Hari dimana mereka akan pergi ke Bali untuk berlibur tiba. Yuta serta kedua anak kembarnya sedang duduk di kursi yang terdapat di teras rumah, menunggu tetangganya keluar. Mereka juga ikut pergi. Seperti yang Yuta katakan beberapa hari yang lalu saat meeting, akan pergi ke Bali jika urusan di kantor cabang Jaehyun sudah selesai.
Suara mobil terdengar dari depan rumahnya. Itu pasti Jaehyun yang sedang memanasi mobilnya. Ia menurunkan si kembar yang semula duduk di pangkuannya lalu menghampiri Jaehyun.
"Gue bantu?" Tawar Yuta.
"Sini deh."
Bukan Jaehyun yang menjawab, melainkan Taeyong.
Yuta menghela napas, padahal ia hanya basa-basi. Tapi karena itu Taeyong, ia tetap akan melakukannya walaupun dengan sedikit terpaksa.
Ia sempatkan dirinya melirik sebentar ke rumah di sebelahnya. Gerbang itu masih tertutup rapat. Apa pemiliknya lupa jika mereka akan pergi berlibur hari ini?
Yuta tidak peduli, toh mereka bisa menyusul jika tertinggal.
Ia masuk ke halaman rumah Jaehyun. Dua koper besar menghadang tepat di depan pintu masuk. Kebiasaan Taeyong yang suka menaruh barang di depan pintu.
"Jae, ini dimasukin atuh ke mobil. Lo gue liat dari tadi bengong aja." Ucap Yuta sambil menarik kedua koper itu.
"Capek anjir. Baru semalem pulang dari Bandung, sekarang mesti ke Bali." Sahut Jaehyun, tangannya mengambil alih dua koper yang Yuta bawa dan diletakan di bagasi mobil.
"Bandung Bali lo ngeluh. Jepang Amerika lo trabas, anjing!" Kesal Yuta.
Bagaimana tidak kesal? Dirinya, Jaehyun serta Johnny terbiasa pulang hanya untuk mengambil baju baru setelahnya mereka akan berangkat ke negara lainnya untuk mengurus bisnis yang mereka bertiga jalankan.
Jakarta-Jepang-Jakarta-Amerika.
Harusnya pergi ke Bali setelah datang dari Bandung tak jadi masalah untuk mereka.
Jakarta ke Bali tidak memakan waktu lama, kurang lebih sekitar 2 jam. Beda halnya jika mereka pergi ke Jepang atau Amerika yang memakan waktu lebih lama.
"Ini bapak-bapak malah ngobrol, dipanggilin juga dari tadi."
Suara Taeyong menghentikan perbincangan tak berfaedah antara Jaehyun dan Yuta.
"Mending lo berdua dobrak rumah Johnny, sebelum kita ketinggalan pesawat gara-gara nungguin mereka bangun." Perintah Taeyong.
Apapun yang Taeyong katakan harus segera dilaksanakan.
"Siap!" Sahut keduanya dengan semangat.
Kesempatan seperti ini tidak datang dua kali. Kapan lagi kan mereka dapat mengganggu tidur seorang Seo Johnny.
Pintu gerbang bercat hitam itu dibuka secara perlahan. Mereka lihat pintu utama rumah itu terbuka, Ten pasti sudah bersiap-siap. Dan benar saja, suami sahabatnya itu sedang memasukkan beberapa perlengkapan milik Haechan ke dalam tas.
"Ten!"
"Johnny belum bangun. Sana bangunin gue mau mandiin Haechan bentar."
Pengertian sekali pria berdarah campuran ini. Langsung saja mereka berjalan menuju kamar Johnny dan juga Ten. Tanpa berpikir panjang, mereka membuka pintu dengan kasar membuat seseorang yang tengah tertidur sedikit terusik.
"Kebo banget anjir." Ujar Yuta saat melihat Johnny yang kembali menyamankan posisi tidurnya.
"Air Yut."
Yuta segera meraih gelas yang ada di sebelahnya lalu diserahkan ke Jaehyun.
Dengan santai Jaehyun menyipratkan air itu ke wajah Johnny dan mengucapkan kalimat yang tidak jelas, seperti membaca mantra.
KAMU SEDANG MEMBACA
Daddy's Secretary
ФанфикNakamoto Yuta, CEO Nakamoto Corp, mencari seorang sekretaris untuk membantunya mengurus pekerjaan kantor. Namun, saat sekretaris itu mulai bekerja, Yuta malah tidak memberikan tugas apapun untuknya, ia mengerjakan semuanya sendiri. Entah apa yang di...