Sepuluh

1.3K 115 3
                                        

Satu kalimat itu sukses membuat susu yang baru saja masuk ke dalam mulut Winwin keluar lagi

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Satu kalimat itu sukses membuat susu yang baru saja masuk ke dalam mulut Winwin keluar lagi. Ia melirik ke arah jam dinding yang menunjukkan pukul 6.30 pagi.

Apa-apaan atasannya ini? Kantor sepagi ini pasti belum ramai, mungkin hanya ada beberapa karyawan, OB, dan juga satpam yang mendapat tugas berjaga sejak kemarin malam.

Dengan cepat tangan Winwin mengetikkan balasan untuk atasannya. Meminta pria yang menjabat sebagai atasannya masuk ke apartemennya. Bukan apa-apa, hanya saja ia belum bersiap untuk berangkat sekarang. Daripada atasannya itu menunggu lama di parkiran, lebih baik ia undang saja atasannya untuk mampir sekaligus sarapan di unit apartemennya. Dan juga ia merasa kasihan dengan si kembar yang harus menahan lapar jika menunggu dirinya bersiap.

Setelah memberi tau di mana letak unit apartemennya, Winwin segera menyiapkan tiga sandwich untuk atasannya dan dua anak kembar itu

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Setelah memberi tau di mana letak unit apartemennya, Winwin segera menyiapkan tiga sandwich untuk atasannya dan dua anak kembar itu.

Bel apartemennya berbunyi, menandakan jika ada tamu yang berkunjung. Winwin dapat memastikan jika itu atasannya dan kedua anaknya. Ia membuka pintu, dilihatnya tiga orang berdiri di depan pintu unitnya.

"Good morning, uncle!" Sapa si kembar dengan nada cerianya.

"Morning, twin." Balas Winwin sambil mengusak rambut tebal si kembar.

Winwin membuka lebar pintu berwarna dark brown itu, mempersilahkan atasannya masuk ke unit yang ia tinggali. Mereka berempat berjalan ke arah dapur, sesuai perkataannya yang meminta Yuta dan si kembar untuk sarapan di sini, ia sudah menyiapkan tiga sandwich di atas meja.

Dah macam keluarga bahagia. Soon ya, ditunggu kabar baiknya.

Winwin tertawa pelan saat melihat si kembar yang tidak sampai saat hendak memakan sandwich buatannya. Ia mengambil dua bantal untuk diletakan di bawa si kembar agar dua bocah itu bisa memakan sarapannya sendiri.

"Saya siap-siap dulu ya pak."

Yuta mengangguk sebagai jawaban, mulutnya penuh terisi dengan roti isi yang dibuatkan oleh sekretarisnya. Kalau Yuta boleh jujur, ini terasa sangat enak, walau hanya roti yang diberi isian daging, selada, tomat, dan juga keju.

Daddy's SecretaryTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang