Pagi ini karina ada kelas pagi di kampusnya, setelah terbangun dan membuka mata ia mulai melihat jam dinding untuk melihat pukul berapa saat ini dan bergegas untuk menyelesaikan ritual paginya karena jam sudah menunjukan pukul 07.00 pagi. Masih ada banyak waktu untuk ia sarapan dan membereskan buku-buku yang berserakan karena tugas nya yang membuat ia harus ekstra cepat dalam mengerjakan akibat deadline yang sudah dekat.
Kelas pagi dimulai pukul 09.00, setelah sarapan dan berpamitan dengan orangtuanya karina melangkahkan kakinya menuju halte bus, jarak rumah dan kampus terbilang cukup dekat, hanya saja karina malas untuk berjalan kaki karena tenaganya sudah terkuras dengan tugas-tugas yang ia kerjakan semalam.
Karina Pov ~
Setelah sampai dikampus aku hanya berjalan dengan santai karena belum banyak orang-orang yang berdatangan di fakultas ini. Karena belum banyak orang aku bisa melihat wanita yang kini berjalan mendekatiku dan langsung merangkul bahu ku untuk berjalan bersama, siapa lagi kalau bukan giselle, sahabat dekat ku sejak masih di Smp dulu.
"Pagi karina , cepet banget nyampe kampus, mau bantuin pak Namjoon bersih-bersih dulu?" ujar giselle. Suaranya yang sangat nyaring membuat ku harus menutup sebelah telingaku.
"Harusnya gw yang nanya gitu ke lo, tumben jam segini udah dikampus, habis kejedot apaan?" balasku yang kini membuat dia menatap ku dari samping.
"Hehehe, ya biasalah gw kan mau ketemu sama doi, kangen tauu..,udah dua hari nggak ketemu rasanya kayak udah setahun nggk pernah liat dia" jawab giselle.
Aku udah terbiasa mendengar kebucinan sahabatku ini, yahh apapun itu yang penting dia bahagia dengan pacarnya.
"Kadang gw heran, Ningning kok bisa betah sama lo yang modelanya kayak soundspeaker gini, gw harap telinga dia baik-baik aja kalo lagi sama lo" ujar ku yang membuat dia mendorong tubuh ku pelan dan tanpa sengaja membuat ku menabrak seseorang karena papasan saat dia hendak keluar dari kelas nya.
"Maaf kak.. nggak sengaja." ujarku meminta maaf. Giselle yang berada disampingku hanya melihat dan tertawa dalam hatinya, aku yakin dengan hal itu.
Tapi bukanya menjawab, kakak tingkat yang tidak sengaja aku tabrak tadi hanya melangkahkan kakinya pergi meninggalkan ku dan giselle.
" ih lo sih, malu gw, mana dia cuek banget." ujar ku kesal. Sedangkan giselle hanya menertawakan ku pelan.
"hahah iya-iya sorry untung nggak ada yang liat kan, kalo ada beuhhh udah jungkir balik gw." ujar giselle yang membuat kesal. Masih pagi udah badmood karena tingkah sahabat ku yang kurang waras ini.
"oiya btw, lo sama winter gimana? Gw harap udah putus sih." ujar giselle, kini aku menatapnya.
"kenapa lo bilang gitu astaga, gw sama dia baik-baik aja kok, lagian nanti siang kita juga mau jalan bareng." jawab ku dan menatap giselle dengan seksama.
Giselle hanya menghela nafas pelan dan memberikan respon seolah tidak suka dengan jawabanku.
" lo kenapa sih rin, bisa jatuh cinta sama orang kayak winter gitu, bukanya gw mau ngejelekin dia, tapi menurut gw...lo terlalu baik dan sabar buat dia yang selalu kasar sama lo." ujar giselle tanpa menatap ku.
Bukan hanya giselle, Aku tau jika teman-temanku yang lain juga tidak suka dengan hubunganku dan winter. Dimata mereka winter terbilang kasar dan posesif. Winter tidak seperti yang mereka bayangkan, winter peduli dan juga sayang dengan ku, itu salah satu alasan kenapa aku masih denganya sampai saat ini.
"Dia nggak kasar giselle, cuma kadang dia ngrasa kalau gw ngelakuin sesuatu dan itu salah dimata dia, makanya dia marah ke gw." jawab ku untuk menenangkan pikiran giselle yang saat ini membayangkan sifat karina yang enggak-enggak.