Part 7. Ramen

2.7K 335 12
                                    







To: Jeno 🥛🧀
Aku akan pulang lebih awal, kita bertemu dikantor penyelenggara. Sampai nanti

Tetap saja, pikirannya hanya uang.


💰💰💰

"Dimana suamimu?"

"K-kak Mark sedang dikantor dad"

"Daddy tidak melihatnya dikantor hari ini" Haechan kelabakan, dirinya begitu sial berpapasan dengan mertuanya ini saat tengah berjalan keluar. Haruskah Haechan mengatakan yang sebenarnya?

"Kantor yayasan dad"

Jaehyun mengangguk, matanya kembali menelisik menantunya.

"Kau sendiri mau kemana?"

"Haechan mau ke gallery, daddy tumben sudah pulang?"

"Ingin mengambil barangku yang tertinggal, yasudah titipkan pesan untuk keluargamu" pamit Jaehyun yang langsung melenggang masuk ke rumah.

"Syuhhhhh. Aku hampir membuat kekacauan, yya Mark Jung benar benar. Kau berhutang budi padaku lihat saja"

Haechan benar benar tidak mengerti, namun apapun itu dia tetap akan melindungi suaminya. Dia tidak mungkin mengatakan suaminya itu tengah makan siang dengan aunty mereka.




💰💰💰



Jaemin mengangguk yakin, mendaftarkan pada event lotre yang sedari awal ingin ia ikuti. Jeno menatap Jaemin yang tampak lega mendapatkan kertas bukti undian lotre, seandainya saja dirinya tak perlu sandiwara. Na Jaemin, kapan kau akan sadar? Lotremu bahkan ada didepan matamu.

"Kau akan kembali?"

"Mm, aku masih ada pekerjaan divila. Aku akan mengantarmu pulang"

"Tidak perlu, aku akan naik taksi"

"Tunggu" Jeno berjalan cepat menyamakan langkah.

Ting. Jeno mengeluarkan sebuah kunci mobil dari dalam sakunya.

"Aku menyewa mobil, haruskah kita mencobanya?" ucap Jeno mengeluarkan senyum bulan sabitnya.

Jeno tak ingin merepotkan L untuk terus menjadi supirnya, terlebih keduanya tak ingin membuat Jaemin curiga. Oleh karenanya Jeno memutuskan menyewa, tidak, lebih tepatnya membeli satu mobil lagi untuk dirinya. Mungkin ini hanya alasan saja, atau Jeno yang tak ingin L mengganggu rutinitas barunya.

Sesampainya didepan rumah keduanya terkejut mendengar keributan dari lantai atas, tepatnya didepan rumah Jaemin. Dari halaman toko bawah tampak dua mobil yang terparkir lebih dulu.

"Kau siapa? Kau pasti maling? Apa kau debkolektor yang dikirim dari Korea?? Sejauh inikah kau mengejar Jaeminku?"

"Aku bukan debkolektor"

"Kau pasti bohong, wajahmu seperti preman"

"Aku bukan preman"

"Lalu apa? Sales?" L menatap jengah laki laki cerewet didepannya ini.

"Apa ini? Pasti kau mau menipu ya? Aku memperhatikanmu sejak tadi mondar mandir didepan rumah temanku. Mengaku saja"

"Sudah kubilang aku bukan penipu"

"Tolong buka kopermu, pasti isinya barang ilegal" Renjun meraih koper itu dan berusaha membukanya, namun reaksi sigap L berhasil menggagalkan aksi laki laki kecil itu.

Jeno dan Jaemin yang mendengar keributan itu segera menyusul keatas.

"Ada apa ini?" Suara Jaemin menghentikan pertengkaran dua orang itu.

Lottare Married | NOMINTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang