45. Awal yang Baru

1.6K 224 21
                                    

IMEL

"Ini," aku kaget ketika Tara meletakkan dua buah fishbowl di meja ketika aku sedang asik menonton.

Ya! Pagi pertama sebagai sepasang suami istri, aku memilih nonton drakor. Yaa gimana lagi? Bikin sarapan udah, mau cuci piring kata Tara gak usah.

Ya mending aku nonton.

"Apaan nih?" tanyaku.

"Jawaban pertanyaan kamu semalem," ucap Tara.

"Gak ngerti aku, jelasin please," pintaku.

Tara tersenyum kecil, ia kemudian duduk di sebelahku, beneran mepet banget.

"Kenapa?" tanyaku heran.

"Kamu semalem nanya aku pernah sama berapa cewek, ya ini jawabannya, bisa tahu kalau dihitung,"

"Aku masih belum ngerti, ini fishbowl isinya apa?"

Dua fishbowl ini berisi benda-benda aneh, yang satu berbentuk persegi, yang satu berbentuk panjang tapi kurus. Rata-rata berwarna putih tapi ada juga yang warnamya ungu hijau dan beberapa warna lainnya tapi hitungan jari.

"Ini record yang aku bilang semalem. Catatanku soal sama siapa aja aku tidur," jelasnya. Aku mulai mengerti arah pembicaraan ini.

"Kok dua bowl? Terus isinya beda-beda?" tanyaku, kulihat Tara tersenyum tipis.

"Ini lucu-lucuan aku aja, yang ini isinya gula, yang satu lagi isinya tusuk gigi dari hotel atau penginapan tempat aku main sama pasangan tidur aku dulu,"

Aku diam, anjir.... sebanyak ini???

"Jumlahnya emang banyak, tapi bukan berarti ceweknya sebanyak itu juga,"

"Kenapa? Ada beberapa yang cowok?" tanyaku horor.

"Bukan laah sayaaang! Maksudnya kan ada yang berulang, tapi tetep aku itung, gitu," jelasnya.

"Makin gak ngerti aku, ini bedanya gula sama tusuk gigi apa? Kok banyakan gula?"

"Kaya yang aku bilang, lucu-lucuan aku aja itu. Gula itu aku ambil kalau aku menikmati main sama ceweknya, makanya lebih banyak karena ada kemungkinan, aku main lagi sama cewek itu. Nah kalau tusuk gigi, itu tanda kalau aku gak nikmatin permainannya. Tapi keduanya punya fungsi yang sama,"

Tara lalu mengambil masing-masing satu dari bowl.

"Nih liat, masing-masing kutulis nama ceweknya, tanggal mainnya dan pake pengaman apa engga,"

Aku diam, bener sih.

Dari bungkus gula yang kubaca, terdapat nama Hani dan Patricia di situ. Siapa mereka?

"Kamu bilang fungsinya buat nulis yang tadi kamu sebutin, emang buat apa?"

"Ya buat bukti aku, misal kalau ada yang dateng ngaku-ngaku hamil anak aku, aku bisa check kebenarannya di sini, sesuai gak sama yang aku tulis," jelasnya.

Aku diam dan kepikiran satu hal.

"Pas temen-temenku datengin kamu, kamu cek juga?" tanyaku.

Tara tersenyum lembut padaku, mengusap pipiku dan bahkan menyempatkan diri mengecup pipiku.

"Engga, aku langsung percaya sama yang Didi, Prima dan Wira bilang. Aku tahu mereka jujur dan aku tahu apa yang udah kita lakuin, aku gak pernah meragukan kamu kok," jawabnya.

Aku diam lagi, masih tetep gak percaya. Gosssh!!! Sebanyak ini??!!

"A-aku masuk yang mana? Gula apa tusuk gigi?" tanyaku penasaran.

Ranjang Usang Pak DosenTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang