Part 25. The one and the other

2.4K 302 17
                                    









"Preety"

Cup

Jaemin mengerutkan alisnya, tidurnya terusik karena kecupan kecupan yang memenuhi setiap sudut wajahnya.

"Wake up Love"

"Engghh" Jaemin melenguh pelan dan semakin menelusupkan wajahnya pada leher Jeno hingga laki laki itu merasa geli karena gesekan hidungnya.

"Kau mengganti parfummu?" Jaemin mengerutkan hidungnya.

"Em?" Ucap Jeno menaikkan netra hitamnya mengingat sesuatu.

"Ini bukan parfummu"

"Bagaimana kau tahu? Aku memang mengganti parfumku. Ini parfum hadiah dari Mammy. Apa tidak enak?"

Jaemin membuka matanya penuh. Ada perasaan mengganjal saat Jeno menyebutkan keluarganya.

"Tidak, tidak ada"

"Ayo bangun, kau belum makan malam"

"Jam berapa ini?"

"Delapan malam"

"APA?? Kita tidur selama itu?"

"Hahaha its okay, i love how we slept today. Ini tidur ternyenyakku sejak aku pergi ke Korea waktu itu"

Jaemin hanya menarik senyum tipisnya.

"Bagaimana jika aku tidak pergi saat itu"

"Lalu kau akan terus membohongiku" kini giliran Jeno yang tersenyum getir mendengar balasan Jaemin

"Im sorry"

Cup

Jeno mencium pelipis Jaemin lama, mengusap jemarinya pada pipi gembil istrinya.

"Thankyou for stay"

"I promise never hide anything" imbuh Jeno.




💰💰💰



"Danke" ucap Jeno pada kurir makanan yang mengantar pesanan makan malam mereka.

Keduanya kini duduk berhadapan di meja kounter dapur, membuka kotak pasta dan satu paket Korean fried rice.

Beberapa saat, Jeno hampir menyelesaikan makannya namun tiba tiba menatap Jaeminnya yang tampak melamun memainkan isian pasta didepannya.

"What happend?"

"Pastanya tidak enak?" Jaemin tersentak.

"Bukan"

"Lalu?" Jaemin masih menatap pastanya. Nafsu makannya tiba tiba hilang.

"Ini soal parfum? Aku akan menggantinya jangan khawatir" namun Jaemin menggeleng.

Tangan kiri Jeno melepaskan garpunya, berpindah menelusupkan telapaknya disela telinga dan mengusap lembut dagu samping Jaemin, membuat netra Jaemin mau tidak mau membalas tatapannya. Pandangannya terkunci.

"Kau... memikirkan Mammy?"

Ada desiran saat Jeno menebak tepat pikirannya. Hubungannya dengan Jeno memang kembali tapi bagaimana dengan keluarganya. Meskipun Renjun mengatakan Jeno melepaskan keluarganya namun tidak dipungkiri mereka tetap keluarga Jeno.

"Menurutmu, Mammy masih mau menerimaku? Mammymu benar. Aku hanya memanfaatkan uangmu. Sepeserpun, semuanya uangmu" air mata itu tak sadar sudah mengalir melewati jari Jeno yang masih bertengger di wajah laki laki manisnya.

Jaemin mengingat bagaimana sombongnya ucapannya saat bertemu Mammy Jeno waktu itu. Harga dirinya kembali terluka karena dirinya memanglah benalu yang memanfaatkan harta Jeno untuk hutang hutang keluarganya.

Lottare Married | NOMINTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang