "Aku hanya sedikit memikirkan mengenai pekerjaanku."

"Pekerjaanmu? Oh, apa tentang muridmu yang suka memarahimu itu?" tebak Aldrian hanya mengetahui cerita dari Clara tentang pekerjaan palsunya itu.

Clara hanya bisa meringis denhan senyuman masam. "Ya, begitu lah. Kadang murid tidak selalu berlaku baik."

"Lalu, bagaimana dengan pria kemarin?"

Sontak membuat pupil mata Clara agak melebar saat mendapati pertanyaan dari Aldrian yang tidak ia sangka akan keluar di saat Clara sedang memikirkan hal itu.

"O-oh, dia hanya pria biasa. Hm, aku hanya berhutang sedikit dengannya, tapi sudah aku lunasi, kok!" jawab Clara asal.

Dan Clara kira, percakapan mengenai pria itu telah selesai saat ia sudah mengatakan alasan bualnya itu, tetapi Aldrian malah kembali menimpali.

"Agak aneh rasanya melihat pria asing yang datang ke unitmu. Kurasa kau jangan berhutang dengan pria seperti itu lagi, Cla."

Ya, aku maunya juga seperti itu, Al. Tapi...

Clara hanya bisa menangis dalam hati, menyadari jika hutangnya bukan sekedar hutang pada pria menjengkelkan itu.

"Ya sudah, kalau begitu habiskan pastamu. Jangan sampai aku melihat badamu kembali kurus karena melewatkan makan malam!" tutur Aldrian memberikan perintah bak ibu pada seorang anaknya.

Membuat Clara menyinggungkan senyum kecil, pertanda ia menyukai bagaimana perhatian Aldrian padanya. Walau ia sedang dalam hati gundah gelisah, setidaknya ada Aldrian yang masih membuatnya nyaman.

"Oh ya, Al," panggil Clara dengan nada tersendat.

Jelas sekali saat ini ia melihat pergelangan tangan Aldrian yang terisi oleh benda yang menjadi biang masalahnya sejak kemarin.

"Arlojimu, apa kau sering memakainya?" tanya Clara ragu.

Haruskan ia meminta kembali barang itu? Menyuruh Aldrian melepaskan arloji pembawa sial itu dan mengambilnya kembali. Bukankah setelah itu, permasalahan Clara sudah selesai?

"Setiap hari aku memakainya. Arloji ini bagus dan sepertinya cukup langka, kau memiliki selera bagus untuk memilih hadiah, Clara."

Oh, saat ini Clara sedang dipuji! Bukankah jahat sekali jika ia meminta balik arloji itu? Apalagi Aldrian juga menyukai arloji itu. Mana tega Clara mengambil kembali hadiahnya, ia tidak ingin membuat Aldrian kecewa.

Not A Bitch Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang