Sebuah mobil mewah berhenti di depan sebuah bangunan kuno yang seperti tak terpakai.
"Kita kenapa ke sini?" Tanya Azura menatap ngeri bangunan kuno yang terlihat mengerikan itu.
"Lo beneran lupa?" Tanya Arga heran.
Apakah perkataan dokter dulu benar kalau tunangan nya itu hilang ingatan?
Seperti nya benar terbukti sifat dan apapun yang penting menurut Azura, dia sendiri melupakan nya.
"Ayo masuk" Ujar Arga ketika mereka sudah sampai di depan pintu reot itu, dengan tangan Arga yang selalu digenggam erat Azura.
Di dalam nya terdapat barang barang perabotan yang lapuk dan tak terpakai mereka terus berjalan sampai menuju ke pintu pojok yang bertulisan "my room"
Ketika pintu terbuka terlihat bangunan lain didepan nya yang terlihat sangat terawat dengan teras yang terdapat banyak motor terpakir disana.
"Wow" Mata Azura berbinar melihat keunikan rumah tersebut.
Mereka berjalan melewati taman kecil di sana dan mulai memasuki rumah tersebut.
Semua orang yang sedang melakukan aktivitas di dalam terhenti ketika mendengar deru langkah kaki mendekat.
"Wahh ibu negara kita udah sembuh guys," Seru salah satu orang di sana memecah keheningan membuat semua orang di sana bersorak bahagia atas sembuh nya ibu negara mereka.
"Hah?" Azura masih terkejut dengan sorakan mereka yang memanggil diri nya ibu negara.
"Tenang," Ucap Arga dengan nada dingin nya membuat mereka diam seketika.
"Zura lupa ingatan karena kejadian dulu, jadi bantu Zura mengingat sedikit demi sedikit kehangatan kita dulu." Ujar Arga berbicara panjang lebar dengan nada dingin nya.
Azura ketika di sini sering dipanggil Zura oleh anak anak.
Seketika kegaduhan kembali terdengar ketika mendapat kabar bahwa ibu negara mereka lupa ingatan.
Arga membawa Azura duduk di sofa yang kosong.
"Jadi Queen melupakan kita?" Tanya salah seorang dari mereka dengan nada sendu yang tidak cocok dengan badan besar nya.
Azura yang sedikit risih dengan panggilan itu hanya mengangguk saja.
"Ara, kamu adalah Queen dari geng terkenal di kota ini dan mereka semua anak buah mu." Ujar Arga menjelaskan siapa dirinya sambil mengelus rambut panjang nya.
"Mereka sering memanggil mu 'Queen', sudah gue larang tapi mereka sudah terbiasa dengan panggilan itu dan rumah ini yang mendesain adalah kamu" Lanjut nya
"Ahh, benarkah?" Tanya Azura tak percaya dengan ucapan terakhir Arga.
"Wow sungguh interior yang unik, ternyata Azura asli memiliki keterampilan yang unik"
"Hmm" Arga hanya berdeham pelan membalas pertanyaan Azura.
Brakk
Pintu depan terbuka kasar membuat semua yang didalam tersentak kaget.
"Eeh, pagi bang Leo." Sapa salah satu orang yang menyadari kalau orang tersebut adalah ketua mereka.
"Hm" Balas Leo singkat berjalan mendekat ke sofa yang terdapat adek kesayangan nya.
"Kata nya pergi jalan?" Tanya Leo dingin tapi tersirat kelembutan di dalam nya.
"Arga nya ngajak kesini yaudah ngikut aja" Jawab Azura sambil menerima minuman kaleng yang disodorkan Arga.
Leon melirik tajam Arga, yang hanya dibalas dengan senyuman miring oleh Arga.
"Abis ini adek mau kemana?" Tanya Leo lembut
"Pergi ke pantai sama Arga" jawab Azura
"Bolehkan ga?" Lanjutnya sambil menatap Arga yang berada disebelah nya, Arga hanya mengangguk saja.
"Ohh gitu" Ucap Leo singkat.
Tadi Leo ingin mengurungkan niat nya untuk menghajar Arga habis habisan karena telah membawa adek nya, tapi sepertinya sekarang niat itu kembali muncul.
"Apa gue terlalu lama ya di luar negeri hingga Arga berhasil merebut perhatian adek manis nya?"
...
..
.
~Vote
~Comentt
KAMU SEDANG MEMBACA
Adek Antagonis
Teen FictionSeorang gadis figuran di dalam novel yang terkenal dengan sifat nya yang dingin dan tak tersentuh meninggal karena sebuah kejadian disaat pertarungan terjadi. Tapi gimana jadinya jika jiwa tersebut di isi oleh jiwa orang lain yang memiliki sifat pol...