Part 19. Restu

2.5K 301 22
                                    









"Kau gila, pelankan mobilnya. Kau mau mati jangan menyeretku!!"

Pedal gas itu ia injak semakin dalam, entah sepinya malam membuat Jaemin meminta bertukar posisi dengan sosok dikursi kemudi. Matanya hanya menatap tajam ke depan, tangannya yang mencengkeram kuat setir menunjukkan rasa marahnya.

Srttttttrrt...

Mobilnya berhenti mendadak setelah bantingan stir akibat sorot lampu dari arah berlawanan yang mengganggu penglihatannya.

"Keluar!" Ucap sosok itu.

Kini keduanya bertukar kursi seperti semula dengan kaca mobilnya yang sengaja dibuka. Sesak.

"Kenapa kau membawaku kemari?"

"Kau yang menyetir kemari bodoh"

Jaemin terkekeh mengeluarkan senyum getir, merasa cukup lega melampiaskan emosinya dengan pedal gas setelah sekian lama tidak membawa kendaraan roda empat itu sejak ia jatuh miskin dan trauma insiden orang tuanya. Keduanya kembali diam, suasananya kembali sunyi hingga rasa sakit itu kembali terasa.

"Aku hanya bertanggung jawab" laki laki itu membuka suara pelan.

"Untuk apa?"

"Suamiku"

Haechan mengingat tindakannya beberapa hari kebelakang. Mendobrak kamar hotel yang Haechan sengaja pesan dari ponsel suaminya.

"Kkau?"

"Apa? Kau terkejut bukan suamiku yang datang?"

Haechan melabrak laki laki yang akhir akhir ini sering bertukar pesan dengan suaminya. Tangannya sudah siap menjambak rambut laki laki pirang yang duduk diatas kasur hotel namun atensinya teralih pada sejejer foto yang mengintip keluar dari amplop cokelat.

"Jangan" tangan laki laki itu menahan Haechan untuk membukanya, namun kalah gesit dengan tangan istri seorang Mark Jung.

Matanya sibuk menatap dan menelisik foto foto jepretan yang tampak dilakukan secara diam diam itu. Foto sang adik ipar dengan segala aktivitasnya, tak terkecuali laki laki asing yang turut ikut didalam jepretan.

"Katakan atau aku siram"

"Aaarggghh sakit sakit. Yhaaa!!"

Haechan terbungkam duduk tak bergerak dipinggiran ranjang mencerna semuanya, laki laki itu akhirnya buka suara. Bagaimana Mark membayarnya untuk mengikuti sang adik dan istrinya. Ya, yang awalnya hanya ingin menyingkirkan laki laki yang diduga selingkuhan suaminya namun justru sebuah rahasia besar yang Haechan dapatkan.

"Apa rencana kalian setelah ini?"

"Aku tidak bisa mengatakannya"

Ssrrrhhhhhsss

Haechan menyalakan shower dan menyiram kembali laki laki yang sebelumnya sudah basah kuyup karena guyuran Haechan.

"Chanle ssi, aku akan membayarmu dua kali lipat dari nominal yang suamiku berikan"

"Hahhh hahhh sial. Yhaa!! Namaku Chenle bukan Chanle!!" Teriak laki laki itu dari dalam kamar mandi yang sibuk memeras pakaiannya yang basah.

Haechan keluar dari kamar hotel dengan wajah seriusnya. Mark kau benar benar sudah gila.




Ujung matanya kembali berair, bagaimana campur aduk perasaannya saat seorang laki laki tiba tiba datang kerumahnya mengatakan jika Jeno mengalami kecelakaan yang membuatnya harus terbang ke Korea pagi itu dan meninggalkan visit pentingnya.

Lottare Married | NOMINTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang