- PHI TUE-

177 25 34
                                    

Dentuman suara musik dan hingar bingar menyambut Saga saat ia menyeret langkahnya masuk Diskotik itu, , kebulan asap rokok dan aroma minuman keras menusuk hidungnya...

Kalau bukan karena perintah dari Tuan Ardjaja yang tak lain adalah Boss nya, , ga akan mungkin ia menginjakkan kaki ditempat yang membuat kepalanya  pening... Maklum, , Saga termasuk dalam kategori Pemuda Melankolis yg sangat menyukai lagu2 melow... Hanya dalam keadaan tertentu saja dia menyukai musik jenis Rock dan semacamnya...

Matanya mencari2 sosok Tarra diantara kerumunan orang tersebut, , rasanya sulit menyatukan fokus Saga ditengah musik keras dan derai tawa pengunjung disana... Saga menyelinap diantara pemuda pemudi yang dengan asyik menikmati setiap irama dengan goyangannya.

Tak sedikit dirinya diganggu oleh beberapa wanita pekerja SeLam (seks semalam) 😁😁😁

Ekor matanya mencari di setiap sudut ruangan itu, tatapannya terhenti ketika ia melihat lima orang wanita yang duduk di salah satu meja VIP.
Tarra disana dengan keempat sahabatnya, ia tak langsung menghampirinya.

Tetapi dia memilih untuk duduk di meja tepat dibelakang mereka, , dengan Hoodie hitam yg menutupi kepalanya. Saga diperintah oleh Tuan Ardjaja untuk mengawasi putri kesayangannya itu karena dia mendapat laporan dari nomer tak dikenal bahwa Tarra sedang dalam posisi terancam, dan Tuan Ardjaja yakin itu dari rival bisnis Tarra yang tak lain adalah mantan pacarnya Harrison Lee atau Harris.

Saga memperhatikan setiap orang yang mendekati meja Tarra dengan tatapan yang kapanpun bisa saja menerkam kalau diibaratkan singa sih. 😆😆

Dengan menghisap Sampoerna Avolution Mild ditangannya ia bertukar kabar via chating dengan Rexy yang menunggunya di dekat pintu masuk dengan beberapa orang teman Saga di komunitas motornya.

"Gimana Ga... Aman??? Target sudah terbidik belum??? " tanya Rexy

"Aman... Sementara kucing cina itu belum nampak kumisnya..."  jawab Saga.

" Kucing cina??? Hahahaa... Eh... Boss kita juga cina brow" ucap Rexy sambil tertawa.

" Ya anggap saja kita lagi main kucing-kucingan dengan  kucing cina demi menyelamatkan anak kucing yang juga dari cina supaya tidak lecet sedikitpun....heehe.. " seru Saga

"Bahasa lu Ga... Ya udah, , fokus... Kalau ada yang mencurigakan kabarin gw... " ucap Rexy yg dijawab Saga hanya dengan emoticon jempol istimewanya.

Dari kejauhan terlihat seseorang memperhatikan meja yang ditempati Tarra dan teman2nya.

" Bagaimanapun caranya, malam ini aku harus bisa mendapatkannya, kita lihat apakah setelah itu dia masih angkuh dan sombong.. " ucap pemuda berwajah Chinese itu lirih lalu berjalan menuju Tarra dan kawan2.

"Hai, , boleh gabung... " ucapnya

Tarra tak menanggapi dan pertanyaan itu dijawab oleh  Keysa salah satu temannya.

"Hai Riss.... Boleh lah silahkan.... " jawabnya

" Apa kabar Ra... " sapa Harris mencoba mencairkan suasana.

" Baik.... " jawab Tarra dingin

" Gue mau ke Toilet bentar... " sambung Tarra lalu beranjak dari duduknya.

Ternyata Harrispun mengikutinya selang beberapa menit kemudian.

"Harris... " kaget Tarra karena pergelangan tangannya dipegang oleh seseorang.

"Raa.... Aku minta waktumu sebentar... " pinta Harris

"Kamu bisa bicara baik2 gak harus seperti ini.... " jawab Tarra sambil menarik tangannya.

Ayang KandaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang