"Ayah, papa di mana?" Suara Renjun menyapa telinganya saat dirinya melewati ruang tengah.
Yuta tak menjawabnya, nanti saja jika ia sudah meletakan piring dan gelas bekas Winwin. Dirasakannya ada sesosok makhluk mungil mengikuti langkahnya ke arah dapur, Renjun ternyata.
Yuta mengeringkan tangannya terlebih dahulu setelah selesai mencuci piring. Ia mengangkat tubuh mungil itu kemudian berjalan menuju ruang tengah.
"Papa sedang sakit. Nanti Nana dan Injun tidur bersama Uncle Taeyong dan Uncle Jae ya?"
"Huh papa sakit? Njun mau liat, ayah."
Yuta mendudukan dirinya dan Renjun di sofa, "Besok ya sayang, sekarang biarkan papa istirahat sebentar supaya cepat sembuh." Sang ayah mencoba memberi pengertian kepada anaknya agar tak menganggu sekretarisnya beristirahat.
Renjun mengangguk pelan, anak itu langsung turun dari pangkuan ayahnya. Menyusul saudara kembarnya dan ketiga temannya yang sedang bermain di halaman belakang vila, ditemani oleh Jaehyun.
Sepeninggalan Renjun, Yuta beranjak kembali ke kamar untuk menemani Winwin. Barangkali nanti Winwin membutuhkan air atau yang lain, Yuta bisa dengan segera mengambilkannya.
Yuta masuk dengan pelan. Ia lihat wajah Winwin basah oleh keringat, mungkin besok sekretarisnya itu akan membaik. Ia mengambil tempat untuk tidur di sebelah Winwin. Memperbaiki selimut Winwin yang sedikit berantakan.
Tangannya bergerak untuk mengusap keringat di dahi yang sedikit berkerut akibat menahan pusing.
Wajah terlelap Winwin begitu tenang. Tak terusik oleh usapan lembut yang Yuta berikan. Winwin menggeliat pelan, membenarkan posisi tidurnya. Menghadap Yuta.
Tangan yang sedari tadi mengusap dahi sang sekretaris kini berpindah ke pinggang Winwin.
Jam masih menunjukkan pukul 8 malam. Tapi Yuta ikut merasakan kantuk ketika melihat wajah Winwin yang tertidur damai.
Mata Yuta terpejam, tanpa sadar ia menarik tubuhnya untuk mendekat dengan tubuh Winwin. Mereka tidur dengan posisi Yuta memeluk Winwin.
Nyaman. Itu yang Winwin rasakan dalam tidurnya.
———
Pintu kamar terbuka pelan, menampilkan dua sosok anak kecil dengan pakaian tidur mereka.
"Ayah dan papa sedang tidur. Apakah kita harus membangunkan mereka?" Tanya Jaemin.
Renjun menggeleng, "Jangan Nana, tadi ayah bilang kalau papa sedang sakit. Jadi kita tidak boleh menganggu papa." Sahut Renjun sambil menahan tangan Jaemin yang ingin mendekati kedua orang dewasa yang sedang tertidur pulas itu.
Jaemin mengangguk mengerti.
Tangan mungil itu meraih gagang pintu untuk ditutup kembali. Bertepatan dengan mereka menutup pintu, Taeyong berjalan menghampiri si kembar.
"Nana, Injun, kalian sedang apa?" Tanya Taeyong.
Renjun membawa telunjuknya ke depan mulutnya, meminta Taeyong untuk diam agar tak mengganggu ayah dan papanya yang sedang tertidur.
"Uncle diam, ayah dan papa sedang tidur. They hug each other." Ujar Renjun pelan.
Huh? Berpelukan?
Taeyong membuka pintu di depannya itu. Dan benar saja, dua orang yang berstatus sebagai bos dan sekretaris itu sedang tidur berpelukan. Taeyong tersenyum senang. Senang karena sepertinya sebentar lagi Yuta akan melepas masa lajangnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Daddy's Secretary
FanficNakamoto Yuta, CEO Nakamoto Corp, mencari seorang sekretaris untuk membantunya mengurus pekerjaan kantor. Namun, saat sekretaris itu mulai bekerja, Yuta malah tidak memberikan tugas apapun untuknya, ia mengerjakan semuanya sendiri. Entah apa yang di...