Pagi hari yang baru, hari di mana Rara merasa semakin hampa. Rara pun sudah berada di sekolah, sangat pagi. Karena ada urusan OSIS yang harus di selesaikan pagi itu.
Gunawan baru datang 15 menit sebelum bel berbunyi. Rara yang melihat Gunawan berjalan bersama Faul dan Ridwan, ingin sekali mengeja nya dan ajak Gunawan berbicara nanti pulang. Tapi, bu Riri menghalangi langkah Rara.
"Rara ..."
"Iya bu?"
"Bisa ikut ke ruangan saya? Ada yang mau saya bicarakan," ucap bu Riri.
"Baik ibu."
Entah bu Riri ingin menyampaikan apa. Yang jelas, dari raut wajah nya, ada yang dia sesali. Rara mengikuti langkah bu Riri ke ruangan nya.
***
Di kelas 12 Ipa 1, sambil menunggu guru datang, Faul berkata satu hal yang membuat Gunawan terkejut. "Lu jadi putus?" ucap nya.
"Hah?" bingung Gunawan.
"Itu si Ridwan. Lu jadi putus sama Juli?"
"Udah," jawab dingin Ridwan.
"Kenapa?" tanya Gunawan.
"Two face dia. Ga suka sama cewek kayak gitu," jawab Ridwan.
"Maksudnya? Pura-pura baik gitu di depan lu?" tanya Gunawan lagi.
"Sama semua orang."
"Lah, dia kan deket sama Rara kan? Apa jangan-jangan Rara juga digituin lagi?" tanya Faul.
"Nggak tau sihh. Mungkin iya, mungkin juga tidak."
"Gun, mending lu kasih tau Rara dah. Kasian dia njir klo di muka dua in juga sama Juli," suruh Faul.
"Udah putus gua sama dia."
Jawaban singkat Gunawan mengundang teriakan Faul dan Ridwan. "HAH?!"
"Maksudnya gimana? Kenapa kalian tiba-tiba putus?" tanya heran Faul.
"Dia pulang sama cowok lain! Gue nggak terima lah," jawab Gunawan.
"Lu tau dari mana dia pulang sama cowok lain?" tanya Ridwan.
Gunawan langsung menunjukkan video anonim itu kepada sahabatnya. Ridwan dan Faul menyaksikan video tersebut dengan hikmat sambil berfikir bahwa ini adalah kesalahpahaman.
"Lu udah dengerin penjelasan dia? Kenapa dia pulang bareng tuh cowok?" tanya Faul.
"Nggak penting penjelasan-penjelasan, udah jelas semuanya."
"Kayaknya lu salah paham dah. Ya mungkin aja kan dia nggak ada yang bisa anter pulang makanya dianterin?" ucap Ridwan.
"Ya sama aja! Dia mau nerima ajakan tuh cowok."
"Lah elu aja kemaren langsung ke cafe kan? Lu mau Rara pulang jalan kaki? Tega amat lu jadi laki-laki nyuruh perempuan jalan kaki," kesal Faul.
"Ya emang dia nggak bisa pulang sama temen cewek nya? Ojol gitu? Kenapa harus tuh cowok?!"
"Eh, anak somplak, kelas 11 belom boleh yang namanya bawa motor. Terus kalau lu tanya kenapa nggak naik ojol, mungkin aja dia lagi nggak ada uang jajan? Dan juga kebanyakan anak kelas 11 tuh pada naik mobil," jawab Ridwan.
"Yaudah pulang naik mobil nya lah,"
"Eh cumi kadut. Kalau dibawa pergi gimana?! Nggak pulang-pulang gimana?! Yang ada, ortu nya dia nyerang elu karena ngebiarin dia pulang sendiri? Kayak nggak tau aja kasus-kasus sekarang," kesal Ridwan.
"Kan dia bukan pulang sama gua,"
"Tapi lu pacar nya. Ortu nya cuma kenal sama lu doang," jawab Faul.
"Gini deh. Rara pernah pulang sama gua. Kenapa lu nggak marah? Kan dia pulang sama cowok lain," tanya Ridwan.
"Karena gue nggak bisa nganter dan lu doang yang bawa motor," jawab Gunawan.
"Nah coba lu pikir. Lu nggak bisa nganter, yang bawa motor cuma tuh cowok. Masih mau marah?"
"Tapi kan gua percaya sama lu, lu nggak bakal ngambil dia dari gua. Sedangkan tuh cowok, gua aja nggak tau dia hidup atau nggak," jawab Gunawan.
"Ihhh, lama-lama gua kepret lu," kesal Ridwan.
"Udahlah, Wan, biarin aja. Yang nyesel dia ini, bukan kita. Kita mah cuma ngasih tau aja. Pusing-pusingin amat." ucap Faul.
Gunawan terdiam. Dia berfikir mungkin memang Rara tidak mempunyai pilihan kemarin. Dia juga yang meninggalkan Rara sendirian sampai-sampai Rara harus pulang bersama Daniel.
"Tapi ... gua nggak mungkin minta maaf sama dia. Takutnya, dia udah anggep serius kata-kata gue semalem," sesal Gunawan.
"Makannya kalau mau ngomong pikir dulu anak pinterrr. Pikirin ke depan nya kayak apa. Jangan main ngomong aje, tahan tuh mulut. Salah sendiri ngapain ngomong putus-putus, panik sendiri kan lo ..." ledek Faul.
Gunawan pun berniat menemui Rara nanti dan membicarakan bahwa hal ini hanyalah sebuah kesalahanpahaman dia terhadapnya, ditambah dengan emosi yang begitu membludak
***
Di ruang BK, Rara duduk dihadapan bu Riri untuk mendengarkan apa yang akan dibicarakan oleh Bu Riri.
"Ada apa ibu?" tanya Rara.
"Ibu mau bertanya satu hal sama kamu,"
"Tentang apa ibu?"
Bu Riri menunjukkan video Rara bersama Daniel yang ia lihat di status milik Daffa kemarin. "Apa benar, Kamu bersama daniel ada hubungan pacaran?" tanya nya.
"Tidak bu. Saya tidak mempunyai hubungan apapun dengan Daniel," jawab Rara.
"Apa yang bisa kamu sampaikan sehingga saya percaya dengan ucapan kamu?"
"Demi Allah bu, saya tidak mempunyai hubungan apapun dengan Daniel," kekeh Rara.
"Lalu, apa arti dari video ini?"
"Kemarin saya ingin pulang. Saya sudah menghubungi ayah saya, tetapi tidak ada jawaban. Lalu Daniel menghampiri saya dan menawarkan pulang bersamanya, sebab ia juga ingin pergi ke rumah Yoga yang rumah nya tak jauh dari rumah saya. Hanya itu bu, tidak lebih," jelas Rara.
"Baik lah, tapi kamu tau kan? Konsekuensi jika kamu menjalin hubungan dengan siapapun di sekolah ini?"
"Tahu ibu, saya akan diturunkan dari jabatan saya menjadi ketua OSIS,"
"Ibu nggak mau sampai kamu turun jabatan. Dan jangan sampai mengecewakan ibu!"
"Baik ibu,"
"Silahkan kembali ke kelas kamu dan belajar,"
"Baik ibu. permisi, assalamualaikum," pamit Rara.
"Waalaikumsalam."
Rara berjalan dengan langkah kecil. Sambil menahan air mata nya yang tidak tahu artinya apa. Sebelum dia pergi ke kelas, ia lebih dulu ke kamar mandi.
***
Di kamar mandi, Rara masih bingung dengan video yang dipegang oleh bu Riri tadi. "Siapa yang berani rekam-rekam gue kemarin?! Kurang kerjaan banget." gumam nya.
"Rasanya gue pengen teriak. Gua pengen mengeluarkan semua rasa yang ada. Sakit kalau gua pendam seperti ini!"
......
GILA! Ternyata rencana Daffa dan Rachel berhasil! Untung aja Rara punya alesan yang jelas, kalau nggak... bisa berabe. Gunawan juga nyesel sama apa yang dia ucapin samalem. Makanya Gun, dipikir dulu kalau mau ngomong! Terus gimana caranya Gunawan perbaikin hubungan dia sama Rara? DI PART SELANJUTNYA! SEE YOU!
KAMU SEDANG MEMBACA
It Ends With Us
FanfictionJabatan Tiyara Ramadhani atau yang biasa disapa dengan Rara yang menjadi ketua OSIS di SMA Global Azkara menyulitkan dirinya untuk jatuh cinta. Gunawan Muharjan juga tidak peduli dengan dirinya yang dicap anak paling nakal di sekolah, tapi kepintara...