Part 17

1.4K 118 19
                                    

"Aku... akuu" tangisnya pecah. Ia menangis lepas dipundakku. Ku usap punggungnya lembut, sesekali kuusap juga rambut halusnya

"Kalau kau belum mau menceritakannya tak apa Ann. Aku bisa mengerti. Mungkin ini bukan waktu yang tepat untuk menceritakannya. Sudah ya, jangan menangis lagi. Aku mohon" ia merenggangkan pelukannya, lalu menatapku nanar

"Trimakasih Ash. Trimkasih kau selalu ada untukku selama ini. Trimakasih sudah mengisi kekosonganku selama ini. Trimakasih sudah mau menghiburku selama ini. Trimakasih sudah mau menjadi kakak yang baik untukku dan Alexa selama ini. Trimakasih sudah menjadi teman yang baik untuku dan Alexa selama ini. Trimakasih banyak Ash. Aku menyayangimu" aku hanya tersenyum lembut padanya. Kuusap air mata yang masih mengalir dipipi mulusnya.

"Jangan fikirkan itu Ann. Aku juga menyayangimu" ia memelukku lagi. Pelukannya lebih erat dan lebih hangat dari sebelumnya.

Trimakasih juga Ann, sudah membantuku melupakan masa laluku

"Okeee! Pokonya hari ini tidak boleh ada sedih-sedihan, tangis-tangisan, murung-murungan, apalagi air mata. Aku mau hari ini kamu bahagia dan ngelupain semua masalahmu. APAPUN!! Termasuk masalah tugas dengan Mr. Tatum" kami berdua terkekeh dengan kalimat terakhir yang aku ucapkan. Kami melanjutkan perjalanan menuju tujuan, setelah ada adegan tangis-menangis yang cukup mengharukan tadi. Namun, berkat adegan tangis-menangis tadi, aku jadi tau kalau ternyata Anna juga menyayangiku.

"Sampaiiiiii" aku berteriak riang setelah kami sampai ditempat tujuan kami

"Kita dimana Ash?" tanyanya

"Ayo masuk, kau akan tau setelah kita masuk"

Kami berdua segera masuk kesebuah kedai. Terhirup jelas wangi panggangan Pizza yang menyeruak dikedai ini

"Kedai Pizza?" ucapnya, tersirat tatapan berbinar dimatanya

"Aku tau, kau suka pizza kan?" dia hanya mengangguk cepat "Setelah aku tanya Mikey, menurutnya disinilah kedai Pizza terenak. Aku harap kau mempunyai lidah yang sama dengannya ya. Hehe" aku terkekeh, dan kami segera mencari tempat kosong

"Accoglienza" ucap seorang pelayan ramah. Karna aku tidak mengerti apa yang dikatakannya, aku hanya mengangguk. Anna pun melakukan hal yang sama. Aku rasa maksud dari pelayan ini hanya menyapa kami saja

"Ada yang bisa saya bantu?" Pelayan itu memberikan daftar menu pada kami. Syukurlah dia bisa bahasa yang aku mengerti.

"Kau ingin pesan yang mana Ann?" tanyaku pada Anna

"Aku ingin Pizza dengan topping tuna, pepperoni, dan jamur. Dengan sausage crust, dan ekstra keju. Uhmm, dan aku juga ingin Milkshake"

"Yasudah, Pizza yang seperti tadi dengan ukuran medium dan 2 milkshake"

"Silahkan ditunggu. Pesanan akan datang dalam 15 menit" pelayan itupun meninggalkan kami berdua

"Oiya Ash, sedang apa kau ke apartementku tadi?" tanyanya memecahkan keheningan

"Tadi aku mencoba menelfonmu, tapi tak kau angkat. Sms ku juga tak kau balas. Akhirnya aku menelfon Alexa, dan ia bilang kau sedang tidak enak badan" jelasku

"Huh? Benarkah?" dia terlihat mengecek handphonenya "Hehe. Maafkan aku Ash. Aku baru mengecek handphoneku sekarang" dia menggaruk tengkuknya sambil terkekeh

"Iya. Tak apa Ann" ucapku dan memberikan senyum tulus padanya

"Oiya Ash. Kenapa kau tidak ajak Alexa juga kesini? Kenapa kau hanya mengajakku?" tanyanya

"Huh? Uhm.. dia tidak mau Ann. Tadi sudah aku ajak, katanya dia masih sibuk dengan beberapa tugas" Maafkan aku Ann, aku harus berbohong. Sebenarnya aku belum mengajaknya. Tapi aku yakin, Alexa pasti bisa mengerti.

Friendzone or Fanszone? • 5SOS (HIATUS)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang