Motor berwarna hitam memasuki pekarangan rumah berlantai dua itu. Si pemilik memarkirkan motornya dengan rapi di sebelah mobil milik atasannya. Ya dia kembali lagi sesuai ucapannya tadi.
Winwin berjalan santai memasuki rumah itu, dengan tangan kanannya membawa makanan kesukaan si kembar.
Sebelumnya ia sudah mengabari Yuta bahwa dirinya sebentar lagi akan tiba, jadi ia tidak perlu menunggu si pemilik rumah membukakan pintu. Winwin masuk dan disambut oleh Mama Yuta. Wanita itu, meski sudah berumur, tapi kecantikannya tidak luntur dari wajahnya.
Si manis meletakan bawaannya di atas meja kemudian menyalami Mama Yuta. Ia tersenyum kala merasakan elusan lembut di rambutnya.
"Kamu makin ganteng ya, Win," ujar Mama Yuta.
"Nggak tante, Winwin biasa aja," sahutnya.
Dalam hati ia sudah berteriak bahagia karena mama atasannya yang pertama kali mengatakan bahwa dirinya tampan. Biasanya ketika dirinya bertemu dengan orang lain, mereka pasti mengatakan bahwa Winwin cantik atau imut.
Padahalkan Winwin cowok :(
"Ganteng dari mana coba, mama nggak liat Winwin cantik begitu," ujar seseorang dari arah tangga.
Winwin dan Nyonya Na menoleh, mendapatu Yuta yang turun bersama kedua anaknya.
"Ada benernya juga kamu, Yut. Mama tarik deh ucapan mama tadi, ternyata kalau diperhatiin kamu emang cantik, Win," Mama Na berucap sambil memperhatikan wajah Winwin yang memerah.
Winwin cemberut. Di dunia ini, apa tidak ada satupun orang yang mau mengakui ketampanannya?
Winwin itu tampan! Bukan cantik, apalagi lucu.
Iya deh.
"Dih cemberut. Malu sama anak-anak," ejek Yuta.
"Diem deh!"
Mereka tertawa mendengar ucapan Winwin. Winwin lucu. Apalagi ia berbicara dengan mulut yang dimajukan seperti bebek.
Winwin tidak peduli, lebih baik ia bermain dengan si kembar yang sudah membuka plastik bawaannya tadi.
Pria manis itu menggeser posisi duduknya yang semula di sebelah Mama Na menjadi di bawah bersama si kembar.
Yuta yang melihat itu mengambil tempat di sebelah Winwin dan langsung memeluk sekretarisnya dengan erat. Lama-lama gemas juga Yuta dengan Winwin.
"Kakak lepas, Winwin nggak bisa napas," ujarnya sambil berusaha melepaskan pelukan Yuta.
Bukannya dilepas, Yuta malah semakin mengeratkan pelukannya. Bahkan ayah dua anak itu tidak memedulikan mamanya yang tengah memperhatikan mereka berdua.
"Te, Winwin nggak bisa napas," adu Winwin ke Mama Na.
"Yuta, kasian Winwin! Liat itu mukanya udah merah gitu," tegur Mama Na.
"Ya abisnya gemes banget," sahut Yuta sembari melepaskan pelukannya. Ah tidak, bukan melepaskan, hanya melonggarkan pelukannya.
Merasa pelukan Yuta melonggar, Winwin kembali melanjutkan acara makan snacknya yang tertunda karena Yuta memeluknya dengan erat tadi. Sesekali si manis menyuapi pria yang tengah memeluknya ini.
Sore itu mereka habiskan dengan menonton televisi ditemani oleh makanan ringan yang Winwin bawa.
Bahkan Papa Na yang baru saja pulang langsung bergabung dengan mereka di ruang keluarga.
———
Yuta menggeliat bangun karena merasa ada yang tidak beres dengan perutnya. Sejak selesai makan malam tadi, perutnya menjadi tidak enak. Padahal Yuta tidak ada makan makanan yang aneh-aneh, seingatnya.

KAMU SEDANG MEMBACA
Daddy's Secretary
FanficNakamoto Yuta, CEO Nakamoto Corp, mencari seorang sekretaris untuk membantunya mengurus pekerjaan kantor. Namun, saat sekretaris itu mulai bekerja, Yuta malah tidak memberikan tugas apapun untuknya, ia mengerjakan semuanya sendiri. Entah apa yang di...