Sandy POV
Pagi ini aku terbangun dengan tubuh yang masih kaku. Sudah semalaman aku berjaga di kantor karena dapat giliran dinas malam. Sudah setahun ini aku menjadi Polisi muda di kota ini. Awalnya aku sangat antusias dengan profesiku tapi setelah dijalani ternyata aku tak begitu yakin, bisakah aku bertahan hingga tua nanti? Aku hanya mengangkat kedua bahuku.
Seminggu ini aku belum dapat kabar dari Lambang. Mungkin dia sedang fokus menempuh ujiannya agar segera mendapatkan izin terbangnya sebagai pilot.
"Hei, apa kamu masih sibuk?" kataku saat telponku telah diangkat Lambang.
"Tidak, aku sudah ada di rumah sejak tadi malam. Maaf belum sempat memberi kabar, karena aku tak mau mengganggu dinas malammu. Nanti malam aku akan menjemputmu" jawabnya.
"Oke, jangan terlambat. Jam 7 tepat" sahutku.
"Ya, I love you" kata Lambang. "I love you too" jawabku. Lalu telpon pun terputus. Tut tut tut.
Aku hanya menghela nafas panjang. Akhir akhir ini perhatian Lambang agak berkurang. Hubungan kami semakin hambar. Apa mungkin Lambang sudah mulai bosan denganku? Atau mulai ada orang ketiga yang akan menyelinap dalam cinta ini? Aahh, tidak tidak tidak. "Itu hanya perasaanmu saja bodoh. Lambang tak mungkin berpaling darimu" kata hatiku.
"Benar juga, Lambang tak mungkin berpaling dariku" pikirku. Sebaiknya aku segera pulang dan istirahat, berjaga semalaman membuatku kurang tidur. Hhooooaaaammm.
~~~~~
Pukul 8 pagi aku sudah tiba di rumah dinasku. Ya benar, setiap polisi disini baik yang senior maupun junior semua mendapatkan rumah dinas yang minimalis. Minimal ada tempat tidur, lemari dan meja kursi ala kadarnya. Yah, begitulah.
Aku benar benar bosan. Mataku tak bisa langsung terpejam. Aku memutuskan untuk mandi. Siapa tau setelah badanku segar, aku bisa tidur dengan pulas.
Setelah mandi badanku jadi segar dan yang ada aku malah tak mengantuk. Akhirnya aku membuka foto-foto kenangan bersama Vocalocious. Hanya foto-foto ini yang selalu bisa membuatku tersenyum. Hah, aku rindu masa-masa SMA, aku rindu sahabatku. Aku rindu Raden.
Tak lama kemudian ada pesan masuk ke ponselku.
"Hei, bagaimana kabarmu? Apakah sahabatku yang satu ini masih hidup?" aku baca pesan dari Mada.
"Aku hampir mati karena bosan disini karena kau tak pernah pulang ke Indonesia" balasku.
"Hahaha, maafkan aku Lalaku tersayang. Dua hari lagi aku akan pulang. Aku sudah menyelesaikan gelar Sarjanaku kemarin. Tak sabar ingin memeluk abdi dalemku" balas Mada.
"Selamat ya Radenku. Oke aku akan menunggu kedatanganmu. Apa Damar juga akan pulang?" tanyaku.
"Haha, iya iya terima kasih. Iya Damar akan pulang tiga hari lagi. Kami sengaja akan meluangkan waktu yang mungkin satu bulan untuk bersama Adine" jawabnya.
"Iya aku paham posisi kalian sekarang benar benar sulit dibayangkan. Hahahaha, tapi si kecil Adine kini semakin cantik dan mirip denganmu" kataku.
"Jadi, menurutmu aku juga cantik? Oya aku akan mengatur reunian Vocalocious. Apa kau dan Lambang bisa datang?" tanya Mada.
"Hahaha, benar juga kau pasti semakin cantik karena terlalu lama di negeri bunga Sakura. Ya, akan ku pastikan kami bisa datang" jawabku.
"Sial, kau masih saja tak berubah, selalu saja menggodaku. Baiklah sampai ketemu nanti ya. Jaga kesehatanmu jangan sampai kau sakit karena profesimu sekarang cukup menguras tenaga" balasan terakhir dari Mada.
KAMU SEDANG MEMBACA
Harmoni Cinta, Sandyakala
Fiksi PenggemarCerita kedua ini adalah lanjutan dari Aksara Cinta Mada, namun di cerita ini Saya fokuskan pada kisah cinta Sandyakala Bagas Prakoso. Masih dengan konten yang sama yak, jadi bagi Homophobic tolong jangan cerca cerita ini, tapi kalau mau baca juga y...