22. Rapat

65 9 0
                                    

Di kelas yang sepi dan sunyi. Membuat dua orang cewek itu tidak tahu harus berbuat apa, untuk mengisi kegabutannya itu. Akhirnya mereka saling tidur diatas meja dengan tangan yang dilipat sebagai bantalan.

Sebenarnya Maya ingin menceritakan tentang hubungan nya dengan Arlo, dan kembali datang nya sosok seseorang membuat ia mengurungkan niat untuk menerima cinta Arlo tersebut.

Cahya, Carina, Hanna, dan Raina datang secara bersamaan. Membuat kedua cewek itu harus terpaksa membuka mata karena teman-temannya sekarang telah datang.

Semua temannya itu duduk dibangku nya masing-masing, sebelum menyalurkan topik yang ingin dibicarakan. "Lo udah gak di diemin lagi sama, Abian?" tanya Carina yang duduk di barisan ketiga belakang Adinda.

Adinda dan Maya saat ini tengah membalikkan badan untuk menghadap ke semua temannya yang berada dibelakang mereka. "Udah, gak tau dia labil banget!"

Adinda mengerutkan keningnya. "By the way, lo tau dari mana, Na?" sambung Adinda.

"Mama, Ava. Kan Tante gue. Jadi Mama, Ava. Cerita," ungkap Carina membuat semua temannya itu syok. Carina sudah biasa memanggil Ava dengan sebutan 'Mama' daripada 'Tante'.

Adinda membulatkan matanya. Ia berusaha menelan susah payah. Dirinya benar-benar terkejut dengan apa yang dibicarakan barusan oleh Carina. "Beneran tante lo? Dia cerita apa aja sama lo"

"Gue kan semalem pergi karena ada acara dirumah Mama, Ava. Terus gue ngeliat rumahnya lagi rame banget banyak anak kecil." jelas Carina memotong ucapannya untuk menarik napas sebelum kembali berbicara.

"Gue tanya, tumben banget, Aiden. Dan, Ansel. Ada dirumah tante gue, terus Mama, Ava. Cerita kalau tadi siang abis jalan-jalan sama anak dari mantan istri om, Ardian." lanjut Carina.

Yang lain menatap serius dengan apa yang akan dibicarakan oleh cewek itu selanjutnya. "Ternyata pas gue tanya anak dari mantan istri om, Ardian. Selain, Aiden. Dan, Ansel. Ternyata, Abian. Mama, Ava. Juga nunjukkin fhoto ke gue. Dan ternyata ada lo"

Adinda membulatkan matanya lantaran terkejut dengan penangkapan dari indra pendengarnya. "Gilaa! Gue baru tau Mama, Ava. Itu tante lo, Na!" seloroh Adinda sambil menutup seluruh wajahnya malu.

"Dia aja baru tau, Abian. Sepupu tirinya." cakap Raina sambil menunjuk ke arah Carina yang duduk dibangku belakangnya.

Maya menunduk. "Dunia memang sempit ya, nanti siapa lagi yang bakal saudaraan."

Keasikan bercerita mereka tidak tahu sedari tadi cowok yang sedang dibicarakan berdiri di samping Adinda. Cowok itu mengelus kepala Adinda. Membuat cewek itu kaget.

Sedangkan Arlo sedari tadi sudah duduk di samping Maya. Kenapa mereka tidak menyadari kedatangan semua cowok itu!

Carina, Raina, Cahya dan Hanna tertawa melihat wajah kedua cewek itu yang panik. Mereka membeku ditempat, bagaimana tidak kaget mereka saja sedang membicarakan cowok itu. "Pulang sekolah nanti, bakal ada rapat. Jangan lupa ikut"

Adinda mengangguk.

Maya menunjukkan dirinya sendiri. "Gue juga ikut?" tanya Maya.

"Lo langsung pulang juga gak apa-apa" kekeh Abian seraya tertawa kecil. Tangan nya masih saja berada di kepala Adinda. Ia sudah lama tidak mengelus nya.

Arlo yang mendengar itu tidak terima. "Bos, jangan gitu lah. Dia kan cewek gue"

Cewek yang berada di sebelah Arlo pun menyikuti lengan cowok itu. Maya melotot tajam seakan ingin menerkam Arlo. "Mimpi ya? Sadar woy, sadar" protes Maya setelah menyikut ia memukul-mukul kedua pipi Arlo.

ADINDA & ABIANTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang