Setelah makan-makan selesai, Gunawan mengajak teman-teman dan kekasihnya pergi, "Ke mall yuk,"
"Lu ngajak siapa nih? Rara apa sama kita?" tanya Ridwan.
"Kalau gue ngajak Rara, gue bakal ngomong 'Ra, kita ke mall yuk'. Ngerti?"
"Yess kita diajak," seru Faul.
"Mau ke mana kak?" tanya Rara.
"Kita ke gading. Kita nonton sambil cari apa gitu..? Masa langsung pulang?"
"Lagi banyak duit bos?" ledek Ridwan.
"Alhamdulillah, Aamiin."
"Kuy lah," jawab dua sekawan itu.
"Boleh. Aku juga udah izin sama mama sama papa. Mau ngerayain ulang tahun kamu," jawab Rara.
"Oke."
Mereka beranjak dari cafe tersebut. Gunawan dan Rara pergi ke kasir untuk membayar makanan yang mereka pesan. Sedangkan Faul dan Ridwan sudah duluan menunggu di mobil Faul.
***
Tok... tok... tok... Gunawan mengetuk jendela kaca Faul, "Apaan?" tanya Faul.
"Tukeran. Gue naik mobil lu, lu naik motor gua," ucap Gunawan.
"Ihhh, apose?"
"Buruannn! Kalau nggak, nggak jadi jalan nih??" ancam Gunawan.
"Hmmm ya udah." Faul turun dari mobil dan mengiyakan tawaran Gunawan, "Mana kunci motor lu?"
"Di motor. Makasih yakk. Ayo, Ra, masuk." Akhirnya, yang berada di dalam mobil adalah Rara dan Gunawan karena mereka ingin menikmati waktu bersama. Faul dan Ridwan lah yang jalan menggunakan motor.
Di perjalanan pun, Gunawan mulai menggoda Rara dengan mulut manisnya. "Ucing,"
"Iya?"
"Kamu tuh sebenernya inget nggak sih sama ulang tahun aku?"
"Kemarin pas kamu ngajak aku, aku liat hp, dan ternyata kemarin tanggal 8, berarti hari ini tanggal 9, jadinya aku inget deh,"
"Ihh dasar. Terus, kenapa kamu, Ridwan, Faul bisa punya rencana ngerjain aku?"
"Ternyata motor yang kemaren kakak liat itu motor nya kak Ridwan. Mereka dateng ke rumah dan nyusun rencana buat ngerjain kakak,"
"Yehhh kurang ajar. Bener kan aku nggak salah?! Itu motor nya Ridwan," kesal Gunawan.
"Iya."
Karena memendam kesal, Gunawan enggan untuk berbicara panjang mengenai ulang tahunnya. Ia tidak mau hari specialnya dikuasai oleh kekesalan.
***
Tiba di Kelapa Gading, Gunawan, Faul dan Ridwan mencari parkir untuk kendaraannya. Setelah itu mereka turun dan langsung menuju XXI agar mempercepat waktu.
"Kak," ucap Rara sambil menahan Gunawan, "Itu ... ada kak Rachel"
"Mampus ..." gumam Faul.
"Hah?! Itu Rachel?!" tanya Ridwan untuk memastikan.
"Serius. Lu liat gaya nya, tengil begitu. Sapa lagi kalau bukan Rachel?" jawab Faul.
"Kenapa dia di sini si?! Sumpah, gue males kalau ketemu sama dia," kesal Gunawan.
Karena mengingat pengalaman buruk tentang Gunawan dan Rachel, Rara meminta satu hal "Kak, Rara minta kamu nggak boleh marah-marah kalau kak Rachel deketin kakak. Aku nggak mau kamu kena masalah,"
"Iya ..." jawab Gunawan dengan helaan nafas nya. Mereka lanjut mengantri tiket bioskop.
15 menit kemudian Rachel berbalik untuk keluar dari barisan, tapi pengelihatan Rachel cukup tajam dan postur Gunawan yang cukup tinggi, ia melihat sang mantan kekasih, "Gunawan!" teriak Rachel
"Shit!" gumam Gunawan.
Rachel menghampiri Gunawan untuk menyapa, "Haiii ... Kamu hari ini ulang tahun kan? Happy birthday sayang, semoga panjang umur, sehat terus, wish you all the best pokok nya," ucapnya.
"Makasih," jawab dingin Gunawan.
"Sama-sama. Eh kamu mau nonton?" tanya Rachel.
"Iya,"
"Mau nonton apa?"
"Kebanyakan nanya lu. Cabut sono!" usir Gunawan.
Karena usiran Gunawan yang cukup keras, Rachel menerima dengan kesal "Ish, Yaudah!" Rachel pergi.
"Akhirnya pergi juga. Dasar pengganggu!" gumam Gunawan.
"Sabar kak," ucap Rara untuk menenangkan kekasihnya.
"Kesel aku, Ra. Bisa-bisanya dia dateng disaat aku mau seneng-seneng sama kalian! Emang nggak ada hari lain apa?!"
"Sabar, sabar, yang tabah. Lagi ulang tahun nggak boleh emosi," ucap Faul.
"Hmmm"
***
Selesai membeli tiket, mereka menuju theater yang akan menampilan film yang mereka tonton. Mereka menunggu tepat di depan pintu theater, tapi mereka lupa... menonton tidak akan seru jika tidak ada cemilan. "Kamu mau beli cemilan nggak?" tanya Gunawan kepada Rara.
"Nggak bawa uang," jawab Rara.
"Kan aku traktir,"
"Terserah kamu aja. Aku ngikut,"
"Ehh, cewe itu kalau udah ngomong terserah berarti beliin. Ya nggak, Ra?" ucap Faul. Rara hanya mengangguk.
"Ya ampunn, tinggal bilang aja nggak usah pake terserah," kata Gunawan.
"Kan jaga image lah. Kalau langsung ntar keliatan matre," jawab Rara.
"Ya gapapa lah," Gunawan memberikan kartu ATM miliknya, "Nihh beli," suruh Gunawan.
"Emang gapapa kak?"
"Pin nya 082123," bisik Gunawan di telinga Rara.
"Ayo, Raa, nanti keburu studio nya dibuka," ajak Ridwan.
"Aku tunggu di sini ya. Gih sana, jajan."
Atas perintah Gunawan, Rara, Faul dan Ridwan membeli cemilan untuk di dalam nanti. Sementara Gunawan menunggu di depan studio 6.
Tapi, selama Gunawan menunggu, Gunawan teringat sesuatu. "Seharusnya Rachel tau hubungan gue sama Rara. Gua cuma bisa berharap Rachel tetep bisa jaga mulutnya biar hubungan gue sama Rara nggak bocor kemana-mana. Kalau sampe ada guru yang tahu, gua nggak perlu mikir dua kali untuk siapa yang kasih tau itu."
Rara, Faul, dan Ridwan sudah kembali membawa banyak sekali makanan. "Busett. Lu pada kelaperan apa gimana?! Beli sampe banyak banget?" tanya Gunawan.
"Yehh, kan ntar film nya lama. Sekalian lah beli makan, beli minum nya juga. Daripada kehausan, terus keselek, pingsan, masuk rumah sakit gimana?" jawab Ridwan.
"Banyak bacot luu,"
"wkwkwk. Makasih ya udah dibelanjain. Ntar makan lagi yak?" ucap Faul.
"Nggak, nggak ada. Udah banyak lu pada pake duit gua,"
"Nih, kak, ATM nya." Rara mengembalikan kartu ATM itu kepada sang pemilik.
Pintu teater 6 telah dibuka. Para penonton yang sudah memiliki karcis, dipersilahkan memasuki ruangan teater.
Mereka pun masuk kedalam bioskop dan siap untuk menonton film keren itu.
......
YAH ... Si anak setan nongol, tapi untung aja dia pergi dan nggak jadi perusak suasana, tapi ... apa bener ya yang Gunawan katakan? Semoga Rachel bisa jaga mulutnya yaa ... Aamiin. KETEMU DI PART SELANJUTNYA YA! SEE YOU!
KAMU SEDANG MEMBACA
It Ends With Us
FanfictionJabatan Tiyara Ramadhani atau yang biasa disapa dengan Rara yang menjadi ketua OSIS di SMA Global Azkara menyulitkan dirinya untuk jatuh cinta. Gunawan Muharjan juga tidak peduli dengan dirinya yang dicap anak paling nakal di sekolah, tapi kepintara...