Bab 25: THE END

4.3K 420 23
                                    

Mereka masih terus berlari, menaiki tangga yang tak berujung. Di belakang mereka kaki seribu itu masih terus berlari mengejar mereka. Perlahan bebatuan dan tangga yang mereka pijak mulai runtuh. Mereka terhenti, begitu yang ada di hadapan mereka hanya sebuah dinding batu tanpa celah ataupun lubang.

"Bom! Ada yang masih punya bom?" Pian berteriak dengan keras.

"Kita tidak punya apa-apa."

Mereka sudah tidak punya apa-apa lagi. Hanya satu tas yang berisi barang-barang yang tidak bisa digunakan. YiZhan berharap masih ada sedikit mantra yang bisa ia gunakan. Setidaknya untuk melubangi tembok tebal di hadapannya.

YiZhan memfokuskan pikirannya, menyalurkan mana yang ia punya ke tangannya, beberapa saat kemudian cahaya kecil kebiruan muncul di tangannya. Membuatnya tak mau berlama-lama hingga cahaya itu menghilang sepenuhnya. Dengan cepat ia mengarahkan cahaya itu Kedinding membuat sebuah lubang kecil dengan retakan berakar yang terlihat disana. Tapi YiZhan sudah tidak bisa membuat retakan lagi, itu adalah mana yang ia paksakan. Jika terus berlanjut itu tidak akan baik.

"Hancurkan!" Kata Pian, membuat para pria dewasa itu bergotong royong memecahkan lubang kecil di depan mereka. Melemparkan dan membiarkannya beradu dengan batu yang mereka ambil.

"Cepat, kita tidak punya banyak waktu, tangga ini akan runtuh." teriak Manda begitu melihat tangga yang tadi mereka lewati mulai runtuh.

Para pria dewasa itu semakin mengerahkan tenaga mereka. Retakan dinding mulai membesar begitu pula dengan lubang kecil yang dibuat YiZhan kini sudah muat dimasuki orang dewasa.

Bayu langsung melepaskan batu yang ia pegang dan mendorong Pian masuk ke dalam lubang terlebih dahulu, selanjutnya Manda. Terus berlanjut sampai semuanya masuk. Mereka berhasil. Mereka selamat, tidak ada yang terluka. Tapi ini belum selesai. Mereka masih belum keluar dari tambang ini. Beberapa langkah mereka berjalan lubang yang mereka buat tertutup sempurna oleh bebatuan.

Mereka berjalan dengan lebih santai, mulai terlihat dinding-dinding bekas tambang yang sesungguhnya. Bukan lagi dinding makam yang penuh dengan teka-teki dan jebakan. Mereka semakin bersemangat ketika kereta-kereta tak terpakai mulai terlihat begitu juga dengan rel-rel kereta. Mereka berlari karena sudah tak sabar ingin secepatnya keluar dari tempat ini. Tangga mulai terlihat, senyum terbit di wajah lelah mereka.

Pintu kayu yang selalu mereka dambakan ada di depan mata, begitu terbuka. Silaunya cahaya senja menyambut mereka. Semilir angin dan wangi tanah bekas hujan ini aroma yang sangat mereka rindukan. Mereka pulang, mereka benar-benar pulang.

Mereka jatuh, tertidur di lantai kotor merasakan setiap hembusan udara yang terlihat tak kasat mata. Melepaskan semua beban yang terasa berpuluh-puluh ton, tertawa dengan pelan.

🍀🍀🍀🍀

Setelah kejadian itu, mereka semua yang terlibat dikurung di rumah sakit selama hampir satu minggu. Tidak ada luka parah sebenernya, selain beberapa tulang yang patah tentunya. Selebihnya mereka aman. Tidak ada yang perlu di khawatirkan. Tentu saja mereka semua diliput oleh beberapa media, setelah masa pemulihan seminggu itu, mereka masih harus dihantui dengan wartawan yang berdatangan meminta penjelasan. YiZhan dan kawannya sudah pergi ke negeri asalnya. Dan Bara juga timnya sedang disibukkan dengan laporan mereka. Yang tentunya tak akan semudah itu dipercaya karena tidak semua masuk akal.

Pian terlihat mengendap-endap berusaha sebaik mungkin dalam berkamuflase, jangan sampai ada yang melihatnya. Karena itu bisa gawat. Sebenernya Pian mendapat hukuman. Karena yah, bisa dibilang dia yang membawa semua kekacauan ini. Tapi Pian tidak terlalu peduli.

Saat ini ia berencana menyusup keluar, keluar dari masa hukuman dan kota ini. Kembali ke perbatasan. Jika ia meminta kepada bara tentunya akan banyak pertanyaan yang membuat ia tidak bisa pergi. Pian hanya ingin bertemu ayahnya dan berpamitan, memberitahukan semua yang ia alami bersama ibunya.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Jan 16, 2023 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

PIAN [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang