011. | Musuh Dalam Selimut

101 24 5
                                    

Esok hari, pagi yang cerah membuat Gunawan sudah terbangun setelah melaksanakan sholat shubuh. Dia bersiap menjemput dan mengantarkan perempuan yang ia cintai. Sementara di sana, Rara mulai bersiap untuk ke sekolah. 

Tring... Tring... Tring...

- Percakapan di telefon-

"Selamat pagi, sayang." sapa Gunawan.

"Waalaikumsalam," jawab Rara.

"Eh iya. Assalamualaikum Rara."

"Waalaikumsalam," jawab Rara lagi.

"Kamu hari ini jadi ke sekolah, kan?" tanya Gunawan.

"Jadi ... ini aku mau mandi," jawab Rara.

"Jam berapa?"

"Jam 9, Kak."

"Owh ... aku jalan ke rumah kamu jam 8 ya," ucap Gunawan.

"Ih jangan, Kak. Kepagian, aku juga mau sarapan dulu," jawab Rara.

"Owh oke, jam 9 kurang aja ya?"

"Iya."

"Sip. Yang cantik yaa, biar aku seneng," goda Gunawan.

"Iya, sayang ..." jawab Rara sambil tertawa.

"See you, sayang ..." ucap Gunawan sambil memutuskan telefon nya.

-Percakapan di telfon berakhir-

Rara melanjutkan persiapannya, sementara Gunawan memilih untuk tidur sebentar sampai waktu mendekati penjemputan tuan putrinya.

***

Waktu sudah menunjukkan pukul 08.50 WIB. Gunawan sudah tiba di depan rumah Rara, hanya menunggu Rara keluar dari rumahnya. Rara tiba-tiba terburu-buru karena sesuatu, "Pelan-pelan, sayang ... Nanti keserimpet," ucap Latifa.

"Aku kesel banget, Juli suruh buru-buru karena ada yang harus diomongin sama anak-anak," jawab Rara ambil memakai sepatu.

"Aku pamit ya, Mah. Assalamualaikum," pamit Rara juga mencium punggung tangan Latifa.

"Waalaikumsalam. Hati-hati, Ra." jawab Latifa.

Gunawan baru mengeluarkan handphone-nya untuk menghubungi Rara, Rara keluar dengan terburu-buru, "Hai ... Awas jatoh," ucap Gunawan.

"Nunggu lama ya?" tanya Rara.

"Nggak, baru aja sampe." 

Rara langsung naik ke motor Gunawan, "Udah? Nggak ada yang ketinggalan?" tanya Gunawan.

"Nggak .. Ayo, Kak. Aku udah ditunggu sama anak-anak," panik Rara.

"Pegangan." Gunawan mulai menarik gas motor dengan sangat cepat agar Rara tidak terlambat sampai di sekolah.

***

"Akhirnya sampe juga ... untung nggak telat," lega Rara.

"Katanya pergi jam 9. Emang rapatnya dimajuin?" tanya Gunawan.

"Nggak tauu. Aku disuruh buru-buru dateng."

"Yaudah gih masuk, aku pergi ya. Nanti kalau udah selesai kabarin aku," ucap Gunawan.

"Oke, dadah .." Rara pergi buru-buru karena tidak ingin terlihat mesra dengan Gunawan, Gunawan langsung pergi dari sekolah dan mampir ke sebuah cafe untuk menunggu Rara selesai tugas.

Berusaha menutupi kemesraan, tetapi tetap saja ada yang melihat kebersamaan Gunawan dan Rara, yaitu Daffa. Seseorang yang disebut oleh Juli kemarin di telefon, "Rara bareng kakak kelas itu? Masa sih mereka pacaran? Kalau mereka pacaran, ini bakal jadi senjata gua untuk balas dendam ke Rara karena dia gua jadi ketua sekbid, bukan jadi ketua OSIS!" marah Daffa.

It Ends With UsTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang