Empat belas

954 109 3
                                    

Meninggalkan Mina dan Yeji yang sudah pasti tengah membicarakannya. Winwin segera memasuki mobilnya, diikuti dengan si kembar yang duduk di kursi belakang. Langsung saja ia menyalakan mobil putih itu dan meninggalkan area kantor.

Tak membutuhkan waktu lama untuk tiba di pusat perbelanjaan sebab lokasi kantor Yuta begitu strategis. Dekat dengan apapun, baik itu taman, pusat perbelanjaan dan banyak restoran di sekitaran.

Winwin berjalan santai memasuki gedung besar itu dengan Jaemin dan Renjun di sisinya. Menggenggam erat jemari Winwin dengan tangan mungil mereka.

Mungkin beberapa orang yang melihat mereka bertiga akan mengira Winwin duda anak dua. Seperti ibu-ibu satu ini. Membicarakan dirinya di belakangnya dengan suara yang cukup keras saat menaiki eskalator.

"Kasian ya masih muda udah jadi duda. Kalau single udah saya jodohin sama anak gadis saya." Ujar ibu itu kepada teman di sebelahnya.

Winwin hendak menjawab, tapi ia tahan. Berurusan dengan ibu-ibu tidak akan ada ujungnya.

Tiba di lantai yang dituju, ibu-ibu di belakangnya menepuk pelan pundak Winwin.

"Mas mau sama anak saya gak? Cantik loh, lebih cantik dari istri masnya."

Istri? Pacar saja Winwin tidak punya!

"Maaf bu, saya permisi."

Sekretaris itu tidak menjawab pertanyaan ibu-ibu rempong itu. Lebih baik dirinya pergi dari sana. Menggendong si kembar agar lebih cepat meninggalkan ibu tadi.

Sudah dibilangkan, ia tidak ingin berurusan dengan ibu-ibu. Terakhir kali ia berdebat dengan ibu-ibu berujung ia kalah dan harus ganti rugi. Padahal ibunya yang salah, sen kanan malah belok kiri.

Winwin menurunkan si kembar dari gendongannya begitu sampai di supermarket yang ada di dalam mall tersebut.

"Twin, kalian nanti mau mam apa?" Tanya Winwin.

Dua bocah itu tampak berpikir. Raut wajah mereka lucu.

"Ayam!" Seru mereka bersamaan.

"Baiklah."

Winwin mengambil troli yang terdapat di sebelahnya. Mendorongnya dengan si kembar yang berada di dalam troli. Troli yang diambil cukup besar, makanya si kembar dapat dimasukan di troli.

Berkeliling puluhan menit hingga troli yang tadinya berisi si kembar berganti dengan bahan makanan. Winwin memastikan tidak ada yang kurang. Setelah merasa semua lengkap ia dan si kembar mendorong troli yang penuh itu ke arah kasir.

"Papa, mau es krim boleh?" Tanya Renjun ketika melewati tempat es krim.

Winwin tekekeh pelan, gemas ia melihat wajah Renjun.

"Boleh sayang. Sana ambil, papa tunggu di sini."

Keduanya berlari ke tempat es krim yang tidak jauh dari Winwin. Entah sadar atau tidak, Winwin ikut memanggil dirinya dengan sebutan papa.

Jaemin dan Renjun kembali dengan memegang dua cup es krim di tangan masing-masing, Winwin tak mempermasalahkan hal itu.

"Papa sudah!"

Kembali ia mendorong troli ke arah kasir. Beruntung kasir yang tadinya mengantre panjang sudah lumayan sepi, jadi mereka tidak perlu lama menunggu giliran.

———

BRAKK!!!

Meja yang tidak bersalah itu menjadi korban gebrakan Yuta. Emosinya hampir meledak jika Taeyong tidak menenangkan dirinya.

Daddy's SecretaryTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang