23. WHAT'S WRONG WITH HER?

13 1 0
                                        

23. WHAT'S WRONG WITH HER?

🦋🌨️

Setelah selesai dengan segala hal yang dimulai pada pagi hari ini akan selalu menjadi rutinitasnya, akhirnya seorang gadis berpakaian khas anak sekolah itu memilih untuk segera keluar dari dalam kamar setelah menyantap sebuah roti serta segelas susu. Dengan perasaan aneh yang melingkupi dirinya, ia melangkah keluar sembari menatap pantulan dirinya melalui layar ponsel yang tidak menyala. Berulang kali Bintang berusaha meyakinkan dirinya sendiri, bahwa semua ini merupakan awal baru yang harus berjalan dengan baik. Selain itu, walaupun rasanya ia ingin sekali menendang sepasang mata milik Serena yang terus saja memperhatikan penampilannya pada pagi hari ini, Bintang tetap menurut saja sewaktu wanita itu memberikannya isyarat supaya mendekat.

"Dasinya kenapa belum dipasang?" Serena bertanya demikian seraya meneliti kembali penampilan putri majikannya yang jujur saja, terlihat begitu cantik.

Gadis itu berdecak dengan malas sebelum melontarkan sebuah pertanyaan. "Gimana caranya?" Dan tepat pada detik itulah, suara tawa Serena langsung pecah seketika.

Menyadari bahwa dirinya telah dijadikan sebagai bahan ledekan, lantas Bintang pun memutuskan untuk segera berbalik tanpa mengatakan barang sepatah kata pun. Persetan dengan dasi yang tidak bisa dirinya pasang itu, karena yang terpenting, ia tidak dapat lagi mendengar suara tawa milik Serena yang begitu menyebalkan.

Pak Giri yang sedari tadi menunggunya di depan pintu utama, segera beranjak setelah posisi Bintang sudah berada di hadapannya. Pria paruh baya dengan pakaian serba hitam yang dikenakannya itu melangkah menuju sebuah mobil yang telah dirinya siapkan sebagai kendaraan yang akan mengantarkan Bintang sampai ke sekolah untuk yang pertama kalinya.

Sepanjang perjalanan, keadaan di dalam mobil terasa begitu sunyi, sebab tidak ada satu pun dari keduanya yang berinisiatif untuk membuka suara. Walaupun begitu, sebenarnya Pak Giri ingin sekali melontarkan banyak pertanyaan kepada gadis itu yang berposisi tepat di kursi belakang. Akan tetapi, ia sudah begitu memahami, bahwa Bintang bukan merupakan tipikal seseorang yang senang berbasa-basi.

Sementara Pak Giri masih memikirkan bagaimana cara yang tepat untuk mengajaknya berbicara, Bintang memilih untuk membuka ponsel yang telah menjadi miliknya itu supaya setidaknya, ada sesuatu yang dapat dirinya lakukan sebelum mereka sampai di sekolah. Gadis itu terlihat sedang menggulir layar berandanya, lalu menekan sebuah ikon yang di bawahnya terdapat tulisan 'contact'.

Bintang melihat satu per satu nama yang tertera di sana, mengingat hanya enam kontak saja yang berada di dalamnya. Ia mendengus sewaktu ingatannya kembali memutar perkataan yang telah dikatakan oleh Langit semalam, bahwa orang-orang yang kontaknya tersimpan tersebut merupakan beberapa orang yang dapat dirinya hubungi apabila ada kebutuhan atau sesuatu yang membuatnya merasa terdesak. Sebenarnya, Bintang sama sekali tidak mempersalahkan hal tersebut. Akan tetapi, karena Langit yang sepertinya masih tidak yakin akan menjadi seseorang yang dipercaya olehnya, maka tanpa berpikir panjang, Bintang langsung saja memilih untuk menghapus lima kontak yang lainnya, sehingga hanya menyisakan satu kontak bernama 'Langit' yang keberadaanya telah bergeser menjadi di posisi paling atas.

"Nah, ini dia sekolahnya." Tanpa sadar, Pak Giri berucap demikian. Dan tepat seperti dugaannya, bahwa Bintang sama sekali tidak memberikan respon apa pun.

Gadis itu hanya menoleh selama satu detik, lalu bersiap untuk menuruni mobil bersama dengan perasaannya yang tiba-tiba saja berubah menjadi semakin tidak karuan.

• • •

Pak Giri terlihat menghampiri seseorang sebelum dirinya dipersilahkan untuk keluar dari dalam mobil. Setelah percakapan mereka selesai, baru lah Bintang diperbolehkan untuk mengikuti pria berpenampilan rapi itu yang sepertinya merupakan petugas yang berasal dari ruang administrasi akademik.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Apr 17, 2023 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

FLASHLIGHTTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang