________"Seperti yang saya katakan tuan, devan berasal dari kelompok mafia dark. Mafia terbesar di Rusia, mereka satu tingkat di bawah kita. Organisasi mafia dark lebih unggul dalam penjualan budak, mereka juga berusaha menyaingi penjualan senjata kita." Ronal menjelaskan sambil tetap fokus pada iPadnyaiPadnya melihat data tentang mafia dark.
Ronal dan Jungkook sedang sarapan pagi di ruang makan sebelum kembali ke kota untuk menyelesaikan urusan mereka.
"Jadi mereka ingin menyaingi bisnis kita." Jungkook menyeringai sambil meminum kopinya santai.
"Ya tuan, mereka juga mengincar tambang mas kita."
"Menarik, biarkan mereka melakukan apa rencana mereka. Kita harus bermain rapi untuk menangkap mereka bukan. " Ada kobaran ingin membunuh dalam mata Jungkook saat mengatakan itu.
"Siapa pemimpin mereka." Jungkook berujar dingin saat tidak ada detail data tentang ketua mafia dark.
"Mereka menyembunyikan indetitas pemimpin mereka tuan, tapi disini dia di kenal dengan Mr. J. " Ronal mengerutkan alisnya saat J sama dengan Jungkook.
"Banyak para pembisnis di dunia gelap mengira Mr. J adalah anda tuan." Ronal melanjutkan.
"Biarkan saja, mari kita lihat sampai mana batas kemampuan mereka untuk masuk kekuasaan Romano." Jungkook melipat tangannya dan menyeringai memandang logo berbentuk salip milik mafia dark.
_________
Taehyung mengeliat saat sinar matahari pagi, yang masuk lewat tirai mengenai wajahnya. Membuka matanya perlahan, taehyung langsung bangun dan turun dari ranjang dengan bersemangat untuk mandi, karena mengingat Bibi Merlin akan membawakannya kue.
Saat taehyung turun dari ranjang, wajahnya langsung bersemu merah melihat kaos Jungkook kebesaran di badannya. Entahlah, mengingat wajah dingin Jungkook. Taehyung merasa hatinya berdegup kencang.
Setelah selesai mandi, taehyung keluar dengan tubuh telanjangnya. Dia pergi ke depan cermin untuk melihat tubuhnya yang kurus.
"Ini sangat jelek."
Taehyung bergumam dalam hatinya saat melihat tubuhnya sangat kurus. Taehyung terus bergerak memutar di depan cermin melihat tubuhnya sampai tidak menyadari bahwa Jungkook memperhatikan tingkahnya dari tadi.
"Apa yang kau lakukan." Jungkook berucap dingin membuat Taehyung membeku di tempat.
Tadi Jungkook hanya ingin mengambil jam tangannya sebelum pergi, tapi saat dia keluar dari walk in closet. Dia malah disuguhi pemandangan Taehyung yang sedang telanjang sambil melihat tubuhnya di depan cermin.
"Apa kau sedang ingin mengeluarkan bakatmu sebagai pelacur dan ingin menggoda ku hm." Jungkook menghampiri Taehyung dan memeluknya dari belakang.
Taehyung menggelengkan kepalanya, mengigit bibir keras saat Jungkook mengelus perutnya sensual.
"Lihat, kau sangat sexy jika di lihat lebih jelas." Jungkook berbisik dengan suara beratnya di telinga taehyung dan memandang pantulan mereka di cermin.
"Ma-af, Tae-pikir-ti-dak-ada-tu-an-di-kamar. " Taehyung berbisik pelan saat Jungkook terus memandang pantulan mereka di cermin.
Jungkook menyeringai dan membalik posisi Taehyung agar menghadapnya. Sedangkan Taehyung memejamkan mata tidak ingin melihat wajah Jungkook.
"Buka matamu." Jungkook memerintah saat Taehyung memejamkan matanya erat.
Tidak ingin membuat Jungkook marah, Taehyung langsung membuka matanya dan bertemu tatap dengan Jungkook. Mereka terus saling pandang untuk beberapa saat.
Melihat bibir kenyal Taehyung, Jungkook mendekatkan wajahnya tanpa sadar, mengikis jarak di antaranya mereka.
Merasakan hembusan nafas Jungkook yang semakin dekat dengan wajahnya. Taehyung mencengkram kuat jas Jungkook .
"Tuan." Ronal naik ke atas untuk memanggil tuannya yang tidak turun2 karena sebentar lagi rapat di perusahaan akan di mulai.
Mendengar suara Ronal, Jungkook langsung menjauhkan wajahnya dan mendorong tubuh Taehyung, saat nafsunya keluar di waktu yang tidak tepat. Jungkook mengutuk dirinya yang tidak bisa mengontrol diri.
"Pakai pakaianmu, bibi Merlin akan segera datang untuk membawa makanan." Kata Jungkook dingin sebelum pergi meninggalkan Taehyung yang sedang menunduk dengan mata berkaca-kaca siap menangis karena Jungkook mendorongnya.
"Dan kau bisa pergi ke balkon jika bosan." Jungkook berhenti sebentar untuk mengatakan itu, dan berjalan pergi.
Setelah Jungkook keluar, Taehyung menghapus air matanya dan berjalan ke walk in closet untuk mengambil baju. Taehyung sedikit meringis karena kakinya sakit, tadi saat Jungkook mendorongnya kakinya sedikit keseleo.
"Hiks, ke-na-pa-sa-kit." Taehyung menghapus air matanya yang tidak berhenti keluar.
Taehyung memakai kaos Jungkook lagi, dia merasa aman saat memakainya walaupun Jungkook sangat dingin padanya. Sebenarnya Taehyung takut dan tidak mengerti dengan sikap Jungkook yang ber ubah-ubah.
Tidak ingin lebih memikirkan Jungkook, Taehyung berjalan ke balkon untuk menghirup udara pagi.
"Apa sebenarnya maunya. "
Taehyung bergumam dalam hati dan memejamkan mata menikmati sejuknya pengunungan di pagi hari.
Pemandangan di sini sangat indah, pengunungan yang hijau dan udara yang sejuk, lapangan rumput luas dengan berbagai bunga.
Disana juga ada bunga daisy yang sangat luas, Taehyung ingin pergi untuk memetiknya tapi Jungkook mengatakan dia tidak boleh keluar dari mansion ini.
Taehyung sangat menyukai bunga daisy. Bahkan dulu, di belakang rumahnya penuh dengan bunga daisy. Ayahnya juga selalu memberinya barang-barang yang berhubungan dengan daisy.
Mengingat kenangan lamanya dan ayahnya, Taehyung kembali menangis, dia sangat merindukan ayahnya. Taehyung bahkan tidak tau dimana mereka menguburkan mayat ayahnya.
"A-yah, ma-af." Taehyung memandang langit dan meminta maaf karena dia tidak bisa menyelamatkan ayahnya waktu itu.
"Taehyung." Merlin masuk dengan nampan berisi sarapan Taehyung.
Melihat Taehyung tidak ada di kamarnya, Merlin menjadi panik dan langsung mencari Taehyung. Tapi kemudian dia bernafas lega saat melihatnya berdiri di balkon sambil memandang langit.
"Nak." Merlin memanggil dengan lembut dan berjalan menghampiri Taehyung.
"Kenapa menangis." Merlin terkejut melihat Taehyung menagis.
"Apa ini karena tuan Jungkook." Merlin bertanya dengan wajah khawatir dan mengusap air mata Taehyung.
Taehyung menggelengkan kepalanya dan memeluk Merlin erat.
"T-tae, ha-nya- me-rin-du-kan-a-yah." Taehyung berbisik di sela tangisannya.
"Baiklah, cukup sedihnya. Sekarang ayo sarapan dulu." Merlin mengalihkan pembicaraan agar Taehyung tidak sedih lagi.
Merlin membawa Taehyung ke sofa balkon dan menemaninya sarapan pagi sebelum membawa taehyung ke bawah untuk membuat kue bersama.
Jangan lupa vote ❤️
KAMU SEDANG MEMBACA
DAISY WINTER ( Mafia Romance ) 18+ | Kv ( End )
Romance[ M ] Hancur, rusak, kotor dan menjijikkan itulah yang menggambarkan seorang Taehyung Moreno. Tapi bagi Jungkook Romano, seorang Mafia terbesar paling Kejam, sang raja dunia bawah. Taehyung adalah kecantikan, kelembutan,dan kesempurnaan. Dia di iba...