__________"Tuan, anda harus mengisi tenaga. Anda belum makan apapun sejak tadi malam. " Kata Ronal, masih menunggu Jungkook untuk makan. Kali ini ronal tidak akan pergi sebelum Jungkook makan, karena dari semalam pelayan menyiapkan makanan tapi Jungkook sama sekali belum menyentuhnya. Dan Jungkook lakukan hanya menatap Taehyung yang masih belum sadarkan diri dengan tatapan dinginnya.
"Aku tidak lapar ronal." Jawab Jungkook tanpa menoleh ke arah ronal.
Menghela nafas, ronal tau Jungkook akan menjawab seperti itu. Dia sangat keras kepala apalagi masalah Kesehatannya sendiri.
"Saya tidak akan pergi sebelum tuan makan." Ronal tetap kukuh, membuatnya mendapatkan tatapan tajam dari Jungkook, tapi itu tidak membuatnya mundur.
"Aku tidak suka di paksa ronal." Jungkook menekan setiap perkataannya membuat ronal sedikit merinding. Bagaimanapun Jungkook adalah pemimpinnya dan ronal tidak seharusnya memaksanya.
"Saya tetap dengan ucapan saya tuan." Ronal menatap Jungkook tanpa rasa takut, walau sebenarnya tubuhnya gemetar.
Jungkook bangun dan langsung melayangkan tinjunya ke wajah ronal membuatnya tersungkur ke lantai. Ronal menyeka darah yang keluar dari bibirnya, dia selalu berakhir seperti ini jika sudah berurusan dengan tempramen tinggi Jungkook.
"Aku suka kegigihan mu ronal." Jungkook menyeringai, mengulurkan tangannya, membatu ronal berdiri.
"Saya rela di pukul sampai babak belur asal anda makan tuan." Ucap ronal, setelah Jungkook duduk di sofa.
Jungkook mendengus, ronal tidak ada takut-takutnya padanya. Dari mana keberanian itu datang? Jungkook sangat ingin tau itu. Kadang Jungkook juga sangat bersyukur memiliki ronal di sampingnya. Tapi dia juga kadang emosi dengan kegigihan ronal.
"Bagaimana." Tanya Jungkook sambil menyendok makanannya, tatapannya tertuju pada ranjang di mana taehyung berbaring.
"Amber kabur tuan, dan kami masih melakukan pencarian, kami juga memblokir akses keluar masuk kota roma untuk menemukan keberadaan amber."
"Dasar ular kecil." Jungkook menggelengkan kepalanya, ketika mengingat Emma dan Amber. Tidak pernah terduga sebelumnya bahwa kedua pelayannya adalah seekor anjing penjilat.
"Dan seperti dugaan saya, Amber juga terlibat di setiap kekerasan yang di lakukan Emma pada tuan Taehyung, dia juga menjual informasi tentang keberadaan anda kepada seluruh musuh mafia Romano." Jawab ronal dan menunjukkan foto pertemuan diam-diam Amber dengan anak buah mafia dark.
"Temukan dia ronal, aku sendiri yang akan menguliti nya hidup-hidup." Jungkook tertawa jahat membuat ronal meringis takut.
"Baik tuan." Ronal bangun, memanggil pelayan pribadi romano untuk membereskan sisa makanan jungkook. Setelahnya, dia undur diri untuk mencari keberadaan Amber.
_________
Jungkook menatap ke arah taehyung, dia bangun dan mendekat ke arahnya. " Kau tidur begitu lama Tae, tidakkah kau ingin bangun." Bisik jungkook tepat di depan bibir pucat Taehyung.
Sudah 7 jam berlalu tapi Taehyung masih belum juga membuka mata. Dan Jungkook membenci perasaannya yang sangat mengkhawatirkan Taehyung. Dia tidak mengerti kenapa dia sangat ingin melindungi Taehyung. Jungkook adalah pria kejam, dia tidak memiliki belas kasih dan tidak peduli dengan penderitaan orang lain. Tapi kenapa saat pertama kali melihat Taehyung, rasa untuk melindunginya semakin membara dalam dirinya.
Terlalu sibuk melamun sambil memandangi wajah Taehyung. Jungkook sampai tidak sadar bahwa Taehyung mulai menggerakkan jarinya pertanda dia sudah bangun.
"T-tuan-jungkook." Adalah kata pertama yang keluar dari Taehyung setelah sadar. Lamunan Jungkook pecah saat mendengar suara lembut Taehyung, dia sempat kaget karena orang pertama yang Taehyung cari setelah dia sadar adalah dirinya.
"Kau sudah sadar." Jungkook secara tidak sadar tersenyum ketika melihat Taehyung mengangguk lemah.
" Tuan Jungkook." Tangan Taehyung meraba udara saat pandangannya terhalang kain. Dia tidak bisa melihat wajah Jungkook.
"Ya ini aku, tolong jangan terlalu banyak bergerak." Jungkook mengambil tangan Taehyung dan menciumnya lembut.
"Ya." Jawab Taehyung lemah sambil tersenyum mendapatkan perlakuan lembut dari Jungkook. Rasanya seluruh ketakutan yang Taehyung rasakan menghilang saat mendengar suara Jungkook.
"Kau haus hm." Tanya Jungkook lembut, yang membuat Taehyung meneteskan air mata mendengar suara Jungkook yang biasanya dingin berubah menjadi begitu lembut padanya.
"Tae ada apa sayang." Jungkook bertanya panik saat melihat perban di mata Taehyung basah oleh air mata. Sedangkan tangisan Taehyung semakin pecah mendengar panggilan sayang Jungkook padanya.
"Hei bicalah Tae, apa yang sakit." Jungkook memencet tombol di samping ranjang Taehyung untuk memanggil dokter.
Taehyung ingin berbicara tetapi kata-katanya tertahan di tenggorokan, dia ingin mengatakan pada Jungkook bahwa dia bahagia berada di samping Jungkook, Taehyung merasa aman berada di samping mafia kejam seperti Jungkook Romano.
"Dokter akan segera datang, jadi tunggu sebentar." Ucap Jungkook, mencium kening Taehyung lembut.
Taehyung langsung memeluk Jungkook erat dan menumpahkan tangisan kerasnya di pelukan Jungkook. Ini yang taehyung inginkan, dia ingin ada seseorang yang memperlakukan dengan lembut bukan memperlakukan nya seperti sampah dan hanya menganggap nya kotoran.
Bisakah Taehyung berharap jungkook adalah sumber kebahagiaan, pria yang akan melindunginya dari orang-orang yang ingin menyakitinya. Bisakah Jungkook mengeluarkannya dari kegelapan yang sangat menakutkan dan membawanya pada cahaya terang sehingga dia bisa melihat banyak kebagian.
Taehyung lelah, dia lelah dengan semua penderitaan yang selama ini diterimanya. Taehyung tidak pernah menyakiti siapun tapi kenapa semua orang jahat kepadanya. Dia tidak membutuhkan harta atau pangkat tinggi, keinginan sederhananya hanya ingin bahagia dan hidup tenang dengan orang yang di cintainya.
"Tuan Jungkook, tolong terima uluran tangan pria kotor ini, tolong bawa aku dari kegelapan mengerikan ini." Taehyung menjerit dalam ini. Dia seperti tenggelam di kedalam lautan tampa batas. Menelannya untuk semakin berada di dalam kegelapan.
Sedangkan Jungkook mengepalkan tangannya kuat saat mendengar tangisan pilu dan menyakitkan Taehyung. Jungkook tidak tau penderitaan apa yang Taehyung alami selama ini sehingga dia menangis begitu menyakitkan seperti ini.
"Tu-an-jungkook—"
"Aku disini sayang, tenanglah. Aku akan selalu berada di dekatmu jadi tolong jangan menagis lagi." Ucap Jungkook lembut, dan tanpa sadar satu tetes air mata jatuh dari pelupuk matanya.
Jangan lupa vote ❤️
KAMU SEDANG MEMBACA
DAISY WINTER ( Mafia Romance ) 18+ | Kv ( End )
Romance[ M ] Hancur, rusak, kotor dan menjijikkan itulah yang menggambarkan seorang Taehyung Moreno. Tapi bagi Jungkook Romano, seorang Mafia terbesar paling Kejam, sang raja dunia bawah. Taehyung adalah kecantikan, kelembutan,dan kesempurnaan. Dia di iba...