Di pagi hari yang cerah terlihat seorang wanita paruh baya yang masih terlihat cantik sedang memasak untuk sarapan dan di sebelah nya ada beberapa maid yang menyiapkan masakan tersebut.
Ting tong
Suara bell terdengar dari pintu utama menandakan ada tamu.
Tapi siapa yang bertamu pagi pagi buta seperti ini, itulah yang dipikirkan nyonya rumah.
Setelah menyelesaikan masakan nya dia berjalan ke pintu utama, ketika pintu terbuka terlihat seorang pria berbadan tinggi dan kekar sedang membelakangi nya.
"Ekhmm" nyonya rumah berdeham keras menyadarkan pria tersebut yang segera menoleh ke arah nya
"Mommy Leo kangen," Ucap pria itu memeluk tubuh wanita paruh baya itu.
Dia putra sulung keluarga ini, Alegra Leovan Miller dan nyonya rumah tersebut adalah Febbyla Olivia Miller.
Febby terkekeh pelan sambil membalas pelukan putra sulung nya.
"Sudah ayo masuk, pasti kamu sangat capek kan." Ucap Febby membawa masuk putra nya kedalam rumah.
"Mom, Ara udah pulang ya dari rumah sakit? tadi Leo mampir dulu ke rumah sakit disana udah gak ada adek." Tanya Leo ketika mereka sudah duduk di sofa ruang keluarga.
"iya, adek mu sudah pulang dari kemarin." Jawab Febby tersenyum lembut ke arah putra nya
Masalah koper Leo tadi sudah di bawa ke atas sama maid.
"Aku keatas dulu ya mom," pamit Leo dan menuju ke arah lift menuju ke lantai 3 tempat kamar nya dan adek nya berada.
Leo sampai di depan pintu berwarna abu abu dengan tulisan "Ara's room".
Dia membuka pintu itu pelan takut membangunkan pemilik kamar dan berjalan pelan kearah gadis yang sedang tidur sambil memeluk guling nya.
Leo mengelus pelan rambut adek nya yang berantakan dan ikut tidur di samping adek nya sambil memeluk perut nya pelan takut luka itu terbuka lagi.
____
Azura membuka matanya perlahan karena terusik dengan cahaya yang bersinar.
Dia menegang saat merasakan hawa panas di leher nya apalagi ada tangan besar memeluk perut nya.
Azura menolehkan kepalanya menemukan seorang pria berambut coklat yang masih setia memeluk nya.
"siapa dia?" batin Azura tak sadar tangan nya mengelus rahang tegas itu membuat yang di elus terusik dengan tidur nya dan perlahan mata tajam itu terbuka.
"morning baby," Ujar Leo dengan suara serak khas bangun tidur.
"Lo siapa?" Tanya Azura berusaha menyingkirkan tangan kekar yang masih setia memeluk nya.
"Lo lupa sama gue?" Tanya Leo tanpa menjawab pertanyaan Azura bahkan tangan nya semakin erat memeluk tubuh mungil itu.
Ringisan Azura terdengar samar ketika perutnya yang terluka sedikit tertekan.
"Ahh maaf baby," Ujar Leo sedikit menjauh takut kesayangan nya kesakitan.
"My Baby lupa sama abang hm?" Tanya Leo mengelus lembut rambut adek nya.
"Apa tidur 3 bulan, membuat mu melupakan abang mu ini?" Tanya Leo dengan nada sedih nya.
"Abang? Bang Leo?" Tanya Azura memastikan.
"Iya sayang, ini abang kesayangan mu" Ujar Leo tersenyum tipis.
"Anjir ganteng banget abang gue. gila ini mah, kalau gitu gue rela lah ngelindungi ni orang."
"Baby," Panggil Leo membuat lamunan Azura buyar seketika.
"Iya bang."
"Sana mandi, ntar diganti perban nya habis itu turun makan."
"Siap komandan."
Azura segera berdiri tapi di tahan dengan tangan Leon yang masih memeluk nya.
Tangan Leo terangkat merapikan rambut Azura membuat yang di usap menegang.
Cup
"Morning kiss," Ucap Leo tersenyum tipis setelah mengecup singkat pipi gembul adek nya.
Tanpa sadar pipi Azura memerah sampai ke telinga.
"A-aku ke kamar mandi dulu," Ucap Azura cepat setelah Leo melepas pelukan nya.
Melihat Azura yang salah tingkah membuat Leo terkekeh pelan, merasa adek nya sedikit berubah tapi dia suka dengan perubahan itu.
Di dalam kamar mandi Azura sedang berdiri di depan cermin yang memperlihatkan pipinya yang memerah.
"Anjirrr, malu banget gue."
"Baru kali ini gue di cium cowo, Huwaa."
"Inget ra, itu abang lo."
Setelah meredakan nafas nya yang naik turun dia segera menyelesaikan acara mandi nya.
Vote
Coment
KAMU SEDANG MEMBACA
Adek Antagonis
Teen FictionSeorang gadis figuran di dalam novel yang terkenal dengan sifat nya yang dingin dan tak tersentuh meninggal karena sebuah kejadian disaat pertarungan terjadi. Tapi gimana jadinya jika jiwa tersebut di isi oleh jiwa orang lain yang memiliki sifat pol...