Maap baru upload, jangan lupa vote yaaa
♡♡♡
Adinda serta dengan keluarga Abian mulai memasuki area Aquarium tersebut tampak terlihat dari kejauhan ikan-ikan yang seperti menyapa kedatangan mereka dengan hangat. Athala seperti biasa tak ingin jauh dari Adinda. Jadi sebenarnya kakak Athala Adinda atau Abian? Entahlah mungkin Athala melepas kerinduan nya setelah lama tidak bertemu.
Athala membulatkan matanya kagum. Ia kali pertama melihat spesies laut yang kini ia lihat secara langsung. Adinda, Abian, Ava dan Ardian menatap gemas Athala yang loncat-loncat kegirangan.
Adinda dan Abian serta Athala mengelilingi lapisan kaca yang terlihat ratusan mungkin ribuan ikan-ikan. Ava dan Ardian serta Alvin berusaha memisahkan diri dari Adinda dan Abian. Keluarga Abian memaksa Adinda untuk mempunyai hubungan lebih dengan anak mereka. Dan sampai saat ini mereka masih menunggu keputusan itu.
Sementara Ansel dan Aiden sedang sibuk mengamati satu per satu ikan dan hewan yang ada disitu. Mereka sibuk mendokumentasi dan mencatat apapun yang dilakukan hewan itu. Takutnya nanti ada tugas dari guru di sekolahnya.
Adinda menghentikan langkahnya melihat hiu yang tidak terlalu besar melihat mereka dari dalam kaca aquarium. "Athala, tebak ikan hiu itu mirip siapa?" tanya Adinda sambil menunjuk ikan hiu yang kini mendekat.
Athala menaruh tangannya di dagu. "Aya tau, Itu milip tata, Ian. tan, ta? ujar nya sepemikiran usil dengan Adinda yang berada di sampingnya.
Adinda tertawa. "Pintar banget Athala!"
Abian yang mengerti dengan maksud Adinda pun mulai tak terima. Abian langsung seperti biasa mencubit pipi sahabatnya itu. "Jangan ngajarin jail, Din!"
Athala yang melihat Adinda dicubit oleh Abian pun tak terima. "Angan gitu, ta!" ucap nya membela sambil menarik ujung baju putih polos yang Abian kenakan.
Abian terkejut adiknya lebih membela sahabatnya sendiri daripada kakaknya. "Nah, kan sekarang adik gue lebih sayang sama lo daripada kakak nya, Din."
Athala mengerucutkan bibirnya. "Aya sayang emua, tata, Nda. Tata, Ian. Aya sayang ta!" tuturnya sambil memeluk keduanya.
Adinda dan Abian membalas pelukan dari Athala. "Tuh dengar kan, Athala. Juga sayang sama lo! Gak usah cemburuan, Bian!" balas Adinda yang terlihat Abian tetap memalingkan muka sambil melipat tangan di depan dadanya.
"Udah ayo jalan lagi" ajak Adinda, tetapi Abian tetap diposisi yang sama.
Adinda mulai mengacuhkan sahabatnya yang masih terbakar api cemburu itu, Adinda benar-benar tidak peduli bahwa Abian ngambek. "Yaudah, Athala. kita tinggalin aja kakak, Abian." kata Adinda sambil mengulurkan tangan ke Athala untuk mereka berjalan kembali.
Abian membulatkan matanya tidak percaya, Adinda dan Athala meninggalkan nya sendiri. Ia benar-benar tidak dibujuk sama sekali. "Adinda! Tungguin gue!" teriaknya sambil berlari kecil.
Ardian dan Ava yang terlihat dari kejauhan melihat kelakuan anaknya dengan Adinda sangat diluar dugaan. Abian sangat pendiam dan bersifat cuek bisa seperti anak kecil yang merengek minta mainan. Bahkan ia cemburu dengan adiknya sendiri. "Kak, Abian. Kok bisa gitu ya Mah, Abi" tanya Alvin pada Ardian dan Ava yang melihat heran kakak dan anaknya itu.
Ardian mengukir senyuman. "Abi juga gak tau, Vin. Sepertinya Abian sudah sangat nyaman dengan, Adinda."
KAMU SEDANG MEMBACA
ADINDA & ABIAN
Ficção AdolescenteSepasang sahabat yang sama-sama membutuhkan kasih sayang dan perhatian dari kedua orang tua nya. Mereka adalah Adinda Aulia dan Abian Alfiandra Majid, ketua gang bernama 'DreamTeam' Siapa sangka jika mereka akan melengkapi satu sama lain? Hingga s...