15. Pria Pemaksa

256 23 25
                                    

Jangan lupa berikan vote dan komentar ya guys, karena sangat berharga untuk saya 💖

***

Clara benar-benar ingin membunuh pria bernama Kelvin itu. Adalah suatu musibah besar baginya bertemu dengan pria brengsek yang saat ini sudah menyeretnya paksa menuju lab rumah sakit. Entah lah apa yang ada dipikiran pria itu hingga bisa memaksanya untuk melakukan tes darah yang Clara tidak tahu apa pentingnya.

"Kau berencana mengambil sampel darahku untuk kau jadikan eksperimen zombie, huh?"

Kelvin yang tengah duduk santai di sofa itu dengan cuek membalas saat Clara sudah berada di di depannya, sudah mengomel karena tidak rela enam persen darahnya telah diambil oleh perawat.

"Bahkan zombie pun tidak akan tergiur dengan darahmu yang sudah tercemar itu."

Kembali Clara ingin mencincang habis pria bermulut lancang itu. Sayang sekali di sini tidak ada benda tajam sejenis pisau, menyulitkan Clara untuk menghabisi pria itu.

"Sebenarnya apa sih, maumu?" seru Clara menatap Kelvin garang.

"Menikahimu." Kelvin menjawab singkat sambil menatap ponselnya tanpa memerhatikan Clara yang sejak tadi memasang ancang-ancang perang padanya.

"Tidak sudi."

Kelvin menyeringai sekilas, "tidak pernah aku mendengar wanita menolakku, apalagi berkata seperti itu." pria itu sudah mengantongi ponselnya dan kini menatap Clara dengan kedua mata menyipit.

"Tapi, tentu saja tidak membuatku batal untuk menikahimu, Quinn. Sudi tidak sudi, kau harus rela menjadi istriku," lanjutnya lagi dengan nada yang begitu menjengkelkan hingga membuat Clara tidak tahan untuk segera menarik rambut pria itu.

Mungkin waktunya untuk bersikap bringas, demi kebaikan Clara pula. Siapa tahu setelah ini Kelvin akan takut padanya, dan mengakhiri rencana pernikahan bodoh itu. Semoga saja.

"Hei! Hei! Kau melukaiku, Quinn!" pekik Kelvin saat Clara sudah berada di pangkuannya, bukan bermesraan seperti pasangan umumnya, namun sebut saja wanita itu sedang melakukan kekerasan fisik padanya. Bahkan Kelvin merasakan kepalanya pusing akibat jambakan yang dilakukan Clara.

"Aku tidak akan berhenti menarik rambutmu sebelum kau membatalkan rencana pernikahan itu!" balas Clara merasa di atas angin saat melihat Kelvin sudah menunjukan tanda-tanda kesakitan. Bukankah sebentar lagi pria itu akan mengibarkan bendera putih?

"What the hell— hei!" Kelvin kembali memekik saat tangan Clara semakin kencang menarik rambut pendeknya, pergerakan wanita itu semakin brutal dan kemungkinan akan benar-benar membunuh Kelvin saat ini juga. Berhubung tempat yang mereka tempati sunyi, tanpa kehadiran Shenzi yang menunggu hasil tes darah Clara, kemungkinan Kelvin tidak akan mendapat pertolongan atas aksi bar-bar wanita itu.

"Akan semakin kuhabis rambutmu jika kau tidak segera menyerah untuk menikahiku!" ancam Clara sangat menunggu moment di mana Kelvin akan menyerah.

Sementara Kelvin sudah mengumpat kasar dalam hati berserta menahan sakit di kepalanya yang ia rasa otaknya akan benar-benar akan lepas sebentar lagi jika Kelvin tidak mengambil tindakan cepat.

Maka, mau tidak mau Kelvin pun melakukan hal yang sama dengan apa yang dilakukan Clara. Ini demi kebaikannya pula, dan Kelvin tidak ingin kalah dan berakhir menuruti apa keinginan wanita itu.

"SHIT!"

Clara ikut memekik kencang saat kepalanya tertarik ke belakang akibat tarikan yang juga dilakukan oleh Kelvin pada rambut panjangnya. Mungkin pria itu lebih mudah melakukannya karena rambut Clara yang sangat mudah digapai, membuat cengkraman tangan Clara melemah saat tubuhnya ikut goyah untuk melengkung ke belakang. Saat itu pula Kelvin mengambil kesempatan untuk mengubah posisi mereka dengan menjatuhkan Clara hingga berada di dalam kurungan tubuhnya.

Not A Bitch Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang