Selesai ulangan, Gunawan, Faul dan Ridwan berbincang sejenak
"Easy banget dah," ucap Gunawan.
"Iya, sangking gampang nya gua nggak nyontek ke elu," sahut Ridwan.
"Ehhh ntar pulang kita ke mall yuk," ajak Faul.
"Mau ngapain?" tanya Ridwan.
"Pengen makan makanan mall. Sekalian mau beli tas sama sepatu. Tas gua udah sobek noh." jelas Faul.
"Gimana, Gun?"
"Yaudah yuk. Gabut juga gua di rumah."
"Oke, langsung jalan ke sana yaa."
"Sip." Gunawan dan Ridwan pun menyetujui ajakan Faul untuk ke mall.
Tapi ... Gunawan baru menyadari bahwa tadinya dia mempunyai rencana untuk mengantarkan Rara pulang. "Lah iya gue kan mau nganter ucing pulang. Ah udah lah, besok-besok masih bisa nganterin dia pulang. Yang penting sekarang ke mall dulu." ucapnya dalam hati.
***
Pulang seolah sudah tiba. Rara beserta dengan sahabat nya sudah berada di gerbang sekolah. Rara belum menelfon Gilang sebab dia mau lihat adakah inisiatif yang dilakukan Gunawan terhadap dirinya.
"Ra, lu udah telfon bokap?" tanya Hari. Rara hanya menggeleng.
"Emang lu ada rapat abis ini?" tanya Meli.
"Nggak ada sihh."
"Terus nungguin apa?" tanya Putri.
"Mau liat dia inisiatif apa nggak aja. Ya walaupun gua bilang jangan ngedeketin gua di sekolah, tapi gua juga pengen liat inisiatifnya. Kalau kalian mau pulang, pulang aja. Gapapa," jawab Rara.
"Nggak, kita tungguin lu aja," ujar Randa.
"Gue sama Hari duluan ya, tadi gua udah janjian sama mama mau pergi. Hari mau nganterin gua soalnya. Babay semua," pamit Meli dan mewakilkan Hari.
"Hati-hati, Mel, Ri."
Rara masih menunggu Gunawan keluar dari kelas nya, sampai pada akhirnya tiga sekawan itu keluar sambil menertawakan sesuatu.
"Tuh, itu kak Gun," ucap Putri.
"Biarin aja, kita liatin dulu." jawab Rara.
Benar saja ... tidak dipanggil, Gunawan tidak peduli dengan kehadiran Rara di sana. Sepertinya niat baik Gunawan yang akan mengantarkan Rara pulang sudah dibuang jauh-jauh oleh Gunawan. Tiga sekawan itu langsung pergi menggunakan motor sport yang mereka yang bising nya bukan main.
"Malah cabut bertigaan," kesal Putri.
"Ah yasudah lah, berarti emang anaknya bodo amatan," jawab Rara.
"Yaudah, lu telfon papa lu dulu, kita tungguin," ucap Randa.
"Oke."
Rara segera menelfon Gilang untuk menjemputnya di sekolah. Randa dan Putri menunggu Rara lebih dulu. Setelah Gilang sudah sampai, Randa dan Putri menyusul untuk pulang ke rumah bersama.
"Emang dia secuek itu kah? Sampe nggak mau nganterin pacar nya pulang? Tapii, nanti ketahuan dong kalau gue pacaran? Ihhhh ribet banget si pacaran backstreet begini" ucap Rara dalam hati.
***
Di Central Park, setelah makan siang, Faul langsung mencari sepatu dan tas yang ia inginkan, sedangkan Ridwan dan Gunawan menunggu di kursi yang disediakan oleh toko.
"Eh, tadi pas di sekolah, kayaknya gua liat Rara lagi nungguin sesuatu dah," ucap Ridwan.
"Masa sih?"
KAMU SEDANG MEMBACA
It Ends With Us
FanfictionJabatan Tiyara Ramadhani atau yang biasa disapa dengan Rara yang menjadi ketua OSIS di SMA Global Azkara menyulitkan dirinya untuk jatuh cinta. Gunawan Muharjan juga tidak peduli dengan dirinya yang dicap anak paling nakal di sekolah, tapi kepintara...