Part 15. Namoyed

2.7K 327 11
                                    






"Aghhh nnghhh"

"Slowdown. Jeno—aghh sakit"

Fluppphh

"I think i make the little one wake up" lirik Jeno ke arah tubuh bawah Jaemin setelah melepaskan hisapannya pada puting istrinya.

"Please take responsibility sir, he wakes up because of you" Jaemin menatap memohon dengan alis bertaut.

"Hahaha no need to beg me love" Jeno memiringkan tubuh Jaemin, menariknya pelan hingga keduanya saling menempel.

Jeno kembali mememuaskan milik Jaemin, kali ini dengan tangannya karena bagian belakang laki laki itu masih sakit akibat aktivitas semalam.

Sudah satu minggu keduanya menjadi lebih dekat secara fisik. Jeno yang suka dipeluk saat tidur dan Jaemin yang suka dicium terutama dibagian leher dan telinganya. Mungkin beberapa orang akan marah saat suaminya mengganggu istrinya saat memasak, justru Jaemin sangat menyukai saat Jeno mulai memeluknya dari belakang dan menciumnya manja.

"Jen?" Keduanya menetralkan nafas sembari menunggu matahari yang sebentar lagi akan menampakkan warnanya.

"Hmm?"

"Aku, boleh ikut kau bekerja?"

"Eoh? Tiba tiba. Kenapa?"

"Tidak apa apa. Aku hanya penasaran pekerjaanmu"

"Bolehh"

"Yeayy. Aku akan menyiapkan sarapan" Jaemin senang, dirinya bangkit dan bergegas keluar kamar.

"AAWWW"

"Pelan pelan sayang!" Teriak Jeno yang paham ringisan Jaemin yang terdengar karena laki laki itu berlari dan melupakan bagian bawahnya yang masih sakit.

Jeno membuka ponselnya terdapat beberapa pesan tak terbalas dari asistennya.

Dari: L
Tuan, saya sudah mengatur pertemuan dengan pemilik gudang.

Tuan tidak ke apartement?

Jen kau tidak kesini lagi?

Jeno, kau tidak mengunjungiku satu minggu ini???!!Apa yang kau lakukan??? Kau tidak peduli lagi dengan sahabatmu ini??? Jung sialan!!

Tuan, maafkan saya. Semalam saya mabuk. Itu bukan saya.

Today

Aku kekantor. Katakan pada karyawan
untuk tidak memanggil atau menyapaku hari ini.





💰💰💰




"Kau yakin baik baik saja?"

"Aku baik baik saja. Jangan khawatir" Jaemin tersenyum sembari merapikan kemejanya selepas keluar dari mobil. Jeno masih mengkhawatirkan kondisi Jaemin yang mungkin masih sakit.

"Ini kantormu?"

"Iyaa. Tidak besar"

"Tidak besar bagaimana, ini luas sekali Jen. Aku tidak tau kau bekerja didepan vila kita tempo lalu"

"Apa semua vila vila ini penuh?"

"Emm yaa, beberapa"

Jaemin terkagum ketika memasuki sebuah kantor pengelola yang terletak di bagian belakang kawasan vila vila elit disana.

"Sewanya pasti mahal"

Lottare Married | NOMINTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang