19

6.8K 555 13
                                    

Happy Reading~

-

-

"Kusut amat tu muka, kenapa?" tanya Azura yang baru sampai dikelas nya dan melihat Rissa duduk dibangku nya sambil menatap malas ponselnya.

"Lo tau gak sih Ra-"

"Gak tau"

"Ck, jangan dipotong dulu lah" decak Rissa kesal ucapan nya dipotong

"Iya iya, lanjut" ucap Azura terkekeh pelan dan mulai fokus mendengarkan Rissa.

"Gue kesel, dichat mulu sama buaya darat" cerita Rissa sambil menggerutu pelan.

"Buaya darat? Siapa?" Tanya Azura penasaran.

"Itu si buaya sahabat se-gengnya Arga" jawab Rissa ogah menyebut namanya.

"Si Alvin?" Tanya Azura yang tepat sasaran sekali membuat Rissa bungkam.

Ah, Azura ingat jika di novel dijelaskan Alvin suka dengan Rissa pada pandangan pertama saat ospek berlangsung.

Jadi Alvin mencoba menembak Rissa untuk pertama kalinya. Ya, pertama kali karena Rissa adalah orang pertama yang bisa menarik perhatian seorang Alvin yang dulu sangat anti berdekatan dengan yang berjenis kelamin perempuan kecuali keluarganya.

Tapi sayang. pada saat Alvin menembak Rissa, gadis itu malah menolak.

Dan itu cukup membuat harga diri seorang Alvin sedikit tergores, membuat nya menjadi seperti sekarang. Buaya darat yang suka mempacari anak orang, ketika bosan maka putus dan gitu seterusnya.

Tapi percayalah dihati seorang Alvino Putra Aditama hanya ada nama 'Marissa Yovana Atmaja' seorang disana, terpampang besar nama itu dihati Alvin.

"Tapi lo suka kan?" goda Azura pada Rissa, yang sekarang wajah nya sedikit merah.

"Siapa juga yang suka" ucap Rissa acuh dan menenggelamkan kepala nya diatas lipatan tangan.

Azura terkekeh pelan melhat telinga Rissa yang merah, karena gadis itu menguncir kuda rambut nya tak lupa ada bando putih sebagai pemanis.

(⌒o⌒)

"Tumben lo gak ke mejanya Arga?" tanya Rissa menatap heran Azura yang dengan santai memakan bakso pedas nya.

"Ya karena gue mau makan pedas, mwehehe" batin Azura tertawa jahat

Kalau dirinya duduk dimeja sama dengan Arga, maka dirinya tidak akan bisa makan pedas. Apalagi dimeja itu ada abangnya.

"Lagi pengen aja" ucap Azura acuh.

Sahabatnya hanya mengangguk paham tak mau memperpanjang nya dan fokus pada makanan masing masing.

Suasana hening diantara mereka hanya hirup piyuk para warga kantin yang terdengar. hingga,

Byurr

Pyarr

Suasana menjadi hening seketika.

Azura memejamkan mata nya dan tersenyum paksa. Menglap wajah nya yang basah terkena air, seperti nya ini jus jeruk ketika sudut bibir nya merasakan manis jeruk.

"Apa lagi ini ya tuhan!!" batin Azura berteriak kesal dengan takdir nya yang buruk akhir akhir ini.

"Weh kalau jalan tuh liat liat dong, percuma punya mata kalau gak digunain dengan benar." nah kan ucapan pedas Lydia keluar sudah.

Adek Antagonis Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang