"Semoga, semoga, dan semoga. Jujur gua cape semoga mulu ga pernah terjadi."
~Vivi
..
..
..
"Eoh, Nesya siapa gadis cantik di sampingmu ini" Ucap seorang secara tiba tiba.
Terlihat seorang wanita paruh baya berjalan kearah ruang keluarga dengan membawa nampan yang ntah isi nya apa.
"Emma sudah aku bilang jangan di buat sendiri, biar pelayan yang membuatkan nya" Ucap mama Nesya berdiri menghampiri wanita yang dipanggil Emma.
"Dasar anak durhaka. aku hanya ingin membuat cake, bukan menghancurkan dapur" Cerca wanita itu memukul pelan kepala putri nya.
Tunggu, putri nya?
Ya, wanita paruh baya ini adalah wanita yang sudah melahirkan Nesya di dunia ini.
Wanita blasteran korea-indo yang sekarang sedang berkunjung ke mansion besar keluarga Nelson.
"Aww Emma, ini sakit" Ucap mama Nesya mencebikan bibir nya kesal.
Azura hanya duduk tenang memandang perdebatan didepan nya sesekali memasang mimik terkejut melihat Mama Nesya menampilkan ekspresi yang tak pernah terduga oleh nya.
"Apakah kamu tunangan nya baby Ga?" Tanya wanita paruh baya itu setelah duduk disofa sebelah Azura.
"Baby Ga?" Tanya Azura heran.
"Itu loh bayi besar nya Emma, Mohan Arghaza Nelson" Ucap Wanita paruh baya itu, Aliva Cessa.
"Emma" Rengek Arga yang datang tiba tiba memeluk tubuh Emma-nya.
"Cucu Emma udah besar ya" Ucap Emma Aliva mengelus punggung tegap Arga .
"Emma sejak kapan ada disini? Kenapa tidak memberi tau Arga dulu"
Emma Aliva terkekeh pelan dengan sifat manja Arga kepada nya.
---
"Ga, itu tadi siapa?"
Sekarang mereka sedang ada dikamar Arga, setelah sedikit berbincang dibawah.
"Oh itu tadi Emma" Jawab Arga dengan masih memainkan game diponsel nya.
Sekarang mereka sedang duduk dikarpet berbulu dengan Arga yang berbaring dan menjadikan paha Azura sebagai bantal.
"Emma?"
"Iya ibu dari mama, biasa kami panggil Emma"
Azura hanya mengangguk paham dan memainkan ponsel milik nya.
Karena bosan melanda Azura, membuat nya memainkan rambut Arga sesekali menarik nya pelan.
"Heh! Sakit Ara" Sentak Arga masih sibuk dengan gamenya, membuat Azura gemas ingin mencelupkan Arga ke lautan lepas.
Gak, cuma bercanda. kalau beneran juga tak masalah.
"Ga"
"Hm"
"Ck, Arga ihh game mulu yang di perhatiin"
"Apa sih sayang?" Tanya Arga masih sibuk dengan game nya
"Ihh, yaudah deh. Ara cari cowok lagi aja. Yang lebih perhatian dari Arga"
KAMU SEDANG MEMBACA
Adek Antagonis
Teen FictionSeorang gadis figuran di dalam novel yang terkenal dengan sifat nya yang dingin dan tak tersentuh meninggal karena sebuah kejadian disaat pertarungan terjadi. Tapi gimana jadinya jika jiwa tersebut di isi oleh jiwa orang lain yang memiliki sifat pol...