Part 10. Apology Sandwiches

2.6K 341 18
                                    






"Mammy?"

"Mammy kenapa disini?"

Laki laki itu memicing tajam, mengintai dari ujung hingga ujung bagian tubuh anak bungsunya.

"Kenapa diam saja? Kau tidak ingin memeluk Mammy?"

Jeno segera bergerak mendekat memeluk laki laki yang sebetulnya Jeno juga rindukan. Dari balik pelukan L dan Jeno tengah beradu pandang, saling berbicara tanpa suara.

"Apa yang terjadi?"

"Aku tidak tau, tiba tiba sudah ada didepan apartementmu" jelas L diikuti dengan gerakan matanya.

"Mammy datang sendiri?" L menaikkan bahunya, tidak tahu.

"Jen? Kau seperti bau rumah sakit. Anak Mammy sakit?" Taeyong melepaskan pelukannya dan mencium beberapa bagian tubuh Jeno.

Jeno menyadari aromanya yang sedikit tercampur dengan aroma pakaian Jaemin akibat pelukan sore tadi.

"Ah bukan My, ini Jeno belum mandi"

Jeno segera beranjak pergi memasuki kamar mandinya, dirinya membuka lemari pakaian yang bahkan seluruhnya sudah ia pindahkan ke rumah Jaemin. Hanya ada pakaian dan beberapa perlengkapan milik sekretarisnya, untung saja.

Jeno kembali terkejut saat Taeyong tiba tiba masuk ke kamarnya, membuka pintu dan mendekat.

"Mammy mau tidur sama Jeno" ucap ibu dua anak itu dengan bibirnya yang mengerucut.

"Ahh iya, sekarang?"

"Ada apa? Kau ada urusan lain? Jeno tidak mau tidur sama Mammy?"

"B-bukan mam" yasudahlah, Jeno segera menyusul Mammynya yang sudah bersandar diatas tempat tidur, Jeno memeluk Taeyong dan mendusalkan wajahnya pada dada sang ibu.

"Jeno kangen sama Mammy"

"Mammy jugaa"

Taeyong mengatakan dirinya tidak kuat menahan rindu, juga perasaan aneh dalam dirinya yang membuat laki laki itu memilih menyusul Jeno jauh jauh kemari. Jaehyun juga tahu bahwa istrinya pergi, direktur itu ingin menemani namun mustahil karena laki laki itu selalu beralasan pekerjaannya yang lebih penting. Taeyong sedikit bernafas lega anaknya baik baik saja selama disini. Taeyong juga tidak melihat kecurigaan yang berarti. Hanya saja, suasana kamar Jeno kali ini cukup berbeda, terdapat beberapa asbak rokok terpakai yang Taeyong tau Jeno tidak menggunakannya.

Jeno juga ikut merasa lebih tenang setelah berpelukan dengan Mammynya, meskipun pikirannya berada di rumah lantai dua itu. Jeno belum sempat memberi kabar bahwa dirinya tak bisa pulang. Lagipula Jaemin tidak mungkin  menunggunya kan?

"Kau punya kekasih dibelakang Mammy?"

DEG

"Maksud Mammy?" Jantung Jeno seperti dipacu dengan pertanyaan Taeyong baru saja.

"Tidakpapa. Kenalkan pada Mammy jika Jeno punya" Taeyong mengusap punggung anak itu sesekali menepuknya pelan.

"Maafkan Jeno My" ucap Jeno dalam hati.

Mammynya juga bercerita banyak, bagaimana keadaan rumah yang menjadi sepi dan kakaknya yang sering bertengkar. Jeno tau teman Mammy satu satunya dirumah hanya Haechan. Jadi sekalinya kakak iparnya itu pergi, Taeyong menjadi sangat kesepian. Taeyong juga sempat membujuk anak laki lakinya itu untuk pulang, tapi Jeno menolak. Dirinya tidak bisa meninggalkan pekerjaannya disini, dan mungkin yang lainnya.

Lottare Married | NOMINTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang