Tepat adzan Maghrib berkumandang, , bayi laki2 terlahr dari rahim Ranum, , tanpa adanya suara tangisan yang cukup membuat semua orang khawatir termasuk Sagara.
Alex tidak berada disana saat itu setelah pertengkarannya dengan Sagara..
"Tuan Danar Sagara" suara salah satu perawat mengagetkan Sagara yang sedang berbincang dengan Rexy dan Ayah Ranum.
Setelah mendapat ijin pada Ayah Ranum, Sagarapun bergegas memasuki ruangan Ranum dan Bayinya.
"Tolong dibuka saja bajunya Tuan, , supaya Baby nya dapat mengenali aroma dan detak jantung Papa nya. " ucap perawat tadi yang cukup membuat Sagara tercengang dan refleks melihat ke arah Ranum yang masih terkulai lemas di ranjang Rumah Sakit itu, , Ranum memejamkan matanya dan mengagguk mengisyaratkan untuk melakukan apa yang seharusnya Alex lakukan.
"Ttaa.. Tttaaaapiii kaan??? " ucap Sagara terbata
"Kanda... Pliiissss.... " Ranum menjawab dengan air mata yang mengalir dikedua matanya.
Sagara yang melihatnya langsung mendekati Ranum dan memegang tangannya.
"Baiklah... Tapi kamu gak usah nangis ya.. " ucap Sagara sambil mengusap air mata dipipi Ranum.
"Silahkan Tuan, , Adzani putranya dulu setelah itu dekap di dada Tuan supaya baby nya mengenal aroma tubuh Papanya juga mendengar detak jantung Papanya" seorang perawat langsung memberikan bayi laki2 itu pada Sagara.
Dengan hati2 Sagara menggendong bayi itu dan mengumandangkan Adzan ditelinga kanan serta Iqomah ditelinga sebelah kirinya, setelah selesai membacakan Iqomah ditelinga kiri bayi tersebut air mata Sagara yang sedari tadi tertahan akhirnya lepas juga dari netra coklatnya dan membasahi pipinya, dia mencium kening bayi itu.
"Oooeeeeee..... Ooooeeeeeee..... Oeeeeeee....... " suara tangisan akhirnya keluar dari mulut bayi itu setelah air mata Sagara membasahi kening bayi itu.
"Astungkare Tuan, , ternyata baby nya mau ngeluarin suara setelah di gendong Papanya... Dari tadi kami khawatir karena suaranya tak terdengar sedikitpun.. " ucap perawat itu sambil menyatukan kedua telapak tangan kanan dan kirinya tanda ucapan syukurnya.
"Alhamdulillah... " ucap Ranum dan Sagara hampir bersamaan.
Suaranya begitu keras diruangan itu dan terdiam saat Sagara mendekapnya dalam pelukan di dada bidangnya, , detak jantung Sagara membuatnya semakin tenang dan memejamkan matanya.
Ya, bayi itu terlelap dalam dekapan Sagara, disisi lain Ranum memperhatikan Sagara yang tetap dengan penuh kelembutan memperlakukan dia dan anaknya, Ranum memandangi badan Sagara yang terlihat lebih terbentuk dengan otot2 di dada dan perutnya.
Air mata Ranum semakin deras mengalir mengingat semua yang sudah dilakukannya pada Sagara.
" Bagaimana bisa aku menyia2kan laki2 sebaik dia?? Bahkan setelah apa yang sudah aku lakukan padanya dia tetap saja tak berubah.. Penuh dengan kehangatan dan kelembutan... Bodoh... Dasar Ranum bodoh... Lebih memilih Alex yang hanya mengandalkan harta untuk sebuah bahagiaku.. Ternyata yg aku butuhkan bukan itu... Aku salah... Aku membutuhkan apa yang selalu Kanda berikan padaku dulu.." ucap Ranum dalam hatinya, dan memalingkan wajahnya ke arah tembok karena dia tau Sagara tak suka melihatnya menangis.
Sagara masih memandangi bayi mungil di dekapannya itu yg masih memejamkan matanya serta mengenyot jempol kanannya, senyum Sagara tak hilang2 dari wajahnya tanpa berkedip dia memandangi wajah bayi itu.
"Harusnya papamu nak yang melakukan semua ini... Bukan aku, , bagaimana bisa pikiran papamu seburuk itu.. Jaga Mama kamu nggih Nak... Jangan biarkan airmata nya terjatuh setetespun, , detak jantung yang kamu dengar ini dulunya selalu menyebut nama Mama mu Nak meski akhirnya bukan menjadi pilihan akhir dalam bahagianya.. Dan dada inipun dulunya menjadi tempat Mamahmu menenangkan hati dan fikirannya dari setiap perlakuan Kakek dan Paman2mu padanya... Kamu harus sekuat Gatotkaca Nak... Lindungi Mamamu ya, , mungkin sekarang tugasku sudah beralih padamu.. Jagoan... " Sagara berucap dalam hatinya sambil mengusap rambut tebal bayi tersebut, , sesekali menciumi ubun2nya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Ayang Kanda
FanfictionIni cerita apa ya???? Aku pun bingung menyebutnya ini cerita apa, yang pasti semua ini aku tulis ga lebih dan ga kurang hanya untuk menghibur diri aku saja, syukur-syukur kalianpun terhibur dengan cerita yang aku saja masih bingung ini harus dimulai...