007. | Ajakan Tak Terduga

135 20 0
                                    

Gunawan baru sampai di rumah. Dia berharap pamit Dila kemarin hanyalah belaka, tapi ketika ia masuk ke rumah, hanya Asisten Rumah Tangga yang menyambutnya, "Selamat datang, tuan," sapa Bibi.

"Mama sama papa kemana, Bi?" tanya Gunawan.

"Ibu sama bapak sedang pergi ke Bali, tuan. Memangnya tuan tidak diberitahu?" 

"Udah sih, tapi aku kira mereka bohong. Ya, anak nggak pernah dipetingin, mau gimana lagi?" Gunawan pergi ke kamarnya dengan rasa kesal dan kecewa.

***

Di kamarnya, setelah mengganti pakaiannya, membersihkan diri, Gunawan merebahkan dirinya di kasur sambil memikirkan wanita yang tadi ia tatap.

"Rara ... kenapa dari tadi gue mikirin Rara ya? Apa iya sekarang gue lagi ngerasain jatuh cinta? Tapi, masa iya sih baru pertama ketemu udah langsung falling in love? Gue nggak mau munafik lah, Rara emang cantik, apalagi sikapnya dewasa begitu, laki-laki mana coba yang nggak luluh....?" 

"Dia nya mau nggak sama gue? Gue anaknya pea, somplak, emosian, nggak jelas, apa iya dia mau?" 

Gunawan terus berguming kepada dirinya sendiri. Dia sendiri bingung, apakah yang ia sedang rasakan merupakan perasaan jatuh cinta?

Ditengah lamunannya, Bibi mengetuk pintu kamarnya. Bibi ingin mengantarkan cemilan untuk tuannya, "Tuan, Bibi bawa cemilan kesukaan tuan," ucapnya di depan pintu.

"Masuk aja, bi" suruh Gunawan.

"Di makan ya, tuan. Tuan belum makan siang," ucap Bibi sambil menaruh nampan di meja belajar Gunawan.

"Makasih, bi."

"Kalau tuan mau makan siang, ngomong sama bibi ya. Soalnya bibi mau cuci baju dulu," ucap Bibi.

"Oke."

"Permisi, tuan." Bibi pun keluar dari kamar Gunawan dan melanjutkan pekerjaan rumah.

Gunawan bangkit dari tidurnya dan mulai memakan camilan yang sudah dibuat. Bukannya fokus makan, Gunawan kembali mengingat soal Rara.

"Beli apa ya buat Rara?? Bunga? Coklat? Perempuan biasanya suka apaan sihh? Nggak mungkin kan gue nanya ke dia. Jadi cowok nggak ada inisiatif nya banget kalau nanya."

Tapi setelah itu, ia memilih untuk fokus makan dibanding memikirkan hal yang tidak penting.

***

Semuanya bersenang-senang di sana, bercerita tentang laki-laki yang aneh, bermain game bersama, sampai Rara menemukan titik jenuh.

"Besok ke mall yuk?" ajak Rara.

"Ngapain ke mall?" tanya Hari.

"Jalan-jalan aja. Manikmati masa sebelum tugas OSIS makin banyak," jawab Rara.

"Gue males, Ra, kalau ke mall. Pengen di rumah aja," sahut Putri.

"Sama," lanjut Hari, Meli, dan Randa secara bersamaan.

"Ih, nyebelin." Rara langsung mengambil handphone-nya dan membuat status di Whatsapp-nya

" Rara langsung mengambil handphone-nya dan membuat status di Whatsapp-nya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
It Ends With UsTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang