Keadaan tangan Winwin saat ini sudah penuh dengan paper bag. Ini semua karena Yuta yang membelikannya seluruh action figure yang terpajang di toko itu.
Apa ini yang dinamakan hilang satu tumbuh seribu? Hah, Winwin jadi senang. Moodnya sudah membaik walau tidak sepenuhnya. Ia masih ingin memeras uang sepupunya itu.
"Mau lagi?" Tawar Yuta.
Sontak Winwin menggeleng. Isi keempat paperbag ini hampir mencapai 5 juta. Sedangkan panjangan yang Kun hancurkan hanya seharga 300 ribu.
Sedikit cerita, tadi saat mereka tiba di toko yang menjual segala action figure, para pelayan menganggap mereka berdua tidak akan mampu membelinya sebab pakaian mereka terlalu santai. Hanya memakai celana pendek, kaos hitam serta sandal.
Yah, Winwin memang tidak akan mampu membelinya. Tapi Yuta, pria itu mungkin bisa membeli semua dengan tokonya.
"Pak, saya ke sana sebentar ya, mau beli minum." Ucap Winwin sambil menunjuk salah satu stand minuman yang ada di dalam mall tersebut.
"Bareng aja ayo!"
Entah sadar atau tidak, Yuta mengambil alih dua paper bag yang ada di tangan Winwin lalu menggenggam tangan sekretarisnya erat.
Antrean stand minuman itu lumayan panjang. Yuta meminta Winwin untuk mencari tempat duduk terlebih dahulu, sementara dirinya yang akan memesan minuman.
"Win, kamu cari tempat, biar saya yang pesan. Kamu mau apa?"
Winwin melihat menu yang terpajang di atas kasir, "Milktea."
"Itu aja? Nggak mau makan?"
"Cheese cake?"
"Boleh. Sana cari tempat, nanti saya yang bawa."
Winwin mengangguk lalu berbalik mencari tempat kosong. Di pojok sana terdapat dua kursi kosong, ia melangkahkan kakinya ke arah sana.
Tak lama kemudian, Yuta datang dengan membawa dua minuman, miliknya dan milik sekretarisnya. Yuta meletakan dua gelas berukuran sedang itu di atas meja, ia kembali lagi ke tempat semula, mengambil cake pesanan Winwin.
Mata Winwin berbinar menatap cheese cake yang dibawa Yuta. Ia menerima kue yang diberikan Yuta dan langsung menyantapnya. Enak.
"Suka banget ya?"
Winwin mengangguk senang, "Huum, enak." Sahutnya dengan mulut yang penuh dengan kue.
Yuta terus memperhatikan Winwin menghabiskan kue miliknya. Yang diperhatikan sedikit tidak nyaman, ia membalas tatapan atasannya.
"Bapak mau?" Tanyanya sambil menyodorkan sesendok kue miliknya. Dengan senang hati Yuta membuka mulutnya, menerima suapan dari Winwin.
"Too sweet." Ujar Yuta begitu kue yang ada di mulutnya habis.
Winwin memicing, "Ya namanya juga kue. Kalau mau yang nggak manis makan sambel sana."
Kembali Winwin memakan cheese cake miliknya, menghabiskan kue itu dengan cepat. Sedikit banyaknya kue yang masuk ke dalam mulut Winwin, membuat krim kue itu menempel di pinggiran mulutnya.
Yuta yang melihat itu gemas sendiri. Tangannya terulur untuk mengusap sudut bibir Winwin yang terdapat krim kue.
Tangan Winwin berhenti bergerak karena usapan tiba-tiba Yuta.
Apa-apaan? Jantung Winwin, tolong.
"Kamu makan kayak anak kecil."
Oke, tenang.

KAMU SEDANG MEMBACA
Daddy's Secretary
Fiksi PenggemarNakamoto Yuta, CEO Nakamoto Corp, mencari seorang sekretaris untuk membantunya mengurus pekerjaan kantor. Namun, saat sekretaris itu mulai bekerja, Yuta malah tidak memberikan tugas apapun untuknya, ia mengerjakan semuanya sendiri. Entah apa yang di...