Matahari berada tepat di atas kepala, namun kelima anak itu belum mau berhenti bermain air. Sudah hampir satu jam sejak si kembar tiba di sini. Bahkan kini kedua orang dewasa yang tadinya mendampingi mereka tidak kuat lagi dengan sinar matahari yang terasa seperti ingin membakar kulit mereka.
Beberapa kali Yuta dan Jaehyun meminta agar anak-anak berhenti bermain, tapi tak mendapat respon apapun dari mereka. Mereka tetap sibuk dengan dunia mereka.
Jam hampir menunjukkan waktu makan siang. Winwin beranjak dari duduknya untuk menghampiri kelima bocah itu, diikuti dengan Taeyong di belakangnya.
Taeyong memanggil kelima anak itu dengan teriakan yang membuat Winwin terkejut.
Jeno dan Mark yang melihat wajah papinya yang sudah tidak bersahabat. Segera mereka berlari ke arah Jaehyun untuk mencari perlindungan.
Winwin hanya menggeleng pelan melihat itu, ia mendekati ketiga bocah lainnya untuk diajak berganti pakaian.
"Ganti dulu ya, setelah ini kita makan siang." Ujar Winwin sembari mengeringkan kedua tubuh mungil di hadapannya. Sedangkan Haechan, bocah itu sudah diurus oleh Ten.
"Papa!" Panggil Renjun. Winwin berdeham sebagai jawaban, ia tengah fokus memakaikan pakaian kepada Jaemin.
"Kenapa, Injun?" Tanya Winwin ketika Renjun tidak melanjutkan ucapannya.
"Mau itu." Ujar Renjun sambil menunjuk seorang pedagang yang tengah berteduh di bawah pohon.
Winwin mengikuti arah yang Renjun tunjuk. Ia menyipitkan matanya agar bisa melihat dengan jelas apa yang Renjun tunjuk.
Ice cream.
"Tanya ayah ya, Injun." Renjun mengangguk dan segera berlari menuju arah ayahnya yang duduk tak jauh dari tempatnya berganti pakaian.
Winwin menggenggam tangan mungil Jaemin, menyusul semuanya yang sudah siap untuk meninggalkan pantai itu.
———
Tiba di restoran yang baru saja selesai dibangun itu. Mereka segera masuk ke ruangan khusus yang memang disediakan oleh Doyoung jika teman-temannya berkunjung. Satu ruangan besar yang dipisahkan oleh pembatas ruangan, satu sisi untuk mereka makan, sisi lainnya untuk tempat bermain anak-anak.
Yuta bersama Winwin serta kedua anaknya masuk lebih dahulu. Sedangkan yang lain masih di depan, melihat-lihat interior yang didesign oleh Doyoung sendiri. Bagus, sangat bagus. Mereka semua menyukainya.
Yuta mendudukan diri di dekat jendela. Kedua anaknya sudah berada di sisi lain ruangan, bermain dengan semua mainan yang Doyoung beli khusus untuk anak teman-temannya. Tangannya Yuta lambaikan, meminta Winwin untuk mendekat kepadanya. Menepuk tempat kosong di sebelahnya.
Winwin mendekat, duduk di sebelah Yuta.
"Besok hari ulang tahun Injun dan Nana. Menurut kamu, hadiah apa yang sesuai untuk mereka?" Tanya Yuta begitu sekretarisnya itu berada di sebelahnya.
Winwin tampak berpikir, "Baju? Sepatu? Ah saya nggak tau. Bapak kenapa tanya saya? Kenapa nggak tanya langsung ke anak-anak?"
"Sudah." Sahut Yuta.
Winwin mengernyit mendengar jawaban Yuta. Jika sudah kenapa atasannya ini justru bertanya lagi kepada dirinya?
"Mereka menginginkan seorang mama." Lanjutnya.
Terkejut? Sedikit. Tak menyangka jika itu permintaan dari si kembar.
"Tapi saya nggak tertarik sama cewek, gimana mau nyariin mama buat mereka."
KAMU SEDANG MEMBACA
Daddy's Secretary
FanfictionNakamoto Yuta, CEO Nakamoto Corp, mencari seorang sekretaris untuk membantunya mengurus pekerjaan kantor. Namun, saat sekretaris itu mulai bekerja, Yuta malah tidak memberikan tugas apapun untuknya, ia mengerjakan semuanya sendiri. Entah apa yang di...