15

2.5K 251 31
                                    


...

"Kau sedang apa?" Taehyung berdiri menyandar di ambang pintu. Sebenarnya sudah sejak lima menit yang lalu ia berada di sana memerhatikan sang adik yang tampak sibuk mengacak-acak isi kopernya.

"Hah? T—tidak. Aku sedang merapikan baju-bajuku. Iya! Sedang merapikan baju."

"Aku tidak melihat baju yang rapi." Kali ini Taehyung berjalan mendekat kemudian duduk di sudut ranjang. "Mau pergi kencan?"

"E... tidak. Tentu saja tidak." Sunghoon tertawa sumbang setelahnya.

"Kencan dengan siapa?"

"Heeseung-- eh! Tidak! Aku tidak pergi kencan."

Taehyung tertawa melihat pipi Sunghoon yang sudah memerah karena malu. "Jujur saja. Siapa tahu aku bisa membantu."

Sunghoon mengangguk pelan. "Kami berpacaran kemarin malam."

Taehyung terdiam sebentar. "Kenapa bisa? Sejak kapan kalian dekat?"

"Panjang ceritanya, oppa. Mau membantu tidak?"

Pilihan Taehyung jatuh pada sebuah kaus putih dan rok selutut berwarna biru muda yang menurutnya terlihat manis.

"Jangan rok ini. Betisku kan tidak kecil."

"Ck, lalu kenapa kau beli? Pakai saja. Ini tidak pendek kok," paksa Taehyung.

Sunghoon menimbang-nimbang sebentar. Rok itu memang tidak pendek karena jatuh sedikit di bawah lutut.

"Benar, yang ini saja?" tanyanya masih tak yakin.

"Kalian hanya akan pergi nonton kan? Pakai yang itu saja."

"Oppa harus merahasiakan hubunganku dengan Heeseung ya?"

"Memangnya kenapa? Kau seperti pacaran dengan kakek-kakek saja sampai disembunyikan seperti itu."

"Bukan begitu. Aku hanya belum siap."

"Oke, aku tidak akan membeberkannya." Akhirnya Taehyung setuju. "Memangnya Heeseung sudah tidak menyukai Karina?"

Tidak ada jawaban dari Sunghoon. Ia sendiri tidak yakin soal perasaan Heeseung ke Karina. Menurutnya, pria itu masih menyukai Karina.

"Ck, kau tidak tahu jawabannya. Lalu kenapa pacaran?"

"Biar saja, oppa. Jika Heeseung memilih berpacaran denganku, meskipun dia menyukai Karina, dia tetap telah memilihku kan?"

Rahang Taehyung mengeras karena kebodohan adiknya ini. Ingin sekali dia berteriak 'Heeseung memilihmu karena Karina menolaknya!'. Tetapi ia tentu tak tega merusak kebahagiaan sang adik.

Mungkin akan lebih baik jika ia membiarkan dulu Sunghoon bahagia dengan Heeseung. Jika suatu hari nanti ia tahu bahwa pria itu hanya menjadikan Sunghoon pelampiasan, baru dia bergerak.

000

Heeseung tak henti-hentinya memamerkan senyum sejak tadi menjemput Sunghoon hingga mereka berada di depan bioskop.

"Kau kenapa?" tanya Sunghoon heran.

"Apa?".

"Kau senyum terus."

"Oh, karena aku senang kita berkencan."

"

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
I'am Not Perfect (HeeHoon) ENDTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang