"Sunghoon, siswi tahun kedua kan?" tanya Heeseung
Sunghoon mengangguk kaku. Jantungnya siap melompat kapan saja karena wajah Heeseung yang kini tampak begitu dekat dengannya.
"Kau sudah akan pulang? Ada yang ingin kubicarakan." Heeseung mengusap tengkuknya terlihat salah tingkah, lalu berucap lagi, "barangkali kau bisa pulang denganku?"
Saat ini ingin sekali rasanya Sunghoon melompat-lompat saking senangnya, tapi dia tahu itu bisa membahayakan imejnya di depan Heeseung. Ia baru akan mengangguk atas permintaan Heeseung namun, ia teringat akan Beomgyu yang masih berdiri di sebelahnya.
"Beomgyu... ng..." Sunghoon tampak bingung harus bicara apa pada pria itu.
Seolah tahu apa yang terjadi, Beomgyu melepaskan tangannya yang sejak tadi dicengkram Sunghoon dengan kasar kemudian berjalan meninggalkan Sunghoon dan Heeseung tanpa sepatah katapun. Hal ini jelas saja membuat Sunghoon tak enak hati. Padahal, dia yang meminta pulang bersama, tapi dia juga yang membatalkannya.
"Dia kekasihmu?" Pertanyaan Heeseung mengalihkan pandangan Sunghoon yang sedari tadi ia tujukan pada punggung Beomgyu yang semakin menjauh.
Sunghoon menggeleng cepat. "Bukan kok. Sungguh! Kami hanya teman," elaknya yang terdengar berlebihan.
Heeseung mengangguk paham.
"Apa yang ingin sunbae bicarakan?"
"Panggil Heeseung saja."
Sunghoon tampak ragu, tapi tak lama kepalanya mengangguk
Sesaat Sunghoon bisa menangkap kegelisahan dari tingkah Heeseung. Ini pastilah sesuatu yang penting. Melibatkan perasaan, misalnya?"Ng... sebenarnya ini memalukan tapi... aku butuh bantuanmu."
Sunghoon menukikkan kedua alisnya. Seorang Heeseung, senior yang notabene belum pernah sekalipun bertegur sapa dengannya secara tiba-tiba meminta tolong. Sudah pasti hal ini membuat Sunghoon heran.
"Aku tahu..." kata-kata Heeseung menggantung sesaat. Ia menatap lekat sepasang mata Sunghoon yang tentu saja membuat kinerja jantung gadis itu semakin menjadi-jadi. "Kau bersepupu dengan Karina kan?"
Sejurus kemudian sebuah senyuman kecut tergambar di wajah Sunghoon. Ia tahu kemana arah pembicaraan ini. Kejadian macam ini bukan sekali dua kali terjadi padanya. Dulu, saat masih di sekolah dasar banyak anak laki-laki yang mendatangi Sunghoon dengan maksud mendekatkan diri pada Karina, sepupunya. Itulah sebabnya mengapa Sunghoon memutuskan untuk menjauhi Karina di jenjang sekolah yang selanjutnya, selain karena kecantikan gadis itu.
Bisa jadi Sunghoon tak keberatan menolong Heeseung kalau saja laki-laki itu bukanlah orang yang ia sukai. Tapi kenyataannya Heeseung adalah cinta pertamanya. Mana ada orang yang membantu hubungan pria yang ia sukai dengan gadis lain. Jelas itu membuatnya menjadi pihak yang tersakiti.
Selain sakit hati, hal lain yang sedang berkecamuk di pikiran Sunghoon saat ini adalah, bagaimana bisa Heeseung mengetahui tentang dirinya dan Karina.
"Kau pasti kaget ya kenapa aku tahu tentang hubunganmu dengan Karina?" Heeseung masih tampak menggaruk-garuk tengkuknya. "Sebenarnya... aku sudah lama mengikuti Karina setiap pulang sekolah. Aku tidak paham apa yang membuat kalian menyembunyikan hubungan kekeluargaan kalian, tapi aku janji akan merahasiakannya."
"Lalu, apa maumu?" Sunghoon berpura-pura tidak tahu soal maksud Heeseung. Ia ingin mendengar sendiri dari bibir pria itu. Siapa tahu saja tebakannya meleset kan?
KAMU SEDANG MEMBACA
I'am Not Perfect (HeeHoon) END
FanfictionKetika Sunghoon si gadis bertubuh gempal menyukai Heeseung seorang pria tampan dengan segala kesempurnaan-nya