Hari ini adalah hari lahir Gunawan Muharjan, tapi belum ada seorang pun yang mengucap ulang tahun kepadanya. "Kebiasaan ... Gini nih, setiap ulang tahun nggak ada yang ngucapin. Pasti yang pertama bibi, gitu aja terus muter. Punya pacar juga nggak ngucapin. Sumpah ya, apa cuma ultah gua doang yang nggak nyantol di otak semua orang?! Heran banget!!" kesal nya.
Tok ... Tok ... Tok ... "Ya bi," jawab Gunawan dengan helaan nafasnya. Gunawan tak perlu berbalik untuk melihat siapa yang datang. Gunawan yang menatap jendela, membelakangi seseorang yang sedang mengendap-endap mendekati dirinya.
"Dor ..."
Gunawan menengok siapa yang memuat ia kaget, "Mama?"
"Selamat ulang tahun anak mama yang paling ganteng. Semoga panjang umur, sehat selalu, dan masa yang akan datang jadi anak yang sukses dan membanggakan papa mama. Mama sayang banget sama Indy," ucap Dila.
"Mama ... inget ulang tahun Indy?"
"Ya jelas inget dong sayang. Masa mama lupa sama ulang tahun kamu?"
"Kayaknya ... tahun-tahun kemarin mama sama papa nggak pernah inget,"
Dila hanya tersenyum. "Maaf yaa. Sekarang mama udah inget semua hari penting nya Indy,"
"Makasih mah,"
"Sama-sama sayang." Begitu berarti ucapan Dila bagi Gunawan hingga Gunawan merasakan hal yang berbeda dari ulang tahun sebelumnya.
Tak lama, bibi juga masuk membawa kue ulang tahun untuk tuan nya. "Selamat ulang tahun tuan. Semoga panjang umur, sehat selalu, menjadi anak yang baik dan sukses yaa," ucap Bibi.
"Aamiin, makasih bii,"
"Ditiup dong lilin nya, jangan lupa make a wish," suruh Dila.
Gunawan meniup lilin bertuliskan angka 18 itu. "Yeayy ... Sekali lagi, selamat ulang tahun Indy," seru Dila.
Gunawan sangat bahagia. Bahagia nya tiada akhir, sebab dila adalah yang pertama mengucapkan dia di ulang tahun nya kali ini yang ke 18, bukan Bibi lagi. Bryan pun melihat istrinya dari luar kamar Gunawan. Ia juga ingin mengucapkan selamat hari lahir untuk anak bujang nya. "Indy ..." panggil Bryan dari balik pintu.
"Iya?"
Bryan masuk dan mendekati Gunawan. "Selamat hari lahir nak. Papa bangga sama kamu. Maafin papa kalau selama ini papa keras sama Indy, karena papa mau kamu jadi anak yang tangguh di luar sana,"
"Iya pah, gapapa,"
Secara spontan Bryan memeluk Gunawan. "Selamat ulang tahun nak." Benar-benar indah ulang tahun Gunawan kali ini.
"Mari tuan, ibu, bapak. Saya sudah siapkan makan," ucap Bibi.
"Iya bi, makasih yaa," jawab Dila.
Bibi keluar dari kamar Gunawan. Kini hanya ada 3 orang di sana, "Rara gimana?" tanya Dila.
"Gimana apanya mah?"
"Dia tau kan ulang tahun kamu? Udah ngucapin belum?" tanya Dila.
Gunawan menggeleng. "Kok belum?" tanya Bryan.
"Mungkin lupa kali. Dia aja pagi ini mau pergi buat urusan OSIS dulu. Katanya mau buat seragam apalah itu, nggak ngerti,"
"Yaudah gapapa. Mama yakin kok, dia pasti inget sama ulang tahun kamu, cuma belum sempet aja ucapin ulang tahun kamu," ucap Dila.
"Aamiin,"
"Yaudah, kita makan dulu ya. Abis itu, kita rayain ulang tahun Indy," ajak Dila.
"Emang Indy anak kecil apa? Sampe dirayain begitu?"
"Kamuu akan selalu menjadi anak kecil mama." Senyum manis Gunawan menandakan ia sangat-sangat bahagia.
"Kita ke meja makan yuk. Ajak bibi makan bareng," ajak Bryan.
"Ayo ..." Mereka pun ke meja makan untuk sarapan pagi, sekaligus untuk merayakan ulang tahun Gunawan.
Di meja makan tersedia banyak makanan kesukaan Gunawan. Hidangan simple, tapi mewah adalah ciri dari Gunawan. Walaupun hanya berempat, tapi terasa sangat intim karena moment seperti ini adalah moment yang paling susah untuk di cari.
Ting ... Notif whatsapp mengganggu makan Gunawan. Ternyata pesan itu datang dari sang kekasih. Berharap itu adalah pesan ucapan, langsung saja ia membuka nya
Via chat whatsapp
Rara : Kak
Gun : Apa?
Rara : Aku boleh minta tolong nggak?
Gun : Minta tolong apa?
Rara : Aku kan ke sekolah, tapi aku ada janji sama temen cowok aku . Dia mau ngasih baju buat aku katanya. Kakak mau nggak temuin dia? Soalnya aku takut kelamaan dan nggak keburu
Gun : Hah? Maksudnya aku yang ngambil titipan baju kamu gitu?
Rara : Iya. Mau ya kak? Soalnya dia hari ini hari terakhir di Jakarta. Besok dia udah pergi ke Aussy
Gun : Hahhh, yaudah lah. Di mana? Jam berapa? Siapa namanya?
Rara : Namanya Aldo. Di Upnormal ya kak. Jam makan siang, yaaa jam 12 an lah, tapi kakak sholat dzuhur dulu
Gun : Yaudah iya. Untunggg lu pacar gua. Kalau nggak, nggak bakal mau gue disuruh-suruh begini
Rara : kan aku minta tolong. Nanti kalau aku yang nemuin, aku di bilang selingkuh sama kamu
Gun : yaudah yaudah. Kamu udah berangkat?
Rara : udah, udah sampe malah
Gun : owh yaudah
Rara : aku lanjut dulu ya kak. Jangan lupa nanti.Gunawan sangat kesal. Ia pikir Rara akan mengucapkan ulang tahun untuk nya, tapi nyatanya tidak. "Ada-ada aja ih heran!" gumam nya.
"Kenapa Ndy?" tanya Dila.
"Ini ... Rara minta tolong temuin temen cowok nya dia gitu. Nggak jelas emang! Nggak ngucapin apa-apa malah disuruh-suruh," kesal Gunawan.
"Emangnya Rara nggak bisa ambil sendiri?"
"Nggak. Besok sih temennya ini udah balik ke Australi, dan aku juga nggak mau sih dia berduaan sama cowok lain," jawab Gunawan.
"Owh, yaudah. Kita abisin dulu makanan nya ya, baru lanjut nanti," ucap Dila
"Iya mah ..." Gunawan berusaha melupakan sejenak perintah Rara agar suasana di meja makan tetap hangat.
***
Di sekolah ....
.....
Gemes sekali keluarga iniii! Setelah sekian lamanya Gunawan ulang tahun diucapin langsung sama Mama Dila sama Papa Bryan, apalagi mereka makan bareng di meja makan. OMAYGAT LUCU BANGETTT! Nah terus gimana nih suprise dari Rara, Ridwan sama Faul? Masa tiba-tiba disuruh ketemu sama cowok temennya Rara? DI PART SELANJUTNYA! SEE YOU!
KAMU SEDANG MEMBACA
It Ends With Us
FanfictionJabatan Tiyara Ramadhani atau yang biasa disapa dengan Rara yang menjadi ketua OSIS di SMA Global Azkara menyulitkan dirinya untuk jatuh cinta. Gunawan Muharjan juga tidak peduli dengan dirinya yang dicap anak paling nakal di sekolah, tapi kepintara...