Denpasar, 01.00 Wita
PRAAAAANGGGG....... !!!!
Terdengar beberapa lemparan barang barang berbahan dasar kaca dan keramik dari salah satu kamar di daerah Beachwalk Residence Kuta Bali, salah satu kamar yang dihuni oleh seorang Pemuda berusia 33tahun. Pemuda yang menyukai keheningan dan kesendirian sehingga tak sedikit kawan2nya pun memberinya julukan The Caveman (manusia Goa)
"𝘚𝘪𝘢𝘭𝘢𝘯... 𝘚𝘦𝘭𝘢𝘳𝘶𝘵 𝘪𝘯𝘪 𝘢𝘬𝘶 𝘮𝘢𝘴𝘪𝘩 𝘣𝘦𝘭𝘶𝘮 𝘣𝘪𝘴𝘢 𝘮𝘦𝘫𝘢𝘮𝘪𝘯 𝘮𝘢𝘵𝘢𝘬𝘶???? 𝘈𝘳𝘳𝘳𝘨𝘩𝘩𝘩𝘩𝘩..... "
ucap Saga sambil melempar gelas kaca yg berisikan Wine favoritnya.. Di dalam pikirannya selalu teringat akan Gadis yang pernah menjadi penyebabnya tertawa dan Bahagia, setiap hari bahkan setiap detik yg ada di pikirannya hanyalah Gadis itu, gadis yg dengan sengaja menghianatinya hanya karena dia Pemuda Desa yang menurut si gadis tak akan mampu membahagiakannya, hingga akhirnya si Gadis pujaannya ini memilih Pemuda lain yg dianggapnya lebih bisa membahagiakannya.
Hingga akhirnya Saga dengan tekad yang penuh dan bulat merantau ke Pulaunya Para Dewa, untuk membuktikan bahwa dia mampu membeli setiap mulut manusia yang merendahkannya, Saga mengawali karirnya dg bekerja disalah satu Perusahaan yg bergerak di bidang Retail sebagai Karyawan Administrasi yg merangkap sebagai Kepala Toko di Tarra Mart.
Usaha memang tak menghianati hasil, Owner dr Perusahaan tersebut sangat menyukai kinerja Saga yang penuh dg pertimbangan dan ketelitian, Melihat kemampuan Saga dalam bidang Manajemen, dan dirasa mampu membantunya dlam kemajuan Perusahaan, Jabatan Saga melambung dg cepat dari Administrasi menjadi Branch Manager dan memegang salah satu Kantor Cabang Perusahaan.
Saga POV
Ini sudah tahun ketiga tapi kenapa masih saja tidak bisa aku menghapus namanya dalam hatiku bahkan dalam ingatanku, Ranum belum puas menyakitiku bahkan disaat kita tak ada ikatan apapun lagi, apa salahku Ra?? Hingga ditengah malam yg larut ini aku masih betah terjaga hanya karena kebiasaan yang sering kita lakukan bersama itu terbayang diotakku, ini sudah hari ke 19 kebiasaan dalam hari hariku berantakan.
Sering sekali pertanyaan demi pertanyaan silih berganti dipikiranku, kenapa aku tak pernah mau untuk lagi mengenal sosok Hawa selain Ranum? Apa ini Cinta atau Obsesi? Akupun tak memahaminya, yg jelas hatiku tetap memilih Ranum untuk menjadi penghuninya sehingga membuatku mati rasa untuk wanita lain.
Drrttt.... Drrrttt... Drrrtttt.....
Ada panggilan masuk dari Handphoneku, ternyata Pandu sahabat yang aku kenal dari salah satu grup Komunitas Novel yg aku ikuti, dia sudah seperti saudara bagiku, semua tentangku dia mengetahui bahkan hal terkecil yg menjadi rahasiaku selama ini.
"Gaaa... Lu belum tidur??"
"Hmmmm,, Belum... Kenapa??? "
"Gapapa.. Gw mo kasih info barusan gw baru saja ngebajak sawah si Putri, , emh... Rasanya legit kek Lapis cokelat favorit lu... Suaranya merdu ngalah ngalahin suara Adelle waktu nyanyi.. Lu ga mau nyoba bercocok tanam Ga??? "
" Kampret lu Pan... Kagak.... Gw ga mau coba2 kalau dalam hal bercocok tanam, , bibit gw bibit mahal... Ga bisa sembarangan ditebar.... Jadi gw ga tertarik, , sorry ye... "
KAMU SEDANG MEMBACA
Ayang Kanda
FanfictionIni cerita apa ya???? Aku pun bingung menyebutnya ini cerita apa, yang pasti semua ini aku tulis ga lebih dan ga kurang hanya untuk menghibur diri aku saja, syukur-syukur kalianpun terhibur dengan cerita yang aku saja masih bingung ini harus dimulai...