Daisy 15

8.5K 677 28
                                    


_______

"Emma." Jungkook berteriak saat menuruni tangga membuat Merlin dan Emma yang sedang memasak sedikit terkejut dengan teriakan tuannya.

"Saya tuan." Emma berlari dari dapur dan menghampiri Jungkook.

Sedangkan Amber yang melihat itu, memegang ganggang sapu kuat. Amber yakin Jungkook pasti akan menyakiti Emma karena kesalahannya kemaren.

"Kau harus mendapatkan hukuman atas keteledoran mu Emma." Jungkook memandang tajam Emma yang sedang menundukkan kepalanya.

"Saya tidak sengaja tuan." Emma mencoba membela diri dengan tubuh bergetar.

Jika sampai Jungkook menyakitinya, Emma berjanji akan membuat Taehyung semakin menderita.

"Tatap aku jika sedang berbicara." Jungkook kembali berteriak membuat para bodyguard merinding mendengar suara jungkook yang penuh dengan amarah.

"Maaf tuan." Emma menatap Jungkook yang malah mendapatkan tamparan keras di pipinya.

Plak'

Jungkook menampar kedua pipi Emma membuat sudut bibir nya bedarah.

"Itu masih belum cukup untuk apa yang kau lakukan pada taehyung." Jungkook mengambil pisau di atas nakas ruang tamu dan langsung mengarahkan pada wajah Emma.

Untungnya Emma berhasil menghindar sehingga tangannya yang terluka bukan wajahnya.

Melihat itu, Amber melepaskan sapunya dan ingin berlari ke arah Emma tapi di tahan oleh Bibi Merlin.

"Kau ingin mati menganggu kemarahan Jungkook." Merlin menatap tajam pada Amber.

Amber mengepalkan tangan kuat saat dia tidak bisa membantu sahabatnya.

"Kau." Jungkook semakin murka dan mengambil pistol di saku celananya, mengarahkan pada Emma.

"Tuan." Conan datang dan langsung berdiri di depan Emma.

"Menyingkir Conan." Jungkook mendesis marah saat Conan menghalanginya.

"Maaf tuan, jika orang rendahan ini menyela, tapi Emma tidak senjata melakukannya dan hukuman cambuk sudah cukup untuknya." Conan menundukkan kepala agar Jungkook menurunkan senjatanya.

Jungkook mengatur nafas dan melemparkan pistolnya ketika mendengar apa yang di katakan Conan benar.

"Sial." Jungkook mengusap wajahnya frustasi saat dia hampir hilang kendali.

"Hukum cambuk dia sampai merenungkan kecerobohan." Jungkook berkata, sebelum menaiki tangga untuk menenangkan amarahnya.

Melihat Jungkook sudah hilang dari pandangan, Amber menghampiri Emma yang menatap tajam ke lantai dua.

"Kau tidak apa-apa." Amber memegang tangan Emma yang berdarah karena terkena goresan pisau.

"Sebaiknya kita pergi ke paviliun belakang." Conan mengajak keduanya untuk pergi dari ruang tamu sebelum Jungkook turun kembali ke bawah.

*****

Merlin masih mematung di tempat dengan apa yang terjadi barusan. Merlin sudah biasa melihat Jungkook marah atau bahkan membunuh orang di mansion ini. Tapi yang membuat Merlin tidak percaya, Jungkook sangat murka karena Emma melukai Taehyung.

Tapi kemudian, Merlin tersenyum melihat Jungkook mulai menunjukkan ketertarikannya pada Taehyung.

"Madam, are you okey." Salah satu bodyguard Jungkook bertanya saat melihat Merlin malah tersenyum seperti orang gila setelah apa yang terjadi barusan.

"Kenapa kalian masih disini, pergi lanjutkan pekerjaan kalian." Merlin menatap tajam kedua bodyguard yang terus memandangnya.

"Baik madam." Mereka berdua langsung pergi saat Merlin menatap tajam pada keduanya.

Merlin menghela nafas dan melanjutkan acara memasaknya, agar Jungkook tidak marah jika makan siangnya datang terlambat.

________

Taehyung berada di balkon kamar sambil merajut syal untuk Jungkook. Dia tersenyum mengingat tadi pagi Ronal datang ke kamar Jungkook dan memberikannya bahan-bahan rajut padanya untuk merajut jika dia bosan. Ronal juga mengatakan bahwa Jungkook yang menyuruhnya, membuat hati Taehyung berbunga-bunga.

Setalah kejadian kemaren, dimana Emma menumpahkan kuah sup pada punggungnya. Jungkook semakin dekat dengannya.

Bahkan Jungkook tidak melakukan apapun selama dua hari hanya untuk menemani taehyung di kamarnya. Jungkook juga sering menyentuhnya,  entah itu mencium habis bibir nya atau mengeranyami tubuhnya. Dan entah kemapa Taehyung sangat menyukai sentuhan Jungkook walau kadang masalalu nya tiba-tiba muncul di pikirannya. Tapi Jungkook selalu menyakinkan nya bahwa semuanya baik-baik saja.

Dan masalah punggungnya, Taehyung merasa tidak sakit lagi setelah di beri salep.

Taehyung tidak tau salep apa itu, tapi yang terpenting sekarang dia tidak merasa sakit lagi.

"Ini- sangat banyak." Taehyung bergumam sambil melihat lehernya lewat cermin kecil di depannya.

Tadi, sebelum Jungkook keluar dari kamar. Dia dan Jungkook sempat melakukan cuddle . Hanya ciuman disertai lumatan dan jungkook juga tidak lupa memberikan cupang di sekitar leher dan bahu Taehyung.

Mengingat kedekatannya dengan Jungkook, Taehyung tersenyum lebar. Apa Taehyung boleh berharap kepada Jungkook sekarang?. Taehyung mengakui bahwa dia menyimpan rasa untuk tuannya.

"Kenapa melamun?." Jungkook duduk di sebelah Taehyung membuatnya kaget.

"Tu-an." Taehyung menundukkan kepalanya saat Jungkook menatapnya.

"Tatap aku saat berbicara." Ujar Jungkook dan mengangkat dagu Taehyung agar menatapnya.

Taehyung menatap Jungkook, yang malah membuat Jungkook terpesona. Bagaimana bulu mata lentik Taehyung, iris berwarna agak kecoklatan, tidak lupa tahi lalat di bawah matanya, hidung bangir dan bibir tebal. Semua itu terlihat sangat cantik jika di pandang dari dekat.

"Kau sangat cantik." Ucap Jungkook dengan suara beratnya , dan terfokus pada bibir tebal Taehyung yang menggoda. Jungkook mendekatkan wajahnya dan langsung mencium bibir Taehyung.

Taehyung melepaskan rajut di tangannya dan memejamkan mata saat Jungkook mulai melumat bibir nya.

Merasa posisi mereka kurang pas, Jungkook mengangkat tubuh Taehyung untuk duduk di pangkuannya tanpa melepaskan tautan bibir mereka.

"Ngh.. " Taehyung melenguh saat Jungkook meremas pantatnya.

Taehyung memakai kemeja sutera kebesaran milik Jungkook tanpa celana dan hanya memakai daleman membuat Jungkook leluasa untuk meremas pantat besar Taehyung.

"Eughh tu-an.. " Taehyung mendongakkan kepalanya saat Jungkook berpindah menjilati dan menyesap lehernya.

Jungkook sangat menyukai desahan Taehyung. Dari kemaren, Jungkook berusaha menahan nafsunya agar Taehyung terbiasa dengan sentuhannya. Dan melihat taehyung pasrah di bawah kuasanya, tidak ada alasan lagi bagi Jungkook untuk membuat Taehyung mendesah ribut di bawahnya.

"I want you." Jungkook berbisik di telinga Taehyung dengan suara serak nya membuat tubuh Taehyung meremang.

Jungkook menjilati telinga Taehyung menuju pipinya dan berakhir di bibir nya. Jungkook menangkup wajah Taehyung dan menatapnya untuk memastikan bahwa Taehyung juga menginginkan nya.

Taehyung memandang Mata Jungkook yang dipenuhi oleh nafsu. Jika Jungkook menginginkan tubuh kotor nya, maka Taehyung akan dengan senang hati memberikannya, asalkan Jungkook tidak pernah meninggalkan nya.

Taehyung tidak memiliki apa-apa, dia hanya memiliki tubuh kotornya untuk mempertahankan Jungkook untuk tetap berada di dekatnya. Tidak peduli Jungkook mencintai nya atau hanya menginginkan tubuh kotornya ini.

"Saya milik anda tuan." Kata Taehyung, mengalungkan tangannya di leher Jungkook dan menciumnya terlebih dahulu.


Jangan lupa vote ❤️














DAISY WINTER ( Mafia Romance ) 18+  | Kv ( End ) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang