Selamat membaca kerusuhan mereka jika dipertemukan kembali. Seperti perang dunia ke II wkwk, happy reading guys
♡♡♡
Adinda kembali masuk ke kamar dengan raut muka yang tampak kesal. "Lo kenapa, Din?" tanya Cahya saat melihat raut muka itu.
Adinda tidak menjawab nya dan langsung duduk disamping Maya. Tiba-tiba semua cowok itu mengagetkan mereka yang berada di dalam kamar. "Baaaaa, kita mau ikut belajar bareng dong!" ucap Arlo yang berdiri paling depan.
Carina menyenggol lengan Maya yang berada di samping kirinya. "May, itu, Arlo."
Cewek yang sedang sibuk mengerjakan latihan soal pun mulai terusik akan kebisingan yang dibuat oleh Abian dan teman-temannya. "Kok lo ada disini sih?! Ganggu orang belajar aja!" gerutu Raina.
"Kaya nya kita harus pindah ke ruang tamu deh," ujar Adinda sambil mengangkat buku-buku nya.
Raina, Hanna dan Carina berdiri sambil melihatkan mata yang sinis pada cowok-cowok yang mengganggu waktu belajar dan mainnya.
Sedangkan untuk Cahya dan Maya mereka tidak masalah akan kehadiran cowok-cowok itu. Malah mereka sepertinya sangat antusias.
Tempat belajar mereka pun pindah yang tadinya berada di kamar Adinda sekarang berada dilantai satu, ruang tamu.
"Din! Gak ada kasih kita minum gitu? Kan kita tamu jauh," ucap Aziel dan Arlo sambil mengelus tenggorokan nya yang kering.
"NGGAK ADA! KALIAN TAMU YANG GAK DIUNDANG! KAYA JELANGKUNG" sewot Raina dan Carina.
Aldi menaikkan sebelah alisnya keatas. "Kita diundang kok, ya kan, Bian?"
Abian yang merasa dirinya terpanggil pun menengok ke arah Aldi yang berada di dekat pintu utama. "Gak ada yang ngajak, kalian aja yang pengen ikut gue"
Hanna pun menyoraki cowok-cowok itu terutama Aldi. "Yahahaha, kasian janji gak kena mental!"
"Lo mah gak bisa diajak kerja sama!" ujar Arkana sambil menempeleng kepala Abian yang duduk disampingnya.
Aziel menggeleng-geleng kepala heran melihat kepekaan Abian hanya setipis tisu dibagi dua. "Pantes, Adinda. Suka ngambek sama lo, ternyata begitu gak peka nya lo sama dia"
"BARU TAUU?! KEMANA AJAA?!" teriak Adinda dari dapur saat mendengar ucapan Aziel yang menggema di telinganya.
Raina dan Carina sedikit terganggu akan kehadiran anggota gang DreamTeam itu selain agak sedikit freak mereka juga sepertinya pasien yang kabur dari rumah sakit jiwa. "Kalian mau belajar atau mau main sih?!" gerutu Raina pada anggota inti yang terduduk di lantai dekat pintu utama itu.
"Mau belajar" jawab Adam.
Maya mengangkat alis heran. "Lo gak bawa tas, berarti lo gak bawa buku"
"Emang" jawab mereka serempak.
"TERUS?!" teriak Cahya, Raina, Maya, Hanna, Carina dan Adinda yang datang membawakan enam gelas berisi es teh.
"Belajar mencintai kalian," ujar mereka serempak yang sudah sepemikiran.
Serentak saat mendengar kata-kata yang sangat menjijikan itu mereka berlaga seperti orang yang memuntahkan segala yang ingin keluar. "Jijik woy!" umpat Hanna.
KAMU SEDANG MEMBACA
ADINDA & ABIAN
Teen FictionSepasang sahabat yang sama-sama membutuhkan kasih sayang dan perhatian dari kedua orang tua nya. Mereka adalah Adinda Aulia dan Abian Alfiandra Majid, ketua gang bernama 'DreamTeam' Siapa sangka jika mereka akan melengkapi satu sama lain? Hingga s...