Lima

1.4K 140 5
                                    

"NANA! INJUN! MAIN YOK!" Suara itu terdengar dari arah gerbang kediaman Nakamoto.

Si kembar yang sedang bermain lego di kamar Renjun langsung berlari ke arah balkon untuk melihat siapa yang memanggil nama mereka. Di bawah sana mereka liat tiga anak laki-laki yang seumuran dengan mereka.

"ECHAN! NONO! KAK MEL!" Jaemin berteriak memanggil ketiga orang yang meneriaki namanya dan kembarannya tadi sambil melambaikan tangannya.

Ketiga orang di bawah sana ikut melambaikan tangan mereka. Haechan, Jeno, dan Mark segera berlari ke dalam saat pintu gerbang dibukakan oleh satpam yang berjaga di depan sana. Hal yang sama dilakukan juga oleh si kembar, mereka segera berlari turun untuk menemui ketiga teman mereka.

Saat sudah bertemu, mereka berpelukan layaknya teletubis.

"Nana, Injun, liat apa yang Echan bawa." Haechan mengeluarkan lima bungkus yupi dari saku celananya.

"Waahhh Echan bawa yupi." Ucap Renjun dengan mata berbinar menatap lima permen yang ada di tangan kecil Haechan.

Haechan mengangguk lucu, "Ayo makan bersama." Lantas ia membagikan permen itu.

"Hihihi terima kasih Echan."

"Echan punya Nono kenapa berbeda dengan kalian? Nono juga mau yang bentuk hati." Jeno merengek saat melihat bentuk permennya berbeda dengan yang lain.

Haechan menggeleng ribut, ia sembunyikan permen miliknya yang hampir diambil oleh Jeno. Sedangkan tiga orang lagi hanya bisa diam melihat Haechan dan Jeno berebut permen, mereka tidak tau harus apa.

"Boys, kenapa kalian bertengkar?" Suara Yuta terdengar dari arah tangga.

"AYAAHHHHH HUAAAA ECHAN TIDAK MAU MEMBERI NONO PERMEN YANG BERBENTUK HATI." Adu Jeno.

"NONO KAN SUDAH DAPAT KENAPA MINTA PUNYA ECHAN LAGI?"

Oh Tuhan. Yuta sudah capek mendengar teriakan anaknya setiap hari ditambah harus mendengar teriakan anak temannya. Semoga saja kuping Yuta tidak apa-apa.

Yuta mengangkat Jeno ke dalam gendongannya. Tangannya mengusap air mata Jeno, sesekali membenarkan poni Jeno yang menutupi matanya. Ia mendudukam dirinya diantara empat anak kecil yang sedang duduk di karpet ruang tamu, menurunkan Jeno dari gendongannya agar anak berumur 5 tahun itu bisa duduk di pangkuannya.

"Jeno, permen Nono yang mana? Coba ayah liat."

Jeno membuka telapak tangannya yang menggenggam permen yang Haechan berikan.

"Bintang kan juga bagus. Kenapa Nono masih menginginkan permen Echan.

Jeno menggeleng, "Tidak. Punya Nono berbeda dengan Echan, Injun, Nana dan Kak Mel."

"Mark-"

"NO! MARK GAK MAU! NONO MAKAN ITU AJA!"

Belum Yuta menyelesaikan ucapannya, bocah 7 tahun itu langsung menyela ucapannya.

Yuta meraih ponselnya yang berada di dalam saku celananya, hendak menghubungi Jaehyun dan Johnny, meminta izin untuk membawa Haechan, Jeno dan juga Mark ke minimarket. Setelah mendapat izin dari orang tua Haechan dan Jung bersaudara, Yuta segera mengajak kelima bocah itu ke mininarket menggunakan mobil hitam miliknya.

Sesampainya di minimarket yang tidak jauh dari perumahan mereka, kelima anak kecil itu langsung berlari masuk, meninggalkan Yuta yang hanya bisa menggeleng melihat tingkah mereka. Segera ia menyusul kelima bocah itu sebelum mereka mengambil yang tidak-tidak, tujuannya kesini hanya untuk membeli yupi agar Jeno tidak merengek meminta milik Haechan.

"Anak-anak, sudah?"

Mereka mengangguk bersamaan, lalu Yuta menggiring kelima bocah yang masing-masing membawa 1 bungkus yupi di tangannya menuju kasir.

Daddy's SecretaryTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang