Daisy 39

5.1K 567 40
                                    

________

"Aku akan segera kesana Darren." Setelah mengatakan itu, dia memutuskan sambungannya.

Merapikan sedikit jas kantornya, Jungkook menghampiri taehyung yang masih tertidur.

Cup'

Dia mengecup sayang pelipis Daisy nya. "Tidurlah sayang, aku akan pergi ke markas Romano sebentar." Ucapnya lembut.

Taehyung yang masih mengantuk hanya mengangguk dalam tidurnya. Dia terlalu lelah untuk berbicara karena tubuhnya dan bagian bawahnya terasa kebas apalagi suara yang serak karena terlalu banyak menjerit.

Semalam tuannya benar-benar tidak membiarkannya istirahat. Taehyung tidak tau berapa kali jungkook orgasme, dia merasa perutnya sangat penuh.

Tok tok'

"Masuk."

"Selamat pagi bos." Sapa celine dan Jeff bersamaan kepada tuannya.

"Jaga daisy ku, aku harus datang ke markas Romano karena Ronal dan Jack sudah kembali." Tuturnya tanpa menoleh ke arah keduanya.

"Apa mereka sudah menemukannya." Tanya celine penasaran.

Jungkook tidak menjawab, dia memakai parfume mahalnya sebelum pergi meninggalkan celine yang sangat kesal karena pertanyaan tidak di jawab oleh sepupu kejamnya.

"Bajingan itu, apa susahnya menjawab pertanyaan ku. " Desisnya setelah Jungkook pergi.

"Jangan hanya berani menggerutu di belakang. Berbicaralah di depan orangnya, jangan jadi pecundang." Cemoh Jeff.

"Kau-"

"Stt, Taehyung lagi tidur. Jika kau membuatnya terbangun karena suara jelek mu itu, maka tuan Jungkook akan benar-benar memberikan mu pada jean." Ucap Jeff santai sebelum berlalu pergi.

"Jeff brengsek." Celine mengumpat ke arah Jeff yang sama sekali tidak peduli.

Memandang sebentar ke arah taehyung yang masih tertidur lelap, dia kemudian ikut turun ke bawah untuk menyiapkan sarapan untuk taehyung.

__________

Olivia menyeringai licik dengan tawa jahat saat melihat Taehyung dan celine sedang bersantai di balkon Mansion lantai dua.

"Lakukan sekarang." Perintahnya kepada pelayan pribadi nya.

"Baik nyonya." Nining memberi hormat sebelum pergi untuk melaksanakan perintah nyonya nya.

"Kau jangan salah tae, dulu aku adalah primadona di campus karena kecantikan seorang celine memang tidak diragukan." Ucap celine bangga kepada taehyung yang setia mendengar ocehannya sedari tadi.

"Dan Jeff?."

"Oh, Jeff itu si kutu buku. Dia tidak memiliki banyak teman dan sangat menyebalkan."

"Tapi kalian terlihat cocok."

"Apanya yang cocok." Sahut celine tidak terima.

"Em, kau dan Jeff."

"Tidak akan Taehyung. Aku tidak ingin memiliki patner menyebalkan sepertinya. Andai Jungkook lurus, aku lebih memilih bersamanya." Jawab celine asal, tapi kemudian dia membulatkan matanya saat menyadari bahwa ucapannya salah.

"A-aku bercanda oke."

"Aku tau, lagipula kau masih memiliki peluang untuk menjadi pasangan tuan Jungkook. Aku tidak lebih hanya pelacur baginya, jady jangy khawatir." Ucap Taehyung, berusaha menyembunyikan Kenyerian di hatinya mengingat bahwa dirinya hanya jalang.

"Tae, jangan berfikir yang aneh-aneh. Kau tau bahwa tuan Jungkook menc-"

"Nona celine."

"Ada apa." Jawab celine kesal, menatap tajam ke arah nining yang sedang menundukkan kepalanya.

"Makanan siang untuk tuan Taehyung sudah siap. Anda harus pergi untuk memeriksanya keamanannya."

Celine menghela nafas, dia menatap ke arah Taehyung yang sedang tersenyum kepada-Nya. "Aku akan segera kembali, kau ingin makan di bawah atau disini."

"Disini."

"Baiklah." Celine tersenyum lembut, dia bangun dan pergi mengikuti nining.

Setelah celine menghilang, senyum Taehyung berubah menjadi kesedihan. Fakta tentang dia hanya seorang pelacur bagi Jungkook selalu membuatnya merasa sedih.

Dia ingin egois, dia hanya ingin memiliki Jungkook hanya untuknya. Taehyung ingin tuannya mencintainya dan hanya memilikinya bukan wanita lain apalagi Olivia.

"Apa aku egois karena menginginkan cinta mu tuan Jungkook." Gumam Taehyung dengan air mata menetes.

"Aku hanya ingin bahagia." Gumamnya lagi dengan kepala menunduk.

Taehyung menghapus air matanya, dia bangun dan berdiri di dekat pagar balkon dengan tatapan tertuju pada hijaunya hutan buatan keluarga Romano.

Sedangkan Olivia yang melihat Taehyung menangis, tertawa keras. "Dasar pelacur, bagaimana bisa kau mengharapkan cinta dari pria yang sudah memiliki tunangan."

Menutup laptopnya, Olivia keluar dari kamarnya dan berjalan menuju ke arah Taehyung yang masih setia berdiri sambil melamun. Tidak menyadari bahwa bahaya berada di belakangnya.

"TAEHYUNG." Olivia berteriak sambil menendang kaki taehyung membuatnya kaget dan terjatuh dari lantai dua.

"Akhhh."

Byur'

Taehyung jatuh dari lantai dua yang beruntung terdapat kolam renang di bawahnya.

"T-tolonggg." Dia berusaha naik ke permukaan saat kepalanya terasa sakit dan mengeluarkan darah karena terbentur keras.

"Taehyung tidak, tolonggggg siapapun tolong." Olivia berpura-pura berteriak panik.

"Taehyung." Celine langsung berlari ke lantai bawah saat melihat Taehyung kesulitan.

"Kenapa cepat sekali dia datang."

Berdecak kesal, Olivia ikut turun ke bawah. Dia harus bersandiwara seakan-akan dia tidak sengaja membuat Taehyung kaget dan terjatuh dari lantai dua.



Jangan lupa vote

DAISY WINTER ( Mafia Romance ) 18+  | Kv ( End ) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang