Part 27. Between presence and loss

2.7K 329 193
                                    











DUAGHHH

PYARRRRRR

"Sayang?"

PRAKKKK

Jeno bergegas mendekat ke arah kamar mandi, membuka pintu yang ternyata terkunci. Jeno memanggil istrinya panik karena hanya ada sautan jeritan dan bantingan barang, terlebih Jeno yakin kaca dikamar mandi sudah pecah.

Jeno menggedor pintu tak disahut, laki laki itu berbalik ke arah nakas mencari sebuah kunci cadangan yang Jeno sendiri tidak tahu ada dimana.

Ceklekk

Pintu kamar mandi terbuka.

Jeno membalik badannya menatap betapa kacaunya Jaemin. Mata merah dengan wajahnya yang basah karena air mata dan kakinya yang terbaret merah.

"Nana?" Jantung Jeno serasa berhenti.

Tap

Tap

Tap

BUGGG

Jeno terjengkang kebelakang, Jaemin yang berjalan dari arah kamar mandi tiba tiba mendekat dan memukul pipi Jeno dengan tinjunya. Jangan sepelekan kekuatan Jaemin meski badannya yang kecil tapi tinjunya benar benar membuat Jeno tak berkutik.

"Brengsek"

"Ada apa? Na? Hei? Kau terluka?" Jeno yang terjerembab dilantai semakin melihat jelas baret luka dikaki Jaemin.

Jeno berdiri menatap Jaemin yang sudah terisak.

BUG

Jaemin kembali memberikan pukulan pada dada atletis Jeno, kali ini Jeno mampu menahan pukulannya, membiarkan Jaemin melampiaskan kemarahannya. Jeno mendadak kelu karena tangis pilu Jaemin.

"Hiks, berhenti membohongiku Jeno"

"Kumohon"

"Apa maksudmu? Berbohong apa? Na aku tidak mengerti"

Jeno akhirnya memilih mundur tak membiarkan Jaemin yang sudah jatuh bersimpuh dikaki Jeno.



10 menit sebelumnya,

Deg deg deg,

Hasilnya keluar

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Hasilnya keluar.

Bersamaan dengan bunyi notifikasi ponselnya, sebuah surel masuk dari rumah sakit.

Lottare Married | NOMINTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang