Pagi ini pemandangan yang sangat jarang dilihat mengejutkan semua mata. Pasalnya mereka mengetahui jika dua insan yang sekarang berjalan bersama terlihat sangat akur dan baik-baik saja.
"gw langsung ke kelas ya....makasih udah ngasih gw tumpangan." ujar jeno.
"sama-sama, gw juga mau langsung ke kelas aja, ntar lo balik bareng gw lagi...kabarin aja" ujar winter dan diangguki oleh jeno.
Mereka berpisah di ujung lorong kelas mengingat kelas mereka yang berbeda.
"winter...!" winter menoleh kebelakang dan mendapati ketiga temanya mengghampiri.
"masih pagi udah teriak-teriak aja, kalian mau demo ?" ujar winter.
"bukan gitu....tadi gw denger anak-anak lagi pada ngomongin lo, gw mau nanya, kok lo bisa berangkat bareng sama jeno." ujar ryujin yang menatap sahabatanya ini tak percaya.
"udah akur lo?, gampang banget akurnya" tambah yujin.
"makanyaa, heran juga gw...lo hutang cerita sama kita win." ujar chaeryoung.
"ceritanya panjang, gw jelasin di kelas aja, bentar lagi juga dosenya dateng" ujar winter sembari melanjutkan langkah kakinya masuk kelas.
Didalam kelas winter menceritakan semuanya pada ryujin, yujin dan chaeryoung mengenai jeno, awalnya mereka kaget dan masih mengira jika winter membohonginya.
"kenapa lo nggak pernah cerita kalo jeno temen kecil lo." ujar yujin.
"iyaa anjirr, lo bilang cuma ryujin doang." chaeryoung.
"yakan tadi udah gw bilang, gw putus pertemanan sama jeno juga dari kecil, yaudah buat apa gw kasih tau" ujar chaeryoung.
"syukur deh kalo dia udah bisa nerima lo lagi....gw lega dengernya." ujar ryujin dengan senyuman.
"satu masalah udah selesai, tinggal satu lagi.." batin ryujin.
Melihat adanya kesempatan, ryujin dan yang lain mencoba untuk mengajak winter menemui giselle dan yeji setelah kuliah selesai nanti.
"win....nanti lo ikut kita yaa, udah lama banget lo nggak ikut ngumpul gara-gara galau in kak karina." ujar yujin.
"sembarangan kalo ngomong,gw nggak galau ya, emang mau kemana" tanya winter.
"ke cafe depan kampus, nanti jangan pulang dulu, lo juga boleh ajak jeno kalo dia mau." ujar ryujin.
Winter berfikir sejenak dan akhirnya mengangguk mengiyakan.
Ryujin dan yang lain senang dengan jawaban winter, mereka berharap agar winter tau semuanya, meskipun tidak langsung dari mulut karina.
Skip.
Wimter pov~~
Sore ini kelas udah pada bubaran, aku juga melihat jeno sudah selesai dengan kelasnya.
"udah selesai lo?" tanyaku saat jeno menghampiriku.
Dia mengangguk.
"udah....kita mau balik sekarang?" tanyanya."nggak, temen-temen gw udah nungguin di cafe depan kampus, gw mau kesana lo ikut aja gapapa." ujarku , jeno terlihat canggung jika kuamati.
"gw nggak enak sama temen-temen lo" ujarnya.
"santai aja, gw udah ceritain semuanya ke mereka , dan mereka welcome-welcome aja sama lo, mereka juga seneng kalo lo udah berubah." ujar ku menjelaskan dan jeno mengangguk-anggukan kepalanya.
"sorry ya win.....selama ini gw salah nilai kalian." ujar jeno menyesal.
"udah santai aja kali.....kayak sama siapa aja lo, ayo ah" aku dan jeno berjalan menuju parkiran motor.