8

18.3K 1.2K 7
                                    

Azura merasa merinding dengan suasana dingin di meja makan keluarga Nelson kali ini.

"Mau makan apa?" Tanya Arga datar terselip nada lembut.

"Mm terserahmu saja" Jawab Azura kikuk.

"Stop, Arga!" Sentak Mama Nesya ke putra sulung nya, ketika Arga ingin mengambilkan makanan seafood ke piring Azura.

"Why?" Tanya Arga datar menatap mama nya heran sambil menghentikan aktivitas nya.

"Zura alergi seafood, Arga." Jawab Mama Nesya tenang

"Kalau kau melupakan nya" Lanjut Nya sambil menatap tajam anak sulung nya.

"Ahh shit, kenapa gue melupakan nya." Batin Arga melupakan fakta yang sudah lama sekali di beritahu mommy mertua nya.

"Maaf" ucap Arga pelan dan mengambil menu lain nya kepiring Azura.

"Hm makasih" Ucap Azura pelan, dia masih merasa terkejut dengan sentakan Nesya yang tiba tiba.

"Aku alergi seafood? Kok sangat mirip dengan kehidupan yang dulu ya" Batin Azura mulai makan masakan yang sudah diambilkan Arga.

Diam diam Azura tersenyum tipis merasakan perhatian dari mama nya Arga.

Di meja makan keluarga Nelson terlihat tenang, dengan semua orang yang sibuk dengan makanan masing masing.

_-_-_

"Mama, Arga izin nganter pulang Azura." Ucap Arga dengan nada datar nya.

Sekarang mereka sekeluarga dan Azura sedang duduk di ruang keluarga menonton siaran TV.

"Iya tante, om. Azura mau pamit pulang takutnya Mommy khawatir sama aku" Ucap Azura sambil tersenyum tipis.

"Yaudah hati hati, lain kali panggil mama papa ya." Ucap Mama Nesya datar terselip nada lembut didalam nya sambil mengelus rambut Azura pelan, ketika Azura salim dengan nya bergantian dengan suaminya.

"I-iya Ma" Ucap Azura kikuk sambil tersenyum lembut, membuat Tuan Nelson yang sedari tadi diam tersentak dengan itu.

Tak biasa Azura tersenyum lembut dihadapan keluarga Nelson, yang biasanya menunjukkan wajah datar tak minat nya.

"Jaga calon kakak ipar dengan baik bang, jangan sampai lecet." Peringat putra bungsu keluarga Nilson, Rafhael Reiki Nelson.

Azura sangat mengenal baik nama itu, seorang pria yang merasa terpuruk dengan kehidupan nya dimana di dalam novel tertulis putri kedua keluarga Nelson sudah lama dikabarkan menghilang.

Calon kakak ipar yang sudah dia anggap kakak sendiri _walau selalu mengabaikan nya_ dikabarkan telah meninggal dan seorang abang yang selalu dia banggakan bunuh diri karena frustrasi tunangan nya meninggal kan dirinya selamanya.

Semua itu Rafha rasakan dengan sangat berat membuat nya ingin menyerah di dunia yang tak selalu memihak keluarga nya untuk selalu bahagia, tapi saat itu dia ingat ada mama yang harus dia bahagiakan setelah kepergian papa nya yang meninggal dalam kecelakaan mobil yang dialami nya.

Tapi sekarang Azura bertekad akan mengubah takdir keluarga Nelson yang menderita menjadi bahagia dan akan menemukan putri yang hilang itu.

"Jaga kesehatan ya Rei" Ucap Azura sambil mengelus rambut pria berumur 12 tahun itu dengan lembut.

Rafha menegang merasakan rambut nya di elus dengan lembut, baru kali ini calon kakak ipar nya bersikap lembut terhadap nya.

Biasanya Azura akan mengabaikan nya atau gak, menjauhi nya. dia tak pernah main tangan terhadap Rafha, karena itulah Rafha mengganggap Azura sebagai kakak nya walau tak dianggap.

"Siap kak" Ucap Rafha tersenyum lebar kearah Azura.

"Ayo Ra" Ucap Arga yang sudah menunggu di pintu utama.

"Iya, Azura pamit Ma Pa jaga kesehatan ya" Ucap Azura tersenyum lembut sambil menundukkan badan nya sebelum keluar menyusul Arga.

"Dia berubah" Ucap Tuan Nelson yang sedari tadi diam panggil saja Alfarezi Keano Nelson, atau panggil saja Alfa.

"Iya calon kakak ipar udah berubah" Ucap Rafha menimpali ucapan Papa nya.

"Ntah apa yang dia rencanakan."

Vote!!
Comentt!! Ok!

Adek Antagonis Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang