033. | Gila Lo!

72 10 0
                                    

Hari yang cukup melelahkan bagi Gunawan karena ia harus ikut ulangan susulan dan diberikan tugas tambahan akibat beberapa hari dia tidak masuk sekolah. "Gila ya?! Guru semua pada nggak waras!" kesalnya.

"Udah, setidaknya lu nggak ada beban lagi di rumah," ucap Ridwan.

"Ya tapi ngotak dong! Ya kali dalam waktu segitu doang gue harus kerjain 5 mapel?! Nggak ada otak tau nggak!"

"Ssttt, udah. Kita ngafe aja, siapa tau lu enakan di sana," ajak Faul.

"Ya. Gue mau anter Rara dulu, nanti gua nyusul. Kabarin aja lokasi nya,"

"Oke. Kita duluan, bye."

Gunawan menunggu Rara di pintu masuk sekolah, sedangkan Faul dan Ridwan pergi duluan meninggalkan Gunawan.

10 menit ia menunggu, akhirnya Rara terlihat oleh mata. Tanpa bicara, mereka mengisyaratkan hal yang mereka inginkan lewat mata. Mereka menuju parkiran, tapi ... Di motor Gunawan, sudah berdiri seorang perempuan yang menunggu kehadiran Gunawan. Siapa lagi kalau bukan Rachel.

"Ngapain lu di motor gua?!" tanya Gunawan.

"Aku nunggu kamu," jawab Rachel.

"Mau ngapain lu?! Sok sok an nungguin gue. Lu siapa gue?!"

"Aku pacar kamu sayang. Ya kali aku nggak nungguin kamu,"

"Gue nggak pernah mau, nggak pernah kebayang kalau lu jadi pacar gue."

"Daripada kamu sama perempuan nggak tau diri kayak dia, mending sama aku." ucap Rachel sambil menunjuk Rara.

Melihat Gunawan sudah mengepalkan tangannya, Rara sebisa mungkin menenangkan kekasihnya. "Kak Gun,"

"Apa lu?! Mau ngadu?! Dasar bocah!" celetuk Rachel.

Gunawan mengumpulkan emosi dari amarah nya. "Pergi." 

"Nggak mau." tolak Rachel.

"Pergi sekarang atau gue usir?!" 

"Nggak!"

Gunawan tak tertahan emosi nya. Sampai-sampai ia mau menampar Rachel di depan Rara. Dengan cepat Rara menahan tangan Gunawan. "KAK!! Kakak nggak boleh mukul perempuan!!" tegas Rara.

Gunawan membanting tangan Rara. "Kak Rachel. Lebih baik kakak pergi sekarang! Kehadiran kakak di sini akan memperburuk keadaan," usir Rara.

"Tau apa lo?! Lu cuma bikin malu Gunawan tau nggak?! Lu tuh nggak pantes ada di samping Gunawan! Lu nggak ada apa-apa nya Ra!"

Semakin muak dengan keadaan, Gunawan menarik tangan Rachel dengan sangat kasar. "Lu dengerin kata-kata gue! Lu nggak bisa jadi Rara! Selamanya, lu nggak akan bisa jadi dia! Lu akan jadi perempuan yang selalu merendahkan orang lain tanpa melihat diri lu sendiri seperti apa! Dan, jangan salah kan Rara untuk kehidupan lo yang selalu sial!! Ngerti?!" 

"Tapi aku mau sama kamu. Aku nggak mau pisah dari kamu,"

"Semakin lu bilang mau sama gue, gue akan semakin jauh dari lu! Dan gue peringatin sekali lagi! Jangan pernah ... lu merendahkan Rara! Atau nggak, lu akan berhadapan sama gue! Gue nggak akan rela, ngeliat seseorang yang gue sayang diperlakukan kayak gini! PERGI SEKARANG DAN NGGAK USAH NGUSIK KEHIDUPAN GUA LAGI!!" 

Mendengar ancaman serius dari Gunawan, Rachel pergi meninggalkan Rara dan Gunawan.

Bukannya mencoba untuk menenangkan Gunawan, Rara malah memperburuk suasana. "Kak! Apa-apaan sih kak?! Nggak boleh kasar kayak tadi!"

"Dia yang ganggu gua! Gue nggak suka!" balas Gunawan.

"Tapi kakak nggak pantes untuk mukul dia! Dia perempuan!"

It Ends With UsTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang